Junhoe menggelengkan kepalanya berkali kali, bibirnya mengukir senyum remeh
“gak mungkin”
Irene tersenyum tipis, atensinya tak teralih dari jalanan didepannya
“kenapa gak mungkin? Lo udah liat kartu identitas gue, dan gue bahkan ada didepan lo sekarang” jelasnya
“trus, kenapa lo deketin gue lagi sekarang?” tanya Junhoe tiba tiba
Irene menggedikkan bahunya, lalu menengok ke arah Junhoe
“gue gak tau kalo itu adalah lo” bohong Irene
Lagi lagi Junhoe menunjukkan smirknya
“gak mungkin, muka gue gak berubah sama sekali. Gak usah bohong”
Irene harus menggunakan alasan apa? Apa sudah saatnya untuk jujur? Secepat ini?
“gak mau jujur?” tanya Junhoe
“lo, cinta pertama gue. Gue Cuma bisa selalu menyukai lo dalam diam, sampe saatnya waktu lo nyeret gue ke lorong deket gudang, gue ngerasa bahwa lo juga punya perasaan yang sama kayak gue” jelas Irene dengan senyum tipis yang sama sekali tidak luntur sejak mulai bicara
Lagi lagi Junhoe bersmirk, atau bahkan.. lelaki tinggi itu mulai mengeluarkan suara tawa? Irene memandangnya aneh, memang apa yang lucu dari penjelasannya?
“lo salah kalo mikir gitu, gue lakuin itu Cuma karna anak anak”
Irene semakin tak mengerti ucapan Junhoe, gadis itu menatap lelaki yang terduduk disampingnya dengan seksama
Junhoe mencoba menarik ingatannya pada 7 tahun lalu, saat kejadian dimana ia mencium Irene di lorong dekat gudang sekolah mereka
“woy homo!” panggil seseorang pada Junhoe, namun Junhoe sama sekali tak meresponnya karena lelaki tinggi itu tau bahwa yang memanggilnya hanya akan menjadikannya sebagai bahan ejekan
“woy!” seseorang yang memanggil Junhoe sebelumnya, kini menepuk pundak lelaki tinggi itu dengan cukup keras hingga membuat Junhoe sedikit meringis
Junhoe menoleh, dilihatnya lah Hanbin –teman satu kelasnya, beserta teman temannya yang lain sudah berada di sekelilingnya. Junhoe hanya bisa menghela nafasnya kecil, kali ini Hanbin akan berbuat apa lagi padanya?
“ada rumor seru tentang lo, udah tau belon?” tanya Hanbin
Junhoe terdiam, namun matanya menatap Hanbin lekat –menandakan kepenasarannya
“semua orang bilang lo homo”
Junhoe malah mengernyitkan dahinya dan mengangkat sebelah alisnya. Ia semakin tak mengerti apa yang Hanbin bicarakan
“awalnya sih gue emang gak berfikiran apa apa, tapi setelah denger rumor dan gue fikir fikir lagi sih emang lo kayaknya ada apa apanya sama Yunhyeong”
Entah Junhoe memang belum menyadari akan perasaannya pada Yunhyeong, atau memang teman temannya ini hanya mengarang cerita. Ia merasa bahwa selama ia berteman dengan Yunhyeong, ia tak pernah melakukan hal yang diluar batas dengan lelaki manis itu.
“gue gak tau apa yang lo denger, tapi gue sama Yunhyeong gak seperti apa yang lo semua fikir” jawab Junhoe dingin
Bukankah Yunhyeong akan sakit hati jika mendengar ini? Beruntunglah Yunhyeong tidak ada disana pada saat itu
Hanbin tersenyum remeh, bukankah Junhoe hanya mengelak? Tch, terlihat sekali –fikirnya
“buktiin” titah Hanbin