Kuharap Bukan (XVII)

19 0 0
                                    

"Kamu masih tetap bodoh."

"Hei. Apa susahnya menjawab,jadi orang kok menyebalkan banget sih."

"Ya terserah gua dong mau jawab apa enggak, hidup kok di ribetin si sist hahaha."

"Yeelahhh, ngomong-ngomong jangan kek orang susah penempatan aku ,kamu sama gua lu aja masih kaku sok-sokan banget ihhhh."

"Mulut-mulut gua. Lidah-lidah aku , Kok lu sirik sih tanda kamu tak mampu hahahaha."

"Dasar cewe gila!"

(Ayah, dan mas welin mencoba menenangkan aku agar tidak terpancing dengan gulonan rea yang menyebalakan ayah menyuruh mas welin mengantarkan barang-barang aku kembali ke kamar. Daripada aku gila berdebat dengannya,
kuputuskan ikut ke-lantai 2 bersama mas welin)

"Adikmu menyebalkan sekali!"

"Jangan di ambil hati, Dia sebenarnya baik cuma memang sedikit kaku untuk mencairkan suasana.btw kamu tidak bertanya bagaimana pertemuan kita yang ke-dua? . Bukanlah cerita sebelumnya belum selesai yah wkwkwk."

"Pertemuan ke-dua ?"

"Ingatanmu benar-benar lemah olin. Pantesan aja rea selalu dengan spontan mengatakan kamu bodoh! Seharusnya dari awal di meja makan kamu sudah mengenal kita berdua. "

"Sungguh aku tidak mengenal kalian sama sekali. Baiklah ku akui ingatanku sudah melemah sejak banyak masalah yang menimpaku. aku jadi sedikit masa bodoh dengan semua orang yang berlalu-lalang di sekitarku."

"Bagaimana jika aku melanjutkan bercerita?"

"Baiklah lanjutkan saja, Sembari aku melipat pakaian yang akan
ku masukan lagi dalam lemari."

Precious ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang