Dikantin kampus.
Yerin sedang memakan rotinya dengan lahap, dia kelaparan karena tidak sarapan. Soalnya Bibi Hani masak ikan goreng, makanan yang Yerin paling benci karena bau amisnya akhirnya membuat nafsu makannya hilang. Ia juga tidak bisa makan yang lain dikantin karena harganya yang cukup menguras kantongnya yang sekarang ini.
Jennie dan Joy sedari tadi menatap heran Yerin yang memang akhir-akhir ini keliatan aneh dimata mereka.
"Lo laper banget kayanya, gak makan yang lain aja gitu? Roti mana cukup.." saran Jennie.
Yerin mendongak lalu tersenyum,
"Nggak usah hehe, gue lagi diet juga kok."Jennie dan Joy lagi-lagi kembali saling pandang bingung.
Brak
"Ini dia si penakut. Hai penakut.." Sinbi menggebrak meja mereka dan menyapa Yerin.
Yerin mendongak melupakan rotinya sejenak, dan menatap Sinbi malas.
"Excuse me?"Sinbi mengedikkan bahunya dan duduk dihadapan Yerin.
"Lo penakut. Iyakan Eunha?" lalu melirik Eunha yang sedang minum jusnya."Lo ngejauhin si Sinbi kan? Lo takut kan sama dia?" ucap Eunha, Sinbi manggut-manggut.
Yerin mendenguskan tawanya remeh,
"Gue ngejauhin hama kek elu? Ngapain? Lagian gak ada alasan kenapa gue harus takut sama lo." ucapnya cuek sambil memakan rotinya kembali."Lo takut gue tantang balapan mobil lagi kan? Iyakan?" tuntut Sinbi.
"Dan ngomongin soal mobil, sadar gak sih bi ni cewek udah gak pernah bawa mobil lagi semenjak kejadian itu?" timpal Eunha.
Yerin sukses terdiam dan nafsu makannya seketika hilang, dia kembali mendongak menatap Sinbi yang sedang tersenyum.
"Oh iya ya.." kekeh Sinbi menyebalkan.
"Mobil gue dibengkel. Kenapa?"
Sinbi mendekat kan wajahnya pada Yerin, seolah dia tak mendengarnya.
"What?""Gue lupa lo itu kadang budek soalnya kuping lo kan ditempatin sama hama. Makanya gak bisa denger ucapan gue tadi."
"Pfft.." Joy udah ketawa dan Jennie juga cekikikan dengernya. Bahkan Eunha juga ketawa kecil, Sinbi melirik sebal Eunha yang langsung mingkem.
"Ya udah! Kita balap lagi!" tantang Sinbi langsung.
Glek
Yerin menelan ludahnya paksa.
"Kenapa diem? Takut kan lo?" Sinbi menyeringai.
"Gak ada alasan buat Yerin takut sama hama kek elu bi, dia pasti bakal terima. Iyakan Yer?" ucap Jennie yang udah mulai gerah liat Yerin dipojokan Sinbi.
"Kalo gitu lo terima tantangan gue?" ucap Sinbi lagi.
Namun Yerin sedari tadi melamun.
"Oy! Yer!" Joy menyikut lengan gadis itu sehingga membuatnya tersentak, ia menatap Sinbi didepannya. Ia bingung, dia kan udah gak punya mobil? Trus mau balapan pake apa? Sepeda bobroknya Jungwoo? Kan gak lucu.
Melihat muka bingung Yerin, Sinbi menyeringai lalu bangkit berdiri.
"Oke, gue anggep lo nolak dan otomatis Wonwoo udah hak patennya gue. Haha.. Bye loser"
Ia berjalan pergi meninggalkan bangku Yerin.Mata Yerin membulat sempurna.
Brak
Dia berdiri setelah menggebrak meja, membuat semua mata penghuni kantin kini tertuju padanya. Termasuk trio yang duduk gak jauh dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HONESTY [TaeRin][End][✔]
FanfictionCantik, Kaya Raya, Seksi, Glamour, memiliki segalanya. Semua kesempurnaan itu melekat pada sesosok Jung Yerin. Gadis yang hobinya balapan liar, dan menghamburkan uang nya. Tapi suatu hari dia harus menanggung sebuah kenyataan pahit yang menimpanya...