5. Morning Sickness

7.8K 804 35
                                    

.

Jangan berharap ada sesuatu lagi yang terjadi di antara Mingyu dan Wonwoo.

Usai Mingyu mengatakan, "Anggap kita tidak pernah bertemu."

dan usai Wonwoo mengatakan, "Sekalipun aku hamil, aku tak akan datang padamu bahkan mengingatmu," mereka melangkah pada dua arah yang berbeda, setelah mendeklarasikan perpisahan di bandara dan bersumpah untuk tak lagi saling mengenal.

Mulai hari ini untuk seterusnya, kedua orang itu tak akan lagi bertemu dan kembali menjadi orang asing.

Wonwoo sudah merelakannya. Semuanya sudah terlanjur terjadi, maka ia harus menerimanya secara terpaksa.

Ia tak henti berucap maaf pada Jihoon dalam batinnya, bahwa ia pulang ke Korea dalam keadaan tak lagi suci. Kendati demikian, ia tak akan bercerita pada Jihoon soal Mingyu ataupun lain sebagainya. Wonwoo tak mau Jihoon cemas.

"Jihoon ada di rumah?" gumam Wonwoo, mendapati pintu rumah tidak terkunci.

Dengan jantung berdegup, Wonwoo menyeret kopernya masuk. Oh, jangan salah sangka. Wonwoo tidak mendapatkan kopernya kembali, tapi Mingyu yang membelikan koper baru untuknya dengan ciri-ciri yang sama. Kalian bisa bayangkan betapa kemarin Mingyu kesusahaan ketika berkeliling mencari koper yang Wonwoo inginkan.

"J-jihoonie... Aku pulang..." lirih Wonwoo pelan -dan terbata. Wonwoo begitu gugup karena ia belum siap untuk bersandiwara pada Jihoonnya.

"Yak! Lepaskan aku!" tiba-tiba terdengar pekikan Jihoon dari arah dapur.

ada orang lain?

Wonwoo mendelik tegang. Ia segera menjatuhkan kopernya dan berlari menuju dapur. Entah mengapa ia merasakan adanya sesuatu yang tak beres terjadi pada Jihoon.

Dan benar saja.

Di depan kabinet dapur, seorang pria yang membelakangi Wonwoo terlihat sedang memeluk Jihoon. Dan di sana nampak jelas bahwa Jihoon begitu risih dan berusaha melepas pelukan lelaki itu.

Jihoon benar-benar dalam bahaya.

Mulu Wonwoo tak bisa berhenti membulat lebar. Saat Wonwoo mengambil benda tajam dan siap meneriaki lelaki itu, hal tak terduga terjadi.

Jihoon tiba-tiba menepis lelaki itu dan memukul kepalanya dengan sendok sayur.

"Aku lagi masak, tahu! Diam sebentar apa susahnya?!" gertak Jihoon.

Lelaki sipit itu meringis dengan bibir mengerucut. "Aku kan kangen..."

Wonwoo mengedip.

Ada apa ini sebenarnya?

Siapa lelaki itu?

"Kalau kau menggangguku terus, aku akan berhenti memasak untuk-"

Jihoon tiba-tiba menjeda ucapannya. Ia berjengit terkejut dengan tubuh membatu sesaat setelah pandangannya mendapati sosok Wonwoo berada di sana dengan ekspresi serupa.

Lelaki bermata sipit bernama Kwon Soonyoung yang baru saja memperoleh omelan Jihoon, turut mengikuti arah tatapan Jihoon.

Asal kalian tahu. Hal yang membuat Jihoon menjadi gugup dan takut begitu melihat Wonwoo datang adalah karena lelaki yang bersama dengannya saat ini adalah kekasihnya.

The Sweetest Disaster • meanie gs [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang