2

597 81 15
                                    

Jam pulang sekolah pun tiba, satu persatu siswa keluar kelas untuk pulang, tersisalah Yunhyeong dan Junhoe yang masih harus menjalankan piket bersih bersih kelas. Saat Yunhyeong sedang membersihkan jendela, ia menatap ke arah lapangan dan menghentikan pekerjaannya

“Jun inget gak waktu gua kena bully dan lu nolongin gua? Gua takut banget tau waktu itu, tanpa tau salah gua apa tiba tiba anak anak lain pada lemparin gua pake telor sama tepung”

#Flashback#

Pagi itu, seperti biasa Yunhyeong dan Junhoe datang dengan kendaraan yang sama dan Yunhyeong berjalan terlebih dahulu meninggalkan Junhoe yang masih sibuk di parkiran merapikan rambutnya.

Tanpa diduga, saat Yunhyeong melewati lapangan banyak anak anak yang melempari Yunhyeong dengan telur maupun tepung, Yunhyeong mendadak terdiam ditempat sambil mengepalkan tangannya, sedangkan Junhoe yang baru saja memasuki area lapangan langsung berlari menghampiri Yunhyeong dan segera melepas jaket miliknya lalu ia gunakan untuk melindungi Yunhyeong dari serangan teman teman satu sekolahnya tersebut.

Junhoe memeluk Yunhyeong, telur telur dan tepung pun perlahan mengotori punggung Junhoe. Sibuk merasakan sakit, Junhoe tak sengaja mendengar suara isakan tangis Yunhyeong diantara riuhnya teriakan mengejek dari anak anak yang sedang melempari mereka tersebut

“GEUMANHAE!” (berhenti!)

Semua siswa terdiam dan menghentikan kegiatannya setelah mendengar teriakan marah dari seorang Goo Junhoe. Junhoe merangkul Yunhyeong masuk kedalam bangunan sekolah, lalu menuju ruang loker dimana para siswa biasa menyimpan barang dan seragam yang tidak digunakan pada hari itu.

Sesampainya di ruang loker, Yunhyeong menangis semakin menjadi, mata dan hidungnya sudah sangat merah, dan pipinya basah oleh air mata. Junhoe tau, bila Yunhyeong sudah menangis seperti ini ia pasti hanya ingin dibiarkan berdiam diri di ruang kosong sendirian, karena itupun Junhoe meninggalkan Yunhyeong untuk membersihkan dirinya dan mengganti bajunya dengan baju olahraga.

Selesai membersihkan diri, Junhoe kembali ke ruang loker dan ditemukannya Yunhyeong yang masih menangis disana, ia lalu menghampiri Yunhyeong dan menyodorkan handuk pada Yunhyeong

“Jun, gua salah apasih”

“lu gasalah apa apa Yun, mereka aja keterlaluan”

“apa ini karna kita sahabatan? Apa perilaku kita diluar batas cowok sama cowok yang sahabatan ya? Kok perasaan gua, kita biasa aja kayak cowok cowok lain”

Junhoe merasa hatinya ngilu mendengar perkataan Yunhyeong, apakah benar selama ini Yunhyeong tidak seperti dirinya? Junhoe semakin memantapkan hatinya untuk tidak menyatakan perasaannya pada Yunhyeong

“lu tukang mewek sama ngambekan kayak cewek Yun, yapantes orang ngira lu aneh aneh” Junhoe berucap sambil meletakkan handuk diatas kepala Yunhyeong

Yunhyeong pun yang asalnya menunduk, kini mendongakkan kepalanya menatap Junhoe “lu kampret ya, sialan nyebelin”

“tuhkan baru gua ngomong udah ngambek aja”

Yunhyeong membanting pintu meninggalkan Junhoe yang sedang terkikik sendirian, Junhoe menggeleng kecil lalu tersenyum “gua suka lu ngambek gitu, manis”

15 menit Junhoe menunggu, akhirnya Yunhyeong keluar dari kamar mandi dengan rambut yang basah, Junhoe menenggak ludah dengan susah payah saat melihat Yunhyeong menyisir rambutnya menggunakan jari jari lentiknya, karna baginya itu...sexy

“eh Yun, udah beres?”

“emang lu galiat gua disini ya?”

“basi Yun”

“pertanyaan lu juga basi Jun”

“pulang atau lanjut?”

“lanjut aja, tapi izin dulu karna kita pake baju olahraga”

Junhoe mengangguk, ia berjalan ke arah loker miliknya lalu mengambil sesuatu dari sana, setelah mengambil barang yang hendak diambilnya, Junhoe kembali menutup pintu loker miliknya lalu berjalan mendekat pada Yunhyeong, ia memberikan benda yang ia ambil dari lokernya itu pada Yunhyeong

“pake ini, gua tau lu malu gara gara kejadian tadi, tenang aja itu maskernya gua baru beli kok”

Yunhyeong pun memakai topi dan masker berwarna hitam yang baru saja Junhoe berikan, lalu mereka keluar dari ruang loker tersebut dan berjalan menuju kelas.

Sesampainya dikelas, rupanya kelas sudah dimulai, untung saja pagi itu yang mengajar adalah Lee Seonsaengnim, jadi Junhoe dan Yunhyeong  bisa tetap ikut pelajaran walau baju yang mereka kenakan berbeda dan mereka terlambat masuk kedalam kelas

Jam pelajaran berlangsung dengan tenang hingga akhir, bel jam pelajaran berakhir pun berbunyi, saat siswa lain sibuk keluar kelas dan mengobrol, Lee Seonsaengnim menatap Yunhyeong dan Junhoe, memberi isyarat pada mereka agar mereka menemuinya di ruang guru.

Saat Yunhyeong beranjak dari duduknya dan hendak berjalan keluar kelas, Junhoe menggenggam tangan kiri Yunhyeong, Yunhyeong pun berbalik dan menatap bingung pada Junhoe

“itu topi sama maskernya dipake”

Yunhyeong tersenyum lalu berjalan menuju loker buku dibelakang kelas lalu mengambil topi dan masker dari sana, ia langsung memakai kedua benda tersebut dan berjalan menuju ruang guru, sedangkan Junhoe menyusul berjalan dibelakang Yunhyeong. Saat mereka hendak melangkah masuk kedalam ruang guru, Lee Seonsaengnim sudah berada di ambang pintu, ia hendak berjalan keluar dan sedikit berbisik pada Yunhyeong

“na ttarawa” (ikuti aku)

Yunhyeong refleks mengikuti Lee Seonsaengnim dari belakang, dan Junhoe hanya mengekori 2 manusia didepannya, hingga sampailah mereka di tangga darurat. Lee Seonsaengnim menghela nafas sambil menatap Junhoe dan Yunhyeong secara bergantian, lalu mengeluarkan ponselnya dari saku celananya

“seolmyeonghae, soljikhi marhae, oneul achime na dulreul bogoisseo” (jelaskan, katakan yang sebenarnya, saya melihat kalian berdua pagi ini)

“aku tau alasan kalian terlambat masuk kelas dan masuk kelas dengan menggunakan seragam olahraga, karena aku melihat semuanya pagi tadi” lanjut Lee Seonsaengnim

Yunhyeong dan Junhoe kompak membelalakkan matanya, rahang mereka hampir saja jatuh kalau mereka tak segera menutup mulut mereka. mereka saling menatap lalu menatap Lee Seonsaengnim juga, sedangkan Lee Seonsaengnim mengerling malas lalu menyilangkan kedua tangannya di dada

“aku menyamar menggunakan nama alumni lalu masuk kedalam grup, dan ada seorang siswa yang mengirimkan itu kedalam grup”

Bagaimana orang orang tidak salah paham? Itu adalah foto dimana Yunhyeong sedang membangunkan Junhoe yang tertidur di taman dengan kepalanya yang hanya berjarak beberapa cm saja diatas kepala Junhoe 

“kalian benar berpacaran?”

“ANIYO!” (tidak!)

Junhoe dan Yunhyeong langsung bertatapan saat menyadari bahwa mereka menjawab secara bersamaan. Lee seonsaengnim menggeleng kecil lalu memperhatikan kedua siswa laki laki di hadapannya tersebut

“lalu?”

“itu tidak disengaja ssaem, aku hendak membangunkan Junhoe dengan mengagetkannya tapi ternyata ada yang salah paham dan memotret kami”

Junhoe menatap gemas Yunhyeong yang sedang menjelaskan sambil mempoutkan bibirnya dan sedikit menggembungkan pipinya, oh Tuhan ini sangat menggemaskan! Ingin rasanya Junhoe menarik Yunhyeong ke ruang sepi, namun Junhoe langsung menepuk pipinya guna menyadarkan diri




















To Be Continue

'silence' || JunHyeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang