“tante tau gimana perasaan kamu ke Junhoe, tapi maaf Yunhyeong, tante mau anak tante normal, tante mau punya cucu dari menantu yang cantik. Tante sayang sama kamu, bahkan tante udah anggap kamu kayak anak tante sendiri. Tapi sekali lagi maaf, bukan sebagai pacar Junhoe atau menantu buat tante”
Yunhyeong menopangkan dagunya di pagar balkon dengan kedua tangan yang menjuntai kebawah, fikiran lelaki manis itu melayang entah kemana. Yang pasti hanya satu, ia teringat akan kata kata Jiwoo –mama Junhoe beberapa tahun lalu, ketika ia meminta Jiwoo agar perempuan itu mau mengakuinya sebagai putranya
Puk..
Yunhyeong menoleh, Soohyun membawa 2 kaleng beer ditangannya, salah satunya ia sodorkan pada Yunhyeong. Lelaki manis itu lantas meraihnya, dan menengguk isi dari kaleng yang digenggamnya
“Junhoe ngomong apa aja tadi?” tanya Soohyun. Ia tau, pasti ada yang tak beres jika sikap Yunhyeong sudah begini
Lelaki manis itu menegakkan tubuhnya, memasukkan salah satu tangannya kedalam saku jaket yang ia pakai. Yunhyeong lalu menghela nafas dan menggedikkan bahunya acuh, tak lupa bibirnya mengukir senyum seadanya
“dia terang terangan ngajak gua balik ke Korea” jawab Yunhyeong
“terus lu terima ajakannya?” tanya Soohyun, gadis itu lalu menenggak isi kaleng di genggamannya lumayan banyak, sangat terlihat bahwa ia sedang terkejut
Yunhyeong menggeleng, kemudian menunduk
“kenapa?”
“gua belum siap”
“soal?”
“semuanya”
Soohyun menghela nafasnya. Memang, jadi Yunhyeong sangatlah tidak mudah. Ia harus mulai dari mengenalkan Yujin pada Junhoe, lalu menjelaskan pada Yujin bahwa ia adalah orang yang melahirkan bocah kecil itu ke dunia,dan tak lupa mengenalkan Yujin pada keluarga Junhoe. Itu berat, dan dirasa sangat mustahil
“kita kayaknya harus cari tempat tinggal baru” celetuk Yunhyeong
Soohyun lantas mengernyitkan dahinya, ia menoleh ke arah Yunhyeong
“gua gak mau Junhoe deketin Yujin, dia udah berani ngajak gua balik ke Korea, belum lagi dia ngirim boneka buat Yujin, dan itu artinya sebentar lagi dia bakal lebih berani buat deketin Yujin”
Seketika Soohyun menundukkan kepalanya
“maafin gua”
Tangan Yunhyeong tergerak untuk merangkul sahabatnya itu, senyum lebar terukir di bibirnya
“lo gak ada salah apa apa kok, emang udah waktunya aja semuanya kebongkar begini. Tapi gua makasih sama lo, karna dengan begitu setidaknya Junhoe tau bahwa gua pergi bukan karna benci sama dia”
“setelah semua yang lo lewatin, lo masih cinta sama dia?” tanya Soohyun
Yunhyeong mengangguk
“bahkan sampe saat ini, jam ini, menit ini, detik ini. Perasaan gua ke dia sama sekali belum berubah”
Soohyun merasa bahwa saat ini baru saja ada granat yang dijatuhkan tepat dihatinya
“lo terlalu baik untuk Junhoe, apa gabisa sekali aja lo lirik gua, Yun?”
Dengan tangan yang masih bertengger di bahu Soohyun, Yunhyeong menyeret gadis itu masuk
“masuk yok, udah mulai dingin”
Soohyun pasrah, separuh jiwanya serasa baru saja pergi meninggalkan tubuhnya. Ia merasa sudah tidak memiliki tenaga lagi saat ini
~~