13. Day 4

97 16 9
                                    

Pagi ini aku sudah berada di sekolah bareng arka, karena semalam arka bilang kalau kami bakal duet. Dia sempat ngelihat pengumuman di line bahwa yang duet adalah sepasang kekasih, ada pun juga yang nggak karena ada beberapa dari mereka yang pasangannya tidak ikut serta bahkan ada yang dari sekolah lain.

Aku sekarang sudah berada d ruang make up, sudah setengah jam ak berada di sini. Bukan buat make up tapi lebih tepatnya menunggu untuk manggung, arka sudah dari tadi manggungnya. Sedangkan aku mendapat nomor urut ke enam setelah arka, dan yang baru tampil ini baru orang ketiga setelah arka.

Jika kalian bertanya apakah aku grogi?
Ya aku sangat - sangat grogi ini penampilan pertama ku di depan banyak orang, sebelumnya aku belum pernah bernyanyi selain di depan keluarga ku dan arka.

Aku bingung dari mana mereka bisa mendapatkan video ku yang sedang bernyanyi, sampai saat ini aku belum pernah liat video itu sekalipun. Atau jangan - jangan ini hanya tipuan agar aku mau tampil di banyak orang.

Entahlah aku harap nanti mereka tidak mentertawakan suara ku, terlebih lagi mencemo'oh ku di atas panggung nanti. Menurutku groginya kita saat menunggu pembagian raport hal ini melebihi parahnya grogi itu.

"Hei nau," sapa arka dari arah belakang ku yang lalu merangkul pundak ku.
"He..hei sayang," jawab ku yang semakin gugup, hanya arka yang tau suara ku seperti apa.
"Udah santai aja nau, jangan grogi sayang nanti kamu malah nggak yakin sama suara mu."

"Aku memang kurang yakin ka, aku takut."
"Ada aku nau, aku akan nonton di barisan pertama."
"Gimana rasanya manggung tadi ka?" tanya ku sedikit mengalihkan pembicaraan aku ingin tau bagai mana rasanya.
"Aku punya tips deh buat kamu nau,"

"Tips apa?"
"Nanti sebelum naik kamu tarik nafas dalam - dalam baru buang secara perlahan agar grogimu berkurang, setelahnya kamu berikan senyuman pada mereka lalu kamu mulai bernyanyi anggaplah mereka patung kecuali aku ya."
"Ini tipsnya beneran?"
"Iya beneran tadi aku begitu kok,"

Pintu ruangan kembali terbuka dan masuklah kak prita anggota panitia.
"Naura, siap - siap bentar lagi kamu nyanyi."
"Baik kak," jawab ku sambil menggenggam erat tangan arka, dan arka hanya memberikan senyuman tulusnya yang menawan.
"You can do it naura gabriella!! Fighting darl!"

Kami berjalan keluar ruangan itu sambil bergandengan tangan, semua mata terpaku menatap kami yang berjalan menuju panggung. Penampilan ku malam ini terlihat biasa - biasa saja, make up ku juga natural. Aku tidak menyukai yang tebal dan menor.

Sesampainya di panggung aku melakukan semua tips yang di berikan oleh arka, tarik nafas dalam - dalam dan hembuskan perlahan. Serta memberikan senyuman ku pada mereka setelahnya aku mulai beranggapan mereka patung. Alunan musik mulai di mainkan dan aku mulai bernyayi.


Riuh suara tepuk tangan begitu aku selesai bernyanyi, senyum ku mengembang melihat mereka bersorak memanggil nama ku dan sebagian berkata lagu yang sangat bagus. Aku memang menyukai semua lagu yang pernah di nyanyikan oleh karina salim, menurutku dia sungguh bernyanyi dari hati sehingga apa yang dia nyanyikan masuk ke hati dan sangat disukai.

"Wooooo Naura suara lu keren!!" teriak ranti histeris dari bawah seraya loncat dan bertepuk tangan.
"Nyanyi lagi, nyanyi lagi, nyanyi lagi!!" teriak deno teman sekelas yang emang tukang kompor lalu serentak semua siswa dan siswi mengikuti ucapan deno.
"Maaf saya nyanyi cuma satu lagu," ucap ku sambil tersenyum dan membungkukkan badan tanda memint maaf.

Dunia NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang