"Hai! Perkenalkan nama saya Jung Yerin."
Hari itu pengenalan calon mahasiswa baru dikampus.
Taehyung yang juga menjadi salah satu peserta disana menatap malas gadis yang mengepang dua rambutnya dengan pita warna-warni, lalu pipinya yang dilukis dengan rona berwarna merah sekali, sepatu berbeda warna, tas yang terbuat dari karung serta papan nama besar didadanya sedang memperkenalkan dirinya dihadapan semua orang.
Taehyung menatapnya malas karena gadis itu mulai mengumumkan pekerjaan ayahnya yang pastinya sangat luar biasa.
"Tukang pamer.." gumamnya.Selama masa ospek, Yerin menjadi populer karena keaktifannya. Selain itu banyak sekali senior pria yang mencoba menarik perhatiannya, terkadang terlihat sangat pilih kasih dengan maba lainnya. Membuat Taehyung sangat muak.
Sampai pada hari itu, dimana saat ia melihat sosok lain dalam diri gadis itu yang membuatnya mulai tertarik.
"Ahhh.. S-sakit kakㅡ"
"Masa segini aja udah sakit sih? Payah ahㅡAw! Aduh sialan siapa ini yang jambak rambut gue?!"
Taehyung yang gak sengaja nonton pembulian 5 orang senior pada seorang Junior, tersentak saat melihat seseorang yang slalu membuatnya muak itu datang-datang langsung menjambak senior yang juga sedang menjambak rambut junior berambut pendek yang merintih tadi.
"Eh! Lo apaan sih?!" bentak senior disebelahnya.
"Kak gini sakit gak?"
"Woy! Sialan!"
Taehyung terkekeh karena gadis itu juga menjambak rambut senior yang membentaknya tadi.
"Sakitkan? Iyakan? Jadi dia gak salah dong kalo dia bilang sakit juga?" lanjutnya santai.
"Tengil juga.." lirihnya.
"Heh! Jangan mentang-mentang bokap lo yang super kaya itu?! Lo jadi berani sama senior lo kaya gini hah?!" bentak yang lain seraya menepis tangan Yerin yang sedang menjambak dua senior tadi.
Yerin manggut-manggut,
"Iya emang bokap gue kaya kok? Banget malah. Bahkan kayanya ini kampus gue beli juga bisa, gimana dong?""Anjing ya ni junior! Gak ada rasa sopan santunnya sama Senior!"
"Justru elo kak yang gak ada sopan santun. Lo bahkan bukan panitia ospek? Ngapain coba ngurusin kita yang maba? Mau sok berkuasa gitu?" Yerin berjalan menghampiri junior berambut pendek dan merapikan rambutnya yang berantakan.
"Gak papakan?"Salah seorang senior mendorong bahunya kasar, membuat Yerin terdorong. Yerin tersenyum remeh dan mengusap bahunya.
"Aduhh.. Udah mainnya keroyokan? Kasar lagi? Ckckck.." dia berbalik menatap para seniornya lalu menyisingkan lengan bajunya."Ayo coba satu persatu berani gak? Gue dulu slalu menang dalam jambak menjambak, kayanya kalo ada kompetisinya gue ini udah Go international."
Akhirnya mereka saling pandang,
"Gue gak mau ada urusan sama lo, mending lo pergi mumpung kita masih baik-baik kaya gini." ucap mereka.Yerin mendenguskan tawanya, dan melipat kedua tangannya didada.
"Bentar deh, kayanya gue kenal sama lo kak? Kalo gak salah lo anaknya Pak Shindongkan?" tunjuknya pada salah satu senior yang keliatan kaget juga."Ada yang bilang kakak ini anak pengusaha batu bara ya? Setau gue Pak Shindong itu supirnya temen SMA gue dulu? Iya gak sih?" Yerin melirik teman dari senior itu yang kini mulai saling berbisik.
"Lo bohong nay?"
"Apaan sih?!"
Yerin tertawa,
"Gak usah saling tuduh gitu, gue dengan senang hati bakalan cari tau satu persatu latar belakang keluarga kalian.. Ah! Mungkin beberapa kenal bokap gue ya? Kalo dipecat dari kerjanya gimana coba? Hmm..""Heh! Lo!"
Mulai terjadi keributan disana saat salah seorang senior menjambak rambut Yerin, Yerin tak meronta dan malah berbalik membalasnya dengan ganas.
"Lima lawan satu.." gumam Taehyung.
Lalu panitia dan beberapa junior datang untuk melerai mereka. Ia bisa melihat wajah gadis itu yang bahkan tak merasa ia kalah, gadis itu bahkan masih bisa menampilkan smirknya di keadaan penampilannya yang kacau dengan darah disudut bibirnya.
Dan sejak kejadian itu Taehyung jadi senang memperhatikan Yerin. Gadis itu memiliki aura kuat, mungkin karena ia memang makan menggunakan sendok emas sedari kecil membuat dia mempunyai ambisi. Taehyung melihat sisi positif gadis itu yang sama sekali tak diperhatikan orang lain yang terlanjur menatap takut Yerin setelah kejadian itu.
Yerin tak pernah melanggar aturan selama masa ospek, dia menuruti semua perintah panitia senior tidak seperti saat ia membangkang pada senior yang menindas junior tempo hari. Ia juga banyak membantu junior lain walau tanpa disadari para junior itu karena terlalu takut dengan Yerin.
Bahkan sampai saat masa ospek berakhir, gadis itu seakan memegang kendali dikampus mereka. Namun Taehyung sama sekali tak pernah melihat ia mengintimidasi orang lain, walau begitu masih banyak orang yang merasa harus berhati-hati saat bersikap dihadapan gadis itu. Apalagi saat mendengar kelima Senior itu yang dikeluarkan dari kampus, dan mendapatkan masalah dimeja hukum karena sudah membuat luka ditubuh Yerin.
Taehyung menyukainya, dia menyukai gadis itu bukan karena hartanya.
Ia suka karena kepribadian uniknya.
Walaupun ia terlihat, berkuasa, sombong, dan galak. Tetapi didalam sana terdapat sebuah keadilan dan hati lembut dengan tak mengintimidasi yang lemah, ia hanya menggertak mereka-mereka yang juga menggertaknya. Bahkan tanpa disadari ia slalu membela orang yang terintimidasi dengan cara mengintimidasi balik si pengintimidasi.
Itulah alasan Taehyung menyukai gadis itu. Mungkin dengan sedikit pengajaran dia bisa merubah sikap pamer dan orang-orang tidak lagi memandang dia sebagai orang yang jahat.
~★ⓗⓞⓝⓔⓢⓣⓨ★~
Sementara itu ditaman Yerin sudah duduk bersama dengan Wonwoo dibangku taman sambil makan es krim.
"Tau aja kalo gue suka es krim coklat hehe."Wonwoo cuman tersenyum tipis dan menatap Yerin,
"Berarti udah cocok dong?"Yerin menatapnya heran,
"Cocok apaan coba?" kekehnya mencoba santai. Padahal jantungnya udah berdebar-debar daritadi.Tiba-tiba Wonwoo bangkit dari duduknya, dia berjongkok didepan Yerin seraya mengadahkan tangannya membuat Yerin lagi-lagi kaget plus bingung. Tak lama seorang anak kecil datang dan menyimpan sebuket bunga Mawar merah ditangannya lalu pergi.
"Gue gak mau banyak basa basi, i just want you to be mine please."
Yerin tak bisa menahan rasa bahagia nya sekarang,
"L-lo nembak apa maksa gue sih woo?" kekehnya.Wonwoo menatap Yerin dan tersenyum,
"Maksa."Yerin ketawa trus dia ngambil bunga ditangan Wonwoo.
"Ya udah kalo lu maksa. I want to be your Jeon Wonwoo."Wonwoo terkekeh kecil lalu bangkit dan menarik bahu Yerin agar ikut berdiri setelah itu dia memeluk gadis itu dengan erat. Hal itu jelas membuat senyum Yerin tambah merekah, ia membalas pelukan Wonwoo dan matanya tak sengaja menangkap seseorang disana.
Taehyung sedang tersenyum padanya tak jauh dari sana, Yerin menunjukkan buket bunga ditangannya pada Taehyung dengan senyum bahagia. Taehyung mengangguk-anggukan kepalanya seraya mengacungkan kedua jempol tangannya pada Yerin.
~🐼TBC🐼~
Baru bisa update akutu
Mianhae:"
Mulai besok d usahain tiap malem post
Jd stay trus yaa..
Dan jangan lupa tekan Bintangnya^^
![](https://img.wattpad.com/cover/119288101-288-k458825.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HONESTY [TaeRin][End][✔]
FanfictionCantik, Kaya Raya, Seksi, Glamour, memiliki segalanya. Semua kesempurnaan itu melekat pada sesosok Jung Yerin. Gadis yang hobinya balapan liar, dan menghamburkan uang nya. Tapi suatu hari dia harus menanggung sebuah kenyataan pahit yang menimpanya...