16

316 51 13
                                    

Knock..

Knock..

Seseorang berperawakan kurus dan berpakaian cukup rapi mencoba mengetuk pintu ruangan Junhoe, ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya yang menunjukan pukul 6:50pm

apa gua terlalu cepet dateng? Bahkan gua gak telat, masa Junhoe udah pulang? Perasaan tadi dia sendiri yg nyuruh gua dateng jam 7

Orang itu bergelut dengan fikirannya sendiri, hingga memutuskan untuk langsung meraih kenop pintu kemudian mendorongnya

Pemandangan dihadapannya cukup mengejutkannya, yang mengakibatkan tangannya tanpa sengaja mendorong pintu ruangan itu hingga terbuka lebar

Seorang gadis yang sedang terduduk di meja menghadap ke arahnya, sedangkan seorang lelaki yang sedang berdiri dengan tubuh yang membelakangi orang yang sedang mematung di pintu. Kedua sejoli itu sedang berciuman dengan panasnya bahkan seperti sedang diburu nafsu 

Mata Irene menangkap kehadiran si tamu, ia menghentikan ciuman panasnya dengan Junhoe kemudian tersenyum menatap si tamu yang masih saja mematung di depan pintu

“eo Yunhyeong-ssi! Ada perlu apa?”

Tubuh Junhoe menegang ketika mendengar gadis dihadapannya menyebutkan nama yang amat familiar baginya. Lelaki bertubuh tinggi itu mencoba melepaskan pelukan antara dirinya dan gadis dihadapannya itu, ingin mencoba memastikan bahwa yang datang adalah Yunhyeong-nya

Namun Irene malah semakin mengeratkan pelukan diantara ia dan Junhoe dan bahkan ia menaruh dagunya di pundak Junhoe, gadis itu sama sekali tidak memberikan kesempatan pada lelaki dipelukannya itu untuk berbalik

“a..a..e..enggak, kayaknya gua salah ruangan, gua permisi dulu”

Yunhyeong berucap terbata, ia bergerak gelisah hingga akhirnya kakinya dapat ia ajak kompromi untuk pergi dari depan ruangan itu

Junhoe mendorong tubuh gadis dihadapannya dan menatapnya marah, ia lalu membawa kakinya melangkah keluar dari ruangannya untuk mengejar Yunhyeong

Lelaki bertubuh tinggi itu mencoba bertanya pada satu persatu staff yang ditemuinya selama ia mencari Yunhyeong didalam gedung kantor, namun hasilnya nihil, bahkan ketika ia menginjakkan kakinya didepan pintu masuk lobby, ia tak melihat Yunhyeong, bayangannya sekalipun

Junhoe mendesah kasar, ia mengusak wajahnya. Kenapa semuanya harus kacau seperti dulu?

~~

Ting..ting

Seseorang baru saja masuk kedalam café, Soohyun mengalihkan atensinya pada pintu café. Terlihat seorang pria yang sedang mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut café. Soohyun menyipitkan matanya yang sudah sipit, ia merasa familiar dengan si pria yang baru saja datang itu

Gadis bermata sipit itu seketika beranjak dari duduknya dan menarik Yunhyeong menuju ruang loker, namun baru saja mereka melangkah, Junhoe sudah terlebih dulu menangkap kedua orang yang hendak kabur itu dengan matanya, yang kemudian ia segera berlari menghampiri kedua sejoli itu dan menarik tangan Yunhyeong

Yunhyeong menoleh, lelaki manis itu mencoba melepaskan  tangannya yang Junhoe genggam namun percuma karena Junhoe menggenggamnya sangat erat

“dengerin gua dulu!”

“gua gamau denger apapun!”

“Yun please!”

Soohyun melangkahkan kakinya, menempatkan diirinya ditengah tengah antara Yunhyeong dan Junhoe, wajahnya menatap Junhoe datar sedangkan kini Yunhyeong berada dibelakang tubuh pendek sahabatnya itu

'silence' || JunHyeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang