Chapter 12

578 60 3
                                    

Hari itupun tiba, hari dimana dua pasangan yang saling mencintai itu akan semakin memperjelas hubungan mereka dengan mengikatnya dengan sebuah tali pernikahan.

Tak hanya keluarga, semua undangan turut merasakan kebahagiaan. Tuan dan nyonya Park berdiri menyambut para tamu yang datang bergantian. Dari penampilan para tamu sudah dapat ditebak kalau mereka semua adalah orang-orang penting. Bagaimana tidak, jelas saja hari ini adalah hari pernikahan putra Park Yunho, pemilik perusahaan besar di Korea Selatan. Tak hanya dari Korea, tamu undangan juga banyak yang berasal dari mancanegara. Karena saking luasnya koneksi perusahaan Park Corp. Tak lupa, mempelai wanita adalah putri dari Bae Changmin, yang sama berpengaruhnya di Korea Selatan.

Ballroom sebuah hotel mewah dikawasan Seoul menjadi saksi terucapnya janji suci dari dua insan itu. Pernikahan dengan nuansa putih membuat ruangan itu indah dan elegan sekaligus.

"Kau gugup?" Seulgi dengan setia menemani sahabatnya itu. Dibalas anggukan lemah dari gadis disampingnya. "Kau pasti bisa, Bae Irene tak pernah sefrustasi ini." Seulgi mencoba mengajak Irene bercanda namun gadis itu mendapat tatapan datar membuat Seulgi menghentikan tawanya.

"Permisi." Lamunan dua gadis yang ada di ruang pengantin itu buyar ketika seorang wanita cantik dengan gaun merah maroon menyapa mereka.

Irene yang tak mengenal wanita didepannya itu hanya tersenyum kikuk. "Ada yang bisa saya bantu?"

Wanita itu tersenyum. Senyumannya begitu indah. Siapa saja yang melihat senyum itu akan dipastikan jatuh hati pada wanita cantik itu. "Tidak usah seformal itu. Anggap saja aku eonni mu sendiri." Irene mengernyit bingung. Eonni?

"Sepertinya aku harus memperkenalkan diri dulu." Ucap gadis itu karena melihat wajah bingung Irene. "Aku Moon GaYoung tunangan Park Chanyeol." Mendengar itu lantas Irene berdiri dan membungkuk memberi salam pada wanita yang ternyata akan menjadi kakak iparnya.

"Sudah aku bilang tak usah seformal itu. Kita juga satu keluarga bukan?" Wanita itu menyerahkan sebuah buket bunga pada Irene. "Ternyata Sehun sangat pintar memilih. Kau begitu cantik Irene." Irene tersipu malu. Mana mungkin ia bisa dikatakan cantik saat ia sedang bersama dengan tunangan Chanyeol yang sempurna ini. Batin Irene.

"Kalau begitu aku pamit dulu. Aku akan melihat mu diluar. Semangat Irene." GaYoung melangkah keluar meninggalkan Irene yang kembali merasa gugup.

Dilain tempat Sehun berbincang bersama hyung nya. Baru kali ini Sehun bersedia berduaan dan akur dengan hyung satu-satunya.

"Wah adikku benar-benar sudah dewasa. Bahkan kau melangkaui hyung mu ini. Kau memang hebat Park Sehun."

Sehun menatap Hyungnya tak suka. "Jangan menggoda ku."

Chanyeol mengusak rambut adiknya. "Kau pasti bisa Sehun."

"Hyungggg!!!!" Sehun berteriak saat Chanyeol menghancurkan tatanan rambut yang sudah susah payah ia jaga sedari tadi.

"Kau benar-benar cantik" Seorang namja paruh baya memasuki ruang pengantin perempuan. Irene mendongak. Setelah sekian lama, akhirnya dengan terpaksa ia harus berkomunikasi dengan ayahnya ini. Namun ia harus berterima kasih nanti karena ayahnya itu bersedia mendampinginya menuju altar meskipun ia tak meminta. Irene memang aneh.

"Ayo sudah saatnya." Mendengar perkataan ayahnya, tubuh Irene menegang. Ia sangat gugup dan takut. "Jangan takut, ayah disampingmu."

Irene menyambut uluran tangan ayahnya dan langsung menggandeng lengan namja itu. Irene berjalan pelan karena gaunnya yang panjang dan heelsnya yang cukup tinggi. Setelah pintu terbuka, Irene tak bisa lagi menyembunyikan kegugupannya.

{My Noona}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang