Lelaki berkacamata (X)

43 14 1
                                    

"Heiii... Olin, Olin, lama tidak berjumpa..."
Olin:

" Maaf aku sibuk ."

(Tak ku hiraukan dialog laki-laki yang coba menghalangi langkahku di depan pintu area cafe.)

Aku lalu berlari bergegas untuk mencari rea di area bundaran bandara. Namun langkah ku tak mampu menemukan sosok gadis misterius itu. Untuk kesekian kalinya aku menyerah menemukannya.

Keringat yg bercampur dengan aroma malam di tambah lagi  habis lari-larian membuatku kebelet pipis , pada akhirnya yang kubutuhkan hanya sebuah kamar mandi.

(Berjalan menuju kamar mandi,
5 menit setelah dari kamar mandi)

DANG IT....

Hal konyol macam apa ini. Untuk kedua kalinya aku berpapasan dengan cara misterius seperti ini.

Aku sontak terkaget melihat gadis di samping cermin kananku.

Olin: "Heii, ketemu lagi."
(Basa-basi yang ku ucapkan demi mengalirkan suasana yang kaku)

Rea: "Hmm.. bukannya kamu sengaja mengejarku."

Olin: "Untuk apa aku melakukan hal gila seperti itu."

Rea: "Dan kamu hanya akan terus berbohong jika aku memberi pernyataan."

Olin: "Baiklah, aku akui aku masih penasaran pada kertas-kertas mu, amplop merah jambu itu , dan ter khususnya kepada kamu."

Rea: " Lol, gadis bodoh."

(Dengan tanpa rasa asing mengucapkan kata bodoh padaku. Gadis ini sungguh benar-benar ingin ku potong-potong mulut liar-nya)

Olin: "Apa ? Gadis bodoh? Coba ucapkan sekali lagi."

Rea: "GADIS BODOHHHHHHHH."

Belum sempat ku mengeluarkan kata-kata lebih lanjut dia berjalan cepat keluar dari kamar mandi

Olin: "Hei tunggu, mau kemana kamu. Aku belum selesai berbicara."

Rea: "Apalagi BODOH?

Olin: "Berani sekali kamu Memanggilku Bodoh!!!"
(Dengan suara meninggi yang mulai terbawa emosi)

Rea: "Kenapa? Mau marah? Coba kalu berani."

——————————————————————————-

"Reaaaaaa ... AYO PULANG !!!"

Dengan suara lantang dari kejauhan menyuruhnya bergegas. suara yang nampak tidak asing di telingaku mulai memotong percakapanku dan rea.
Laki-laki berkacamata, siapa dia? Bukannya dia yang menghalagiku tadi di depan pintu kafe? Bagaimana dia mengenal rea? Apa mereka berpacaran?

Rea: "Hei bodoh berhenti melamun, aku pulang dulu. Semoga kita tidak pernah bertemu lagi."

Masih dalam lamunanku dan rasa tanya yang besar menatap langkah kedua orang ini , yang mulai meninggalkan jejak kaki di ruangan bandara..

Precious ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang