17

262 28 19
                                    

Pagi itu, Soohyun hendak mengantar Yujin ke sekolah playgroupnya. Ia dan Yujin baru saja membuka pintu dan hendak melangkahkan kakinya keluar, namun matanya menangkap sebuah kotak besar yang terletak tepat disamping pintu

Yujin menatap perempuan dewasa yang sedang berdiri mematung disampingnya. Merasa ditatap, Soohyun membalas tatapan Yujin

“mom, ini punya siapa?” tanya bocah kecil itu sembari menunjuk kotak besar dihadapannya

Soohyun menggedikkan bahunya, dan menatap kotak itu bingung

“Mommy juga gak tau, apa buat daddy mu ya?” tanyanya kembali pada si bocah kecil

Dan Yujin menanggapi pertanyaan Soohyun hanya dengan gedikkan bahu pula, sama seperti responnya sebelumnya

“Yun! Ada paket nih” ucap Soohyun dari pintu apartement

Yunhyeong yang sedang sibuk didapur dengan celemek yang melingkar di pingganya pun bergegas menghampiri sahabatnya itu. Dilihatnya sebuah kotak besar disamping pintu

“gua ga pesen apa apa, lu yg pesen?” tanya Yunhyeong  pada Soohyun

Soohyun menggeleng, kini dua orang dewasa dan seorang anak kecil yang sedang berdiri didepan pintu pun menatap kotak besar itu bingung

“ah, gua taro dalem aja dulu, kasian Yujin nanti kesiangan” ucap Soohyun final

Perempuan bermata sipit itu memutuskan untuk mendorong masuk si kotak besar yang masih menjadi tanda tanya apa isi didalamnya. Ketika Soohyun baru saja mendorong kotak itu untuk masuk, Yunhyeong tiba tiba memegang lengan Soohyun. Perempuan bermata sipit itu menghentikan langkahnya, lalu menatap lelaki disampingnya bingung

“kalo isinya bom gimana? Atau teror gitu? Hyun ngeri ah, jangan dibawa masuk, gua takut”

Soohyun mengerlingkan matanya malas, separno itukah Song Yunhyeong?

“gosah alay, dasar korban drama thriller”

Yunhyeong tersenyum tanpa dosa hingga menunjukkan gigi gigi putihnya.

“Yun, ada yang mau gua omongin. Bisa kita ketemu di kedai eskrim deket sekolah Yujin?” ucap Soohyun hati hati

Yunhyeong menangkap raut khawatir pada wajah Soohyun, ia bingung sesaat namun lalu menggangguk, mengiyakan permintaan Soohyun

“yaudah, gua pergi dulu. Yujin, pamit sama daddy”

Sikecil tersenyum lebar lalu melambaikan tangannya pada Yunhyeong

“dadah daddy, Yujin pergi dulu ya”

Yunhyeong mengusak rambut Yujin pelan, bibirnya mengukir senyum

“hati hati sayang, nanti daddy jemput ya”

Yujin membelalakkan matanya, lalu raut wajahnya berubah bersemangat

“daddy gak kerja?” tanya sikecil

Yunhyeong berjongkok, guna menyamakan tingginya dengan sikecil. Lelaki manis itu kemudian mengangguk

“daddy kan mau main sama Yujin juga kayak mommy, jadi daddy libur” ucap Yunhyeong sembari mengusap rambut Yujin

“yeay dijemput daddy!”

Anak kecil itu terlihat sangat senang. Memang, Yunhyeong jarang sekali mengantar ataupun menjemput Yujin karena pekerjaannya yang cukup sibuk. Bahkan dirumah sekalipun, ia jarang bertegur sapa dengan Yujin karena ia sibuk menulis di ruang kerjanya

“ayo Yujin, nanti kesiangan” bujuk Soohyun

Lagi lagi sikecil melambaikan tangannya pada Yunhyeong dengan senyum lebar terukir di bibirnya. Yunhyeong tersenyum kecut kala melihat senyum lebar putrinya itu, karena senyum Yujin sangatlah mirip dengan senyuman Junhoe, ayah dari putri kecilnya itu

'silence' || JunHyeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang