12. Day 3

96 17 5
                                    

Akhirnya setelah dua hari di rawat di rumah sakit, malam ini aku sudah boleh pulang ke rumah. Sebenarnya aku bukan hanya shock saja tapi karena typus ku juga kambuh, aku nggak boleh terlalu lelah kata dokter padahal sebelum kejadian itubarka dan sku baru saja pulang dari daerah bandung. Sedari dulu memang selalu begitu lelah sedikit typus ku langsung kambuh, terkadang saat ingin melakukan sesuatu selalu merasa terbatasi.

Aku duduk di salah satu sofa di ruang rawat inap ku, masih menunggu dokter yang akan mengecek kondisi terakhir ku sebelum memperbolehkan ku pulang ke rumah. Selama menunggu aku berchat ria dengan ranti dan anisa, mereka curhat kalau selama dua hari tanpa aku seperti dua tahun lamanya.

Mereka memang seperti itu selalu berlebihan, sampai ada nomor baru ngechat di wa
+6282311++++++ : hai

NauraGbriella : hai juga, siapa ya?

+6282311++++++ : masa lupa sama gue, jahat lu

NauraGbriella : kok jahat? Dih beneran ini siapa?

+6282311++++++ : lu beneran nggak tau siapa gue?

NauraGbriella : lah apaan sih! Ini tuh nomor baru dan lu juga nggak pakai foto profil!

+6282311++++++ : coba lu inget deh anak cowok yang pertama kali berteman sama lu waktu SD

NauraGbriella : dih banyak tau teman SD gue yang cowok!

+6282311++++++ : yang paling pertama berteman sama lu ra

NauraGbriella : siapa coba, kasih tau nama aja kok susah! Spam aja lu!

+6282311++++++ : ini gue ra yudhis Mahesa

NauraGbriella : yudhis?

+6282311++++++ : iya gue yudhis temen lu, tetangga lu dulu

Belum sempat aku balas tiba - tiba ada tangan yang main rebut secara paksa Iphone dari tangan ku, langsung saja membuat ku kaget dan mendongak melihat siapa yang berani ngambil dari tangan ku. Ternyata arka, dia berdiri tepat di depan ku sambil memegang Iphone yang ku yakini pasti dia melihat semua chat ku.

"Asyik banget kayaknya," kata arka yang masih menggenggam Iphone ku.
"Nggak kok, lagian itu nggak penting." jawab ku sekenanya.
"Nggak penting tapi di bales terus," cibir arka yang lalu merebahkan diri di sofa di damping ku.
"Udahlah ka, kamu bawa apa itu?" tanya ku, karena melihat bungkusan yang ada di atas meja di dekat ku.

"Makan gih, itu mie goreng kesukaan mu nau" sahut arka yang masih sibuk dengan Iphone ku,
"Emang boleh?"
"Iya boleh, nau kamu punya tetangga yang namanya yudhis?"
"Entahlah aku nggak ingat ka, lupain aja," jawabku sambil mengambil bungkusan yang di bawa arka. Sedikit susah karena infus di tangan kanan ku belum di lepas.

Dunia NauraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang