Jangan pedulikan aku (XIV)

22 0 0
                                    

"Hei, bisakah aku duduk disini olin."

(Aku tidak mempedulikan-nya aku hanya diam tanpa menjawab)

"Mungkin kamu lupa siapa aku. Aku akan menjelaskan lagi siapa aku., Btw ,Ini untuk ketiga kalinya kita bertemu. senang melihatmu sudah tumbuh dewasa."

"Ke-tiga kali? Bagaimana bisa kamu bilang ketiga kali ? aku saja bahkan baru melihatmu hari ini.."

"Ingatanmu lemah sekali olin hehe baiklah aku memperjelas lagi . Kamu bisa memanggilku welin, iya tentu saja kita bertemu tiga kali ,
pada 20 tahun lalu awal pertemuan kita.
Saat itu kamu masih berusia 2 tahun sedangkan aku 4 tahun. Saat pertemuan pertama tidak menyenangkan olin.. jadi aku benci bila harus menceritakannya."

"Kamu sudah terlanjur berbicara. Kenapa tidak melanjutkannya saja."

"Kamu janji tidak akan sedih bila aku menceritakan segalanya?"

"Sudahlah mas welin jangan basa-basi lagi. Ceritankan saja semuanya, aku sudah biasa menikmati cerita sedih dalam hidupku."

" Hei ,,aku di panggil mas welin? Hehe begini kan enak jadinya kita sudah seperti keluarga."

"Ku mohon welin. Aku tidak punya banyak waktu untuk kamu ajak bercanda!!!"

"Panggil aku tetap mas welin, aku menyukainya hehe baiklah aku akan menjelaskan. Di saat 20 thn lalu aku dan keluargaku di usir dari rumah ini."

(Dia diam sejenak, lalu mendongkak dagunya dengan satu tangan sambil melihat langit. Sedangkan aku masih dalam tanda tanya besar memikirkan kata-kata mas welin yang menceritakan cerita tapi tidak di teruskan)

"Kenapa kalian diusir ? , tolonglah mas welin ceritakan dengan detail jangan
sepotong-sepotong!"

(Dia menatap mataku sekali lagi, yang ku tau mata itu seperti mata yang hangat namun sayu,bola matanya menceritakan seberapa kuat dia menjalani semuanya sendiri. Aku merasakannya. Sebenarnya aku benci memaksakan dia menceritakan segalanya tapi aku juga ingin tau apa jawaban dari teka-teki yang terjadi dengan takdir hidupku ini)

Precious ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang