7

404 62 9
                                    

Haneul beranjak dari duduknya, ia berdiri menatap nyalang pada Yunhyeong “gua bertahan demi lu tau gak! Tapi makin lama lu malah makin besar kepala! Gua itu orang yang bikin lu ada di dunia ini! Orang yang rasain sakit demi lu! Orang yang bawa bawa lu 9 bulan diperut! Orang yang rawat lu dari brojol sampe sekarang! Orang yang kasih lu makan! Orang yang kasih lu biaya sekolah! Lu pikir selama ini duit buat lu itu gua dapet dari Seungheon sampe lu bisa seenaknya begini sama gua?! Lu bisa mikir gak sih jadi anak?! Eh sumpah ya gua nyesel punya anak kayak lu Yunhyeong!”

Yunhyeong membelalakkan matanya, nafasnya sudah tidak beraturan, matanya memerah, ia menghentak hentakkan kakinya berjalan ke arah pintu rumah, membukanya, keluar lalu membanting pintu itu sekeras mungkin

Yunhyeong berjalan lunglai di sepanjang jalan didekat rumahnya, kakinya membawanya menuju mini market yang biasa ia kunjungi saat ia sedang merasa kacau seperti ini. Selama berjalan, Yunhyeong terus terusan mendongakkan kepalanya, menahan agar air matanya tidak jatuh walau matanya sudah sangat merah dan sedikit menggenang air disana

Yunhyeong masuk kedalam mini market, ia membeli sebuah benda berbentuk balok. Ia membuka benda berbentuk balok itu lalu mengeluarkan sebuah benda berbentuk tabung dari dalam benda berbentuk balok itu, kemudian menaruh benda berbentuk tabung tadi di bibirnya. Yunhyeong menggenggam benda lain yang berbentuk persegi panjang di tangannya, lalu mengarahkannya pada benda berbentuk tabung yang berada di bibirnya

Nahas, baru terangkat sedikit, tangan Yunhyeong langsung digenggam oleh seseorang yang bahkan tadi tidak ada disana. Yunhyeong menatap bingung orang yang berdiri dihadapannya itu, sedangkan yang di tatap langsung mengambil benda berbentuk tabung yang berada di bibir Yunhyeong itu lalu membuangnya. Tak lupa orang itupun mengambil benda berbentuk persegi panjang yang sedang Yunhyeong genggam, melemparnya ke arah tempat sampah yang berada didekat mini market itu

Orang yang mengejutkan Yunhyeong barusan kemudian masuk kedalam mini market, lalu membawa beberapa kaleng beer dari dalam mini market

“lu udah janji sama gua buat gak ngerokok lagi Yun” ucap Soohyun sambil menyodorkan kaleng beer yang sudah ia buka

Yunhyeong mengambil kaleng beer yang disodorkan Soohyun, tanpa kata ia menenggak beer itu hingga habis lalu meremas kaleng beer itu hingga tidak berupa kaleng utuh lagi.

Hening, Yunhyeong bahkan tak menjawab kata kata yang terlontar dari mulut Soohyun tadi.

Soohyun menghela nafas berat “lu kenapa lagi sih? Kalo Junhoe yg mergokin lu disini tadi lu mau gimana? Gamalu ketauan ngerokok sedangkan dia gatau kalo lu perokok aktif 4 taun lalu?”

Yunhyeong beranjak dari duduknya, memasukkan kedua tangannya kedalam saku jaket yang ia gunakan “kalo lu disini Cuma mau nasehatin gua, mending gua pergi, dan lu jangan ikutin gua lagi”

Soohyun juga beranjak dari duduknya, ketika Yunhyeong hendak melangkahkan kakinya, salah satu tangannya sudah digenggam terlebih dahulu oleh Soohyun. Yunhyeong menoleh ke arah tangannya yang sedang digenggam Soohyun, lalu ia menatap Soohyun dengan tatapan tidak bersahabatnya itu

“sejak kapan lu suka mendem masalah sendiri?”

Yunhyeong kembali mendudukkan dirinya di kursi yang sebelumnya ia duduki, menyenderkan punggungnya kemudian menghela nafas berat. Soohyun melepaskan genggaman tangannya pada salah satu pergelangan tangan Yunhyeong lalu melipat tangannya di dada dan menatap intens manik mata milik Yunhyeong

“masih gamau jawab pertanyaan gua?”

“gua baru diusir dari rumah”

Seketika Soohyun menegakkan posisi duduknya, matanya membelalak menatap Yunhyeong tidak percaya “Yun, serius?”

“yakali gua ngada ngada” jawab Yunhyeong sambil mengerling malas lalu menatap ke sembarang arah

Yunhyeong merebut kaleng beer milik Soohyun lalu meneguk isinya hingga habis. Yang awalnya Soohyun menatap Yunhyeong, kini ia menatap kaleng beer miliknya yang baru saja Yunhyeong rebut

“woy Song Yunhyeong! Beer gua itu! Ngapa maen rebut rebut aja sih!” Soohyun mencoba meraih kaleng yang Yunhyeong pegang namun Yunhyeong langsung melempar kaleng yang digenggamnya itu ke tempat sampah yang berada di dekatnya

Soohyun hanya bisa menggeram di tempatnya dan menatap Yunhyeong gemas.  Ia menghela nafas lalu menyenderkan kembali punggungnya pada kursi yang didudukinya “serah dah serah, terus sekarang lu mau tidur dimana?

Yunhyeong menggedikkan bahunya acuh, Soohyun menghela nafasnya kemudian ia beranjak dari duduknya, menarik salah satu tangan Yunhyeong

“mau kemana?” Yunhyeong menatap Soohyun malas, dan mencoba melepaskan tangannya yang sedang Soohyun genggam

“ikut gua aja pokoknya”

Soohyun menarik tangan Yunhyeong selama mereka berjalan, beberapa orang memandangi mereka risih, Yunhyeong hanya bisa menunduk dan pasrah saat tubuhnya itu entah akan dibawa kemana oleh sahabat kecilnya

~~

Saat ini Junhoe sedang berada di depan rumah Yunhyeong untuk menemuinya. Ia memencet bel yang berada di ambang pintu, tak lama ia menunggu, ia langsung tersenyum cerah saat mendapati Haneul membukakan pintu rumah untuknya, ia membawa sebuah kantung kertas berisi makanan kesukaan Yunhyeong

Haneul menyuruh Junhoe untuk masuk kedalam, dan menyuruh Junhoe untuk duduk, kemudian ia berjalan ke arah dapur untuk mengambilkan Junhoe minum. Junhoe bingung karena tak biasanya ibu dari sahabatnya ini banyak diam seperti ini, biasanya Haneul akan menyambutnya hangat ketika ia berkunjung untuk menemui Yunhyeong. Haneul berjalan dari arah dapur sambil membawa gelas + pitcher di atas nampan, kemudian ia simpan di atas meja didepan Junhoe

Haneul menyenderkan punggungnya pada senderan sofa, menghela nafasnya, lalu berucap dengan tangan yang terlipat di dada “dia gak bilang kamu Jun? Dia kabur dari rumah lagi”

“tapi tante, gimana bisa? Bukannya kemarin baik baik aja?” Junhoe terkejut saat mendengar pernyataan Haneul, kakinya tidak bisa diam, bahkan ia sekarang sedang menggigiti kukunya, gugup

Haneul menggedikkan bahunya dan lagi lagi menghela nafas

“Junhoe pamit dulu tante” ucap Junhoe sambil beranjak dari duduknya kemudian keluar dari rumah Yunhyeong dengan terburu

Junhoe mengambil ponselnya yang ia simpan didalam saku celananya, ia mengirimkan pesan kepada semua teman satu jurusannya menggunakan semua aplikasi chat yang ia punya hanya demi menemukan Yunhyeong, siapa tahu saja salah satu teman temannya itu melihat Yunhyeong di suatu tempat kan?

Lelaki bertubuh jangkung itu pun memakai helmnya lalu melajukan motornya dengan kencang, ia mengunjungi tempat tempat yang biasa ia dan Yunhyeong kunjungi namun hasilnya nihil, Yunhyeong tidak berada disana. Ia kembali mengendarai motor kesayangannya itu, menelusuri jalanan karna bisa saja kan Yunhyeong berada di halteu bus seperti waktu itu?




















To Be Continue...

Sorry for very laaaaate update, kerjaan lagi banyak banyaknya dan sempet writer's block juga karna ada beberapa masalah yg menghantui. So enjoyed this part!😍

'silence' || JunHyeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang