Bagian 6 ; Pencuri

2K 324 14
                                    

"Mobil lo rusak?" tanya Jennie.

Yerin menganggukan kepalanya,
"Hooh, jadi tadi gue dianter pak Kangin hehe."

Jennie cuman manggut-manggut nanggepinnya.

"Trus lo kemana aja slama 3 hari ngilang bak ditelan emak lampir?" tuntut Joy.

"Anjuu! Amit-amit Joy, kalo ngomong suka gak dicerna dulu." Yerin elus-elus dada.

"Serius eh.." Joy cuman merengut.

Yerin sedikit meringis kemudian kembali tersenyum kaku,
"Y-ya bolos lah."

"Dihh.. Pasti abis jalan-jalan keluar negeri gak bilang-bilang deh, biar gak ditagih oleh-olehkan?"

"Su'udzon mulu lo ama gue Joy ah," dengus Yerin sambil minum jus Stroberi Joy dimeja.

"Trus bokap lo gimana keadaannya sekarang?" tanya Jennie yang sukses bikin Yerin terdiam beribu bahasa kembali teringat dengan sang Ayah.

"Yer? Oi!" panggil Joy.

Yerin mendongak,
"Ha? O-oh iya, gue gak tau pasti soalnya  Papa dibawa perobatan ke Australia sama Mama dan ninggalin gue."

Joy dan Jennie saling pandang lalu kembali menatap Yerin yang kembali terdiam menunduk teringat akan kedua orang tuanya.

"Udah ah! Jangan larut terlalu lama dalam kesedihan. Gak baik, liat yang gue bawa.." Joy mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya.
"Tada! Katalog terbarunya Gioberlyn, mereka mau ngadain lelang sore ini dengan produk luar biasa, dan tebak Yer.." Joy membuka katalog itu lalu memperlihatkannya pada Yerin. Mata gadis itu berbinar seketika.

"Anjir! Anjir! Tas yang gue idamkan udah keluar lagi!" sorak gadis itu sambil ngusap-ngusap kertas bergambar tas mewah kesukaannya.

"One and only tuh, gak ada yang bakal nyamain lagi selain Angelina Jolie." ucap Jennie.

Yerin mengangguk-anggukan kepalanya.

"Makanya kita pergi kesana ntar, buat dapetin." seru Joy. Membuat Yerin kembali mengangguk semangat, tapi sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya.

"Oh tidak.."

Joy dan Jennie menatapnya heran.

"Why?" heran Jennie.

"Ah.. G-gue gak bisa ikut kalian."

Joy dan Jennie semakin menatapnya bingung.
"Emangnya kenapa? Tumben, biasanya lo yang paling semangat kalo soal ginian?" tanya Joy.

Yerin membatin, 'ya kalo dulu'
Dia kembali terdiam dan menunduk,
"G-gue ada acara hari ini sama temen lama gue." alasannya.

"Mau gue beliin dulu nanti? Besok gue kasih ke elu trus tinggal lo bayar? Gak papa kok." tawaran Jennie malah bikin Yerin tambah pusing.

"Ah.. Gak Jen gak usah repot-repot. Gue udah gak begitu minat juga sih sekarang hehe." tolak Yerin dengan perasaan berat. Joy dan Jennie malah semakin memberikan tatapan mengintimidasi, membuat Yerin risih akhirnya ia bangkit.

"Gue cabut duluan ya, udah dichat juga bye."
Tanpa jawaban kedua sahabatnya Yerin berjalan cepat meninggalkan mereka yang masih kebingungan dengan sifat aneh Yerin.

Diluar kampus Yerin menghela nafas lega kemudian melirik layar ponselnya yang memunculkan gambar sebuah tas.
"Tas Gioberlyn kesayangan.. Maaf yah.." ia memeluk ponselnya erat-erat lalu mencium-cium layarnya.

"Haahh.. Gue gak tau rasanya gak bisa memiliki itu sesakit ini." lirih Yerin yang menjatuhkan kedua tangannya dikedua sisinya dengan pasrah.

Srett

HONESTY [TaeRin][End][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang