Bagian 20 ; Alasan kenapa

2K 325 12
                                    

Hari-hari Yerin lewati dengan berat, karena ia jadi bahan ejekan dan juga sering dibully. Walaupun tak secara langsung, tapi dengan cara diam-diam.

Seperti saat Yerin berada didalam toilet, tiba-tiba ada yang menyiramkan air dingin lewat atas bilik kamar mandi.

Byurr

"Ah! Sialan!" teriak Yerin yang langsung menendang pintu toilet untuk melihat siapa pelakunya, namun nihil mereka sudah pergi.

"Pengecut! Awas ya siapapun elo! Gue bakal cari lo!" teriaknya lagi dengan suara menggema di dalam sana.

Kemudian kejadian saat dia menemukan lokernya yang sudah rusak dengan buku-buku didalamnya yang basah dan bau karena diisi sampah.

Tak lupa juga dengan kejadian saat punggungnya ditempeli kertas ejekan, dan menjadikannya bahan tertawaan setiap orang yang melihatnya.

Kejadian kursinya yang di lem sehingga membuat dia tertahan karena harus melepaskan celananya yang tertempel dengan erat.

Atau juga dengan kejadian jus pesanannya dikantin, berubah menjadi racun yang super pedas.

Makanannya yang mungkin dicampur dengan obat yang membuat dia diare parah, sampai terdiam sangat lama di toilet lalu seseorang mematikan lampunya.

Dan masih banyak lagi yang kalau diceritakan bisa menghabiskan banyak chapter.

Hari ini Yerin berjalan dengan tumpukan tinggi buku tugas ditangannya, gadis itu jadi rajin belajar karena ia sempat berfikir tak ada lagi yang harus dia lakukan selain lulus dari kampus dengan nilai yang baik dan mendapatkan pekerjaan yang bagus.

Namun tiba-tiba orang-orang berjalan sengaja mendekat padanya dan menyenggolnya, sampai akhirnya ia oleng dan buku-bukunya mulai berjatuhan.

Yerin mulai menggeram,
"Woy! Mata lo semua di dengkul ya! Apa perlu gue cokel sekalian mata lo semua satu-satu ha?! Sini kalo berani maju hadapi gue langsung!" bentaknya yang sukses membuat orang-orang berjalan menjauh dan berlarian. Sepertinya gadis ini masih punya kuasa.

Gadis itu meniup poni rambut barunya yang berwarna hitam dan lebih pendek lalu berjongkok untuk memunguti buku-bukunya. Tiba-tiba sebuah tangan lain membantunya membuat Yerin reflek mendongak dan dia langsung berdiri karena terkejut.

Orang itu menatap Yerin ragu, tapi dia tetap mengumpulkan buku itu lalu berdiri dan menyerahkannya pada Yerin.

"Apa gue harus bilang makasih?" tanyanya dengan nada sinis seraya merebut buku-buku nya kasar.

Orang itu menggeleng, membuat Yerin hanya mengangguk dan berjalan melewatinya tapi orang itu berbalik menatapnya.
"Yerin! Bisa bicara?"

Yerin berbalik lagi,
"Gue?"

Orang itu mengangguk.


~★ⓗⓞⓝⓔⓢⓣⓨ★~


Hening

Trak

Yerin menatap kaleng soda yang disimpan Joy disampingnya, dia hanya mengambilnya kemudian membukanya dan meminumnya. Sedangkan Joy tampak masih menatapnya dengan ragu.

"Gue.. Yer, gue mau minta maaf sama lo.."

Yerin setelah minum melirik Joy dengan wajah bingung, dia mengusap bibirnya.
"Kok tiba-tiba?"

Joy menggelengkan kepalanya,
"Gue gak bisa musuhin lo."

Yerin tertawa kecil mendengarnya,
"Lagian siapa yang nyuruh coba?" dengusnya kemudian kembali minum.

HONESTY [TaeRin][End][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang