"Huft!"
Seruan lelah dihembuskan seorang gadis berambut coklat sambil memegangi lutut nya yang bergetar akibat berlarian menerobos deras nya hujan. Ia mencoba mengatur nafas nya yang masih terengah-engah sambil menunggu pintu lift terbuka.
Gadis blasteran Korea-Canada berusia 21 tahun bernama Bae Irene itu, kini tinggal terpisah dari Ayah dan Ibu nya. Saat ia berumur 15 tahun orang tua nya memilih untuk menjalani hidup masing-masing, namun ia tidak bisa menerima takdir itu dengan mudah. Ia memilih untuk tinggal sendirian di apartemen mewah ini, yang dulu pernah ia huni bersama kedua orang tua nya. Saat ayah dan ibunya bercerai, ayah irene sempat kembali ke kampung halamannya. Namun beberapa waktu yang lalu ia mendengar bahwa ayahnya sudah lama kembali tinggal di Korea, tanah kelahirannya.
Malam semakin larut namun hujan tak kunjung reda. Sambil mengeringkan rambut nya, Irene menuju dapur mencari sesuatu yang bisa ia makan, dan yang bisa ia temukan hanya sebungkus ramen. Dengan terpaksa ia kembali memakan ramen yang sudah dua hari belakangan ini menjadi makan malam nya. "Kenapa hujan nya lama sekali?" umpat gadis itu sambil terus menyantap ramen nya.
Setelah selesai, ia kembali ke kamar, tidak tau apa yang harus ia lakukan di malam hari yang ditemani derasnya hujan dan suara menggelegar petir yang saling berpacu.
*
Gadis itu memberi sedikit polesan bedak di wajah nya yang pucat. Memandangi diri nya di dalam cermin. Ia siap berangkat ke kampus. Tepat pukul sembilan ia melangkahkan kaki keluar apartemen nya. Karena keputusan nya untuk tinggal sendiri, ia tidak mendapat kepercayaan dari kedua orang tua untuk menggunakan kendaraan pribadi, sehingga ia terpaksa menggunakan taksi atau menggunakan transportasi publik lainnya kemanapun ia akan pergi.
Irene berkuliah disalah satu universitas ternama di Korea Selatan, terletak di Selatan Ibukota, yaitu Distrik Gwanak. Dari tempat tinggal nya, ia menggunakan subway yang ada di jalur dua dengan nama Green Line dengan tujuan Stasiun Universitas National Seoul kemudian bisa dilanjutkan dengan bus yang disediakan Universitas atau bus biasa yang bertujuan ke SNU.
*
Gadis yang baru saja masuk ke pekarangan kampus nya itu tersentak saat seseorang merangkul pundak nya tiba-tiba. "Kyaa Kang Seulgi, kamchagiya!"
Seulgi, teman dekat Irene, mereka bertemu saat awal masuk universitas dan sama-sama berada di jurusan Informasi dan Komunikasi. "Mianhae" Seulgi menurunkan tangan nya sambil berkedip ke arah Irene.
"Kau sudah makan pagi?" Tanya Seulgi
"Belum" Irene menatap teman yang lebih tinggi darinya itu.
Seulgi menyodorkan sebungkus roti dan susu pisang kepada Irene. "Terima Kasih." Irene tersenyum manis.
Seulgi sangat mengetahui bagaimana keadaan Irene kini. Kadang ia merasa iba melihat Irene yang kesepian tanpa orang tua nya, dan kadang ia juga sangat bangga pada Irene karena bisa hidup mandiri hingga ia tumbuh menjadi gadis yang begitu baik dan cantik walaupun tanpa bimbingan orang tua. Dan kini ia juga tau bahwa hubungan Irene dengan orang tua nya tidak terjalin baik sejak kejadian itu. Namun sebaliknya, Irene lah yang sebenarnya merasa iri pada Seulgi. Walaupun disegi ekonomi ia serba tercukupi, tapi itu semua tidak menjamin kebahagiaan nya. Berbeda dengan Seulgi yang sepulang dari kampus harus lanjut bekerja sebagai part time di sebuah supermarket untuk membantu ke-dua orang tua nya mencukupi kebutuhan hidup. Tapi Seulgi selalu bahagia dan terus mendapatkan kasih sayang dari Ayah dan Ibu nya dalam keadaan apapun. Sedangkan ia sudah empat tahun hidup sendiri, karena orang tua nya yang sibuk dengan kehidupan masing-masing. Hingga membuat Irene lupa akan rasa nya mendapat kasih sayang. Mereka hanya menjalankan kewajiban rutin yaitu mengirimi uang bulanan kepada Irene. Dan bila ada kesempatan, Ayah atau Ibu nya akan berkunjung ke rumah, namun dengan berbagai alasan Irene berusaha menolak untuk di kunjungi.
"Kau tidak diantar Sehun?" Tanya Seulgi.
"Mungkin dia terlambat." Irene menganggkat ke-dua bahu nya." Tadi dia tidak meneriaki ku."
"Sepertinya Sehun pulang larut malam lagi."
"Itu kebiasaan nya." Irene menghela nafas.
"Seulgi, bagaimana pulang kuliah kau menemaniku jalan-jalan?" Tanya Irene.
"Baiklah, kau mau kemana?"
"Kita ke Sungai Han?" Irene berfikir sejenak. "Tapi bagaimana dengan part time mu?"
"Hari ini aku libur."
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
{My Noona}
RomanceIrene tak bisa jujur, tidak cukup berani karena kebaikan keluarga Sehun padanya selama ini. Sehun yang selalu meyakinkan. Akankah Irene akhirnya berani mengungkapkan semua yang ia rasakan, meski orang tua nya sendiri yang menjadi penghalang? "Aku m...