Suasana siang itu (XII)

29 0 0
                                    

Badanku masih belum puas menimati kasur,tapi sudah di bangunkan oleh ayah.

"Olin, nggk ke kampus? Bangun dong udah jam berapa ini!"

Dengan muka bantal dan mata panda,aku paksakan untuk bangkit juga dari tempat tidur.
Ayah masih di depan pintu menatapku dengan kusut.

"Segeralah mandi, jangan lupa sebelum pergi ada yang ingin ayah bicarakan. Datanglah ke ruang makan."

Aku mengangkat tangan dengan tiga jari dan jari telunjuk dan jempol saling melingkar menandakan "OK" untuk memperjelasnya.
(Dia lalu menutup pintu dan beranjak pergi)

Setelah mandi,mengganti pakaian, dan menyusun perlengkapan buku kuliah yang sudah ku masukan dalam tas. Aku turun untuk menepati janji betemu dengan beliau di meja makan.

"Mau ngomong apa sih yah,
buruan deh nanti aku telat!"

"Nanti ada tamu yang mau kerumah, Jadi setelah selesai kuliah pulanglah lebih awal. Karena Ayah harap kamu mampu Bersikap sopan dan menyambut mereka dengan baik.."

"Oke yah!"

aku lalu menyium tangan lelaki itu dan beranjak ke kampus.

Setelah mata kuliahku selesai. Aku langsung beranjak pulang kerumah. Dengan tanda tanya yang begejolak di dada. Baru sempat ku pikirkan
kata-kata ayah dengan dalam..

"Tamu? , tumben sekali ada yang bertamu dirumah. Biasanya ayah hanya sibuk di kantor dan tidak pernah mengajak client-nya untuk datang kerumah. Apa urusannya juga aku harus bersikap sopan. Dan di minta pulang lebih awal? Benar-benar mencurigakan"

(Akhirnya aku tiba dirumah juga. Dan masih Aku ingat jelas hari itu tepat pukul 2 siang diruang makan. Aku berhenti menatapnya dengan perasaan serba sakit hati yang tak mampu ku jelaskan lagi)

"Aku pulang."

"Olin , ayo duduk disini."

Kulihat dua wanita dan satu lelaki yang sepertinya seumuran denganku, duduk di meja makan bersama kami.  Sejujurnya Dadaku terasa sakit sekali tapi masih ku coba untuk berfikir positif

"Ada apa ini?, mereka siapa?,
Apa tujuan semua ini?"

(Sungguh aku benar-benar tidak sanggup menahan amarahku yang sudah memuncak sedari tadi namun tetap bersikap sopan di meja makan)

Dengan sura yang sedikit bergetar aku mulai bertanya sekali lagi..

"Ayah? Mereka siapa?????......"

Precious ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang