Ingatanku benar-benar tumpul (XVIII)

32 0 0
                                    

"Kamu ingat seminggu lalu di bandara ?"

"Bandara ???"

"Kamu dan rea berpapasan di dalam kafe, sebenarnya ada unsur di sengajakan. Rea yang sengaja menghampirimu.."

"Apa? Jadi semua ini di sengajakan!
Tapi kenapa aku tidak bisa mengenal rea
sama sekali. Bukankah orang yang ku temui di kafe mengenakan jilbab dan sekarang dirumah tidak. Aku baru menyadarinya, tapi muka-nya
benar-benar berbeda .
apa aku yang tidak memperhatikan.
Astaga aku benar-benar bodoh !" -_-

"Hahahah tidak usah menjatuhi harga dirimu seperti itu. Sebenarnya saat itu kami baru tiba dari surabaya dan langsung merapat ke jakarta, saat itu ibu menelpon ke ayah menanyakan makanan kesukaanmu untuk di belikan.
Ayah bilang kamu selalu suka cappucino +roll cake di kafe atmadjo dalam bandara. Dan ayah juga bilang kebutulan kamu tadi izin kepada ayah mau ketempat itu. Rea yang menguping pembicaraan ayah dan ibu,dia memutuskan untuk menuju ke TKP dan ternyata kamu benar-benar ada disana mulailah drama yg berhasil dimainkan rea dengan mudah wkwkwkwk."

(Ada yang menjanggal dengan semua ini lantas kalau mereka baru datang dari surbaya lalu rea yang kutemui di penyebrangan jalan siapa lagi)

"Jika kalian baru tiba seminggu lalu,mengapa aku pernah bertemu rea sebelumnya di area penyebrangan jalan. Sebelum kita berpapasan
di cafe bandara."

"Rea memang tinggal di jakarta sejak lama dia merantau untuk kuliah disini. Yang baru tiba dari bandara tentu saja aku dan ibu."

"Oh jadi begitu. Terus bagaimana dengan pertemuan ke dua kita,dari tadi kita membahas rea sementara aku sendiri tidak benar-benar merasa bertemu kamu di bandara."

"Ya ampun olin ingatanmu benar-benar tumpul.kamu lupa aku sudah menegurmu di depan pintu kafe, saat kamu buru-buru keluar tapi kamu mengacuhkan aku sama sekali -_- !!"

"Lelaki yang bersama rea di bandara!!!
Hmm lelaki berkacamata. Astaga kenapa muka kalian berbeda sekali , sial kalian berdua benar-benar berhasil menggelabuiku."

"Hahaha besok-besok otakmu di cuci biar jangan terlalu tumpul!"

(Dia tertawa terbahak-bahak melihat aku yang berhasil di permainkan kejiwaannya.
Baiklah mereka memang luar biasa hebat,
Mulai detik ini aku akan tinggal bersama mereka.
apa aku pantas tinggal disini keluarga yang telah ku hancurkan sekarang malah mau menampungku yang sudah terbuang)

Aku ingin menangis lagi tapi kali ini air mataku sudah tidak mau menetes kupadangi mas welin yang muali beranjak pergi dari kamarku. Aku terdiam di kasurku menatap bahunya yang lapang. mulai sekarang aku akan tinggal dengan keluarga tiriku entahlah apa yang akan terjadi pada aku dan rea yang selalu bertengkar. hari ini cukup dulu aku ingin tidur untuk menjernihkan kepalaku yang mulai tumpul. Kuharap semua akan baik-baik saja.

Precious ...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang