Saat sedang fokus memperhatikan jalanan, ponsel Junhoe tiba tiba berbunyi, ia langsung menepikan motornya dan membuka helmnya, ia merogoh saku celananya, dan mengambil ponselnya dari sana.
Junhoe menekan tombol kunci lalu menemukan sebuah pesan yang tertera di layar ponselnya saat ini
‘lo pasti belum check instagram Yunhyeong, kan?’
Junhoe langsung tersadar bahwa ia lupa mengecheck instagram, ia merutuki dirinya sendiri, bagaimana bisa hal sekecil itu ia lupakan?
Junhoe memasang wajah bingungnya, penasaran siapa yang mengirim pesan itu padanya karena ia sama sekali tidak mengenal pemilik id yang baru saja mengiriminya pesan, bahkan photo profile saja kosong. Bagaimana bisa pengirim pesan itu tau bahwa Junhoe tidak mengecheck instagram?
Junhoe segera membuka aplikasi instagram miliknya, belum sempat ia scroll, ia sudah melihat postingan yang membuatnya sangat marah. Apa yang Junhoe lihat saat ini bukanlah yang ia inginkan, bahkan ia hampir saja melemparkan ponsel miliknya itu. Junhoe kembali tersadar, ia segera menghubungi nomor ponsel Yunhyeong
Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif, mohon coba beberapa saat lagi
Tanpa sadar air mata Junhoe menetes, ia memukul mukulkan kepalanya pada helm miliknya yang berada di hadapannya. Mungkin ini sudah ke 100x nya Junhoe menghubungi Yunhyeong, namun hasilnya selalu saja nihil (yg alay siapasih sampe 100x gini neleponnya?😂)
“Yun, kenapa lu tega sama gua sih?”
~~
Yunhyeong menghentikan langkahnya, ia memegangi lututnya sendiri dengan nafas yang sedikit terengah “Hyun! Gua capek! Ayo balik ah!”
“lu bilang lu diusir, lu pikir mau tidur dimana?!” Soohyun menatap sinis pada Yunhyeong dengan tangan yang terlipat di dada
“gua udah sewa apartement dari 6 bulan lalu, dan Cuma gua sama Junhoe yg tau tempatnya”
Soohyun mengangkat tangannya yang terkepal, pura2 hendak memukul Yunhyeong “yeuuu kampret tadi gua tanyain lu bakal tidur dimana malah gedik bahu, sekarang ngaku udah sewa apartement”
“gua gamungkin ngaku ngaku itu apartement gua disaat yg bayar itu berdua kan, Junhoe biasa tidur dirumahnya jadi ya malem ini gua tidur disana aja”
Soohyun tiba tiba mengeluarkan smirk evilnya, lalu merebut ponsel milik Yunhyeong yang Yunhyeong genggam, kemudian ia mengarahkan ponsel Yunhyeong ke atas, she’s take a selca~
“ah lu mah udahan spamnya dong! Snapgram gua isinya foto lu semua!” gerutu Yunhyeong yang kini terduduk di pinggiran trotoar yang berada di taman
Soohyun melangkahkan kakinya dengan cepat menghampiri Yunhyeong, lalu mengecup pipi Yunhyeong sekilas dan mengambil foto mereka berdua dengan ponsel Yunhyeong yang masih disita oleh Soohyun untuk berfoto. Yunhyeong semakin jengkel, bagaimana tidak? Sahabat kecilnya itu seperti kelebihan energi, ketika Yunhyeong kelelahan, si gadis malah terus saja bergerak berlari kesana kemari untuk mengambil foto
“ini udah ke 5x nya lu cium pipi gua, kalo Junhoe tau, dia bisa bisa ngirain gua normal Hyun, jangan sampe deh”
Yunhyeong menyodorkan tas milik Soohyun yang ia bawa saat sang pemilik menyodorkan tangan untuk meminta tas itu, si gadis mengeluarkan sebotol air mineral dari tas miliknya lalu menyodorkannya pada Yunhyeong
“dari tadi kek” ucap Yunhyeong sambil mengerling malas
Soohyun kemudian mendudukkan diri disamping Yunhyeong, Yunhyeong membuka jaketnya guna menutupi kaki Soohyun yang tidak tertutup rok. Soohyun tiba tiba menatap Yunhyeong dengan tatapan intens, Yunhyeong menatap Soohyun bingung
“lu kenapa liatin gua kayak gitu?!”
Soohyun menggeleng cepat lalu menghela nafas “ini adalah cara biar Junhoe cepet cepet nyatain cinta sama lu”
~~
Junhoe melangkahkan kakinya menuju tempat pelampias amarahnya, berbeda dengan pertama kali ia masuk kedalam tempat minim cahaya dan berisik itu, kali ini ia sudah familiar dengan tempat itu.
Junhoe melangkahkan kakinya menuju bar counter, lalu ia mendudukkan dirinya di salah satu kursi tinggi yang terjajar rapi di hadapan bar counter
“Martini” ucap Junhoe sambil mengacungkan jari telunjuk kanan nya
Sang bartender pun mengangguk paham. Sementara menunggu minumannya datang, Junhoe menangkup kepalanya menggunakan kedua tangannya dan ia menunduk diatas meja, foto yang tadi ia lihat saat membuka instagram terus saja terbayang bayang olehnya
Soohyun mencium pipi Yunhyeong tepat beberapa cm didekat bibir Yunhyeong dan Junhoe tidak mendapati raut wajah protes dari wajah Yunhyeong, malah Yunhyeong mencebikkan bibirnya seakan mengejek siapapun yang melihat fotonya itu
‘lu kenapa gak gabung sama yang lain?” ucap sang bartender sambil menyodorkan cocktail glass berisi Martini pesanan Junhoe dan mengangkat dagunya, mengarah pada satu sudut
Junhoe mengedarkan pandangannya ke sekitar club, lalu matanya berhenti di satu titik yang sama dengan arah dagu si bartender. Ia menghela nafas lalu mengembalikan fokusnya pada tumblr glass miliknya “gak minat ah Dam, ujung ujungnya nanti gua ditantangin lagi”
Puk..
Seseorang menepuk pundak Junhoe, saat pria jangkung itu baru saja meneguk ½ dari minuman yang mengisi gelas digenggamannya.
Junhoe langsung menengok ke arah belakang tubuhnya, tempat seseorang yang menepuk pundaknya baru saja
“gabung sama yang lain sana, jangan kayak manusia terkucilkan gitu”
Itu Donghyuk, teman tersetianya saat teman teman yang lain lebih memihak Hanbin untuk menekannya dan menantangnya tentang hal hal gila. Donghyuk mendudukkan dirinya disamping Junhoe, ia memesan minuman lain untuk menemani Junhoe yang sedang minum sendirian itu“Ye, Margarita ya biasa”
Sang bartender menatap Donghyuk aneh, pasalnya pria yang tubuhnya tidak terlalu tinggi itu beberapa jam lalu sudah memesan 2 gelas minuman yang sama“gak mau yang ringanan aja bang?”
“udah jangan bawel, bikini aja, gua bayar ini gak ngutang” ucap Donghyuk sambil menunjukkan senyum manisnya pada Yedam, sang bartender yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri
Junhoe memutar-mutar gelasnya yang hampir kosong itu, pandangannya tertuju pada cocktail glass yang berada di genggamannya, ia bahkan tidak menghiraukan Donghyuk yang berada di sampingnya
Donghyuk merubah posisi duduknya jadi menyamping, menatap Junhoe “lu kenapa sih Jun?Ada masalah?”
Junhoe menggeleng pelan, ia meneguk habis Martini yang mengisi cocktail glass digenggamannya. Junhoe menghela nafas ringan lalu menunduk, saat Yedam sudah membawakan pesanan Donghyuk, Donghyuk langsung meraih cocktail glass yang Yedam sodorkan padanya lalu menyodorkannya pada Junhoe.
Junhoe yang merasa sang teman menyodorkan sesuatu pun akhirnya mengangkat kepalanya, ia menatap Donghyuk dengan tatapan bingung“minum aja, nanti biar gua yang bayar” ucap Donghyuk sambil mengangkat dagunya menunjuk ke arah cocktail glass dihadapannya dan Junhoe
“bukannya tadi lu pesen buat sendri? Kenapa lu malah suruh gua yang minum?”
“gua udah pesen 2 gelas tadi sebelum nemenin lu disini. Gua gamau tepar konyol diclub”
To Be Continue