Bagian 5 ; Memulai

2.1K 324 9
                                    

Rumah disita, semua barang mewah juga, lalu tak lupa dengan mobil Audy kesayangan nya. Dan sekarang lihatlah gadis yang terbiasa hidup bak seorang Putri Raja ini, kini mematung di depan sebuah Rumah kecil yang sangat sederhana.

"Silahkan masuk nona." ajak Hani, namun Yerin masih belum bergeming sedikitpun. Sehingga membuat Hani menarik tangannya.

Kim Heeyeon aka Hani adalah orang yang sudah bekerja dengan keluarganya dari semenjak Yerin masih kecil. Wanita itu mempunyai dua orang anak, Laki-laki dan perempuan.

Anak pertama nya, Laki-laki. Masih duduk di bangku SMA kelas dua. Kim Jungwoo. Dan anak keduanya, perempuan. Duduk di bangku SMP kelas 3. Kim Saeron.

Sementara suaminya bekerja sebagai supir di keluarga kaya juga, dan ternyata itu adalah keluarga Kim Taehyung, tanpa sepengetahuan Yerin tentu saja. Taehyung juga sebenarnya adalah anak orang yang cukup terpandang, bahkan bisa dibilang sederajat dengan kekayaan keluarga Jung dulu. Keluarga nya mengelola Mall- Mall yang besar di seluruh penjuru negara. Hanya saja tidak ada yang tau soal status Taehyung itu, karena Taehyung orang yang tidak terlalu mencirikan sebagai anak orang kaya. Tidak seperti Yerin.

Kim Taehyung. Atau biasa dipanggil Taehyung itu sedang asik bermain game di depan teras rumah nya. Terlihat seorang pria berlari melewati nya dengan tergesa-gesa, membuat Taehyung yang sedang asik itu mendongakkan kepalanya.

"Kenapa pak? Apa hari ini papa pulang?" tanyanya pada Supir yang sedari dia orok sudah ada di rumah nya.

Pak Heechul tampak terkejut menatap Taehyung,
"Lho? Tuan muda gak kuliah?" tunjuknya pada Taehyung.

Taehyung hanya tersenyum, memperlihatkan deretan giginya dengan wajah polos.
"Hehe, males ah! Ada mata pelajaran yang gak disuka, jadi mending bolos. Tapi jangan bilang mama lho ya."

Pak Heechul mendengus dan kemudian hanya mengangguk melihat tingkah biasa Tuannya ini.

"Pertanyaan Tae tadi belum di jawab? Pak Heechul mau pergi kemana? Sibuk banget, papa Pulang dari Jepang hari ini?"

Pak Heechul menggelengkan kepalanya,
"Bukan Tuan, tapi ini majikan Istri saya mengalami kebangkrutan. Jadi untuk sementara Putri mereka akan tinggal si rumah saya. Ditambah Ayahnya sedang sakit, makanya sekarang saya mau pulang dulu dan menemui mereka. Boleh Tuan?"

Taehyung tampak terkejut dan langsung menganggukkan kepalanya,
"Boleh Pak, pulang aja sono. Pak Heechul sama Istrinya baik sekali ya mau menolong." pujinya.

"Ah.. Gak gitu. Istri saya udah nganggap Putri majikannya itu seperti anak sendiri, begitupun dengan Tuan Taehyung juga buat saya."

Mendengar itu Taehyung jadi tersipu,
"Kalau gitu Taehyung gak bakal takut kalo sewaktu-waktu Taehyung ikut bangkrut. Masih ada orang seperti Pak Heechul, hehe."

"Ya, jangan berdoa kaya gitu juga Tuan. Nanti kalau gitu, saya kerja dimana?"

Mereka tertawa sebentar, lalu Heechul pamit dan pergi. Taehyung memperhatikan kepergian Heechul dengan senyuman.
"Ternyata masih ada ketulusan di kehidupan yang sekarang ini."

~★ⓗⓞⓝⓔⓢⓣⓨ★~


Sudah lewat 3 hari, Yerin masih merenungi nasib nya didalam kamar kecil dan sumpek baginya itu. Kamar Putrinya Hani. Kim Saeron.

Selama 3 hari itu dia tidak pergi kuliah, makan pun jarang, ia masih tak terima dengan kehidupan yang sudah berubah 180 derajat itu.

Hingga satu panggilan telefon membuat nya terlonjak, telefon dari Jessica. Wanita itu panjang lebar menceramahi Putrinya. Tidak ada lagi kelemah lembutan seorang Jessica yang dulu. Jessica memaksa Yerin untuk melanjutkan pendidikannya atau Yerin akan dimasukan kedalam Asrama dan gak usah kembali melanjutkan kuliahnya. Tentu Yerin menolak, mana bisa ia begitu? Ia kembali menangis dan merengek pada Jessica ditelfon. Jessica juga menjelaskan soal keadaan Ilwoo yang semakin memburuk. Dan dengan itu Yerin bisa bungkam, dengan tangisan dia akhirnya akan menuruti keinginan Jessica untuk kembali masuk kuliah besok.

Tapi apa dia bisa mengatasi harga dirinya besok? Ia sungguh ketakutan kalo dia ketahuan.

~★ⓗⓞⓝⓔⓢⓣⓨ★~


Sesuai janji keesokan paginya Yerin berangkat ke kampus. Ini pertama kalinya dia berjalan kaki menuju sekolahnya. Ia terus memperhatikan GPS diponselnya yang akan mengarah ke halte bus.
"Masih jauh kah? Cape juga.." keluhnya.

Kring! Kring!

Yerin menoleh kaget saat sebuah sepeda berhenti di sampingnya.
"Jungwoo?"

Jungwoo tersenyum dengan menunjukkan deretan giginya pada Yerin,
"Gue anter ke halte kak, ini masih jauh."

Yerin terdiam sejenak, lalu menganggukkan kepalanya. Daripada dia jalan kaki kan? Panas-panasan, nanti kulitnya kusam dan dia berkeringat. Ugh! Yerin lalu duduk di jok belakang dan Jungwoo kembali mengkayuhnya, ini pertama kali bagi Yerin.

Ternyata... Cukup menyenangkan. Tanpa sadar senyum Yerin yang slama ini hilang kembali terukir. Angin sepoi-sepoi menerpa wajah cantiknya.

"Wah, asik juga ya."

Mendengar itu Jungwoo tertawa,
"Ini pertama kalinya kakak ya?"

Yerin menganggukkan kepalanya,
"Tapi kayanya sepeda ini udah gak nyaman dipake deh."

"Ini sepeda lama ayah" jelas Jungwoo.

"Hah? Kenapa gak beli yang baru aja? Model sepedanya juga udah kuno."

Jungwoo hanya menyunggingkan senyumnya,
"Pengen sih kak, tapi daripada membeli sepeda baru yang harganya mahal. Mending uangnya di tabung buat biaya sekolah gue sampai lulus nanti. Gue juga pengen lanjut kuliah hehe.. Yang penting sepedanya masih bisa jalan sama masih bisa dipakai ini."

Yerin terpukul mendengar nya, padahal selama ini ia dengan mudahnya membeli apapun yang ia mau. Jangankan sepedanya? Perusahaan sepeda pun bisa ia dapatkan jika ingin. Ia kembali termenung.

~★ⓗⓞⓝⓔⓢⓣⓨ★~


"Hahh.."

Lagi-lagi Yerin menghela nafasnya panjang. Ia menatap keluar jendela bus. Setiap bus berhenti ia celingukan sana sini karena takut terlewat, namun ia malah melihat yang lain. Dengan cepat ia menutup wajahnya dan menunduk.

Hah? Matanya gak salah lihat kan? Itu... Wonwoo?

"Kenapa dia naik bus?" herannya.

Bus berhenti di perhentian berikutnya, Yerin masih memandangi Wonwoo yang turun dari bus tanpa sadar ia juga sebenarnya harus segera turun.

"EEH!! GUE TURUN JUGA ANJIR! WOY BENTAR!" teriaknya seketika saat bus akan kembali melaju.

Untung ia masih sempat turun dan meminta maaf pada penumpang dan supir. Ia cepat bersembunyi di balik pohon, ia menghindar dari penglihatan orang lain. Bisa gawat jika seorang Yerin terlihat baru saja turun dari bus. Ia mengeluarkan cermin dari dalam tasnya dan mulai merapikan dandanan dan rambutnya. Lalu ia mulai berdehem,
"Ehem, okay. Jung Yerin. Kalo orang-orang mulai mempertanyakan tentang mobil Audynya elo.. Jawab saja.."

"Ah! Mobil gue lagi dibengkel, kayanya ada yang salah sama mesinnya?" ia menggeleng.

"Terlalu aneh gak sih?" gumamnya lagi.

Tanpa ia sadari, sedari tadi ada yang memperhatikan nya dibalik motor sport nya. Siapa lagi kalau bukan?
Taehyung

Pria itu menyunggingkan senyumnya,
"Gadis itu udah gila apa?"

🐼~TBC~🐼

Lagi rajin up tiap hari^^
Semoga aja sampe tamat hehe

Jejaknya jangan lupa ok~

HONESTY [TaeRin][End][✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang