3. Disaster Night

8.7K 831 72
                                    

Mingyu bukan lagi kaget. Kemarahannya memuncak sampai-sampai Wonwoo ikut menjadi sasarannya. Wonwoo belum sempat menghabiskan kentang gorengnya, dan Mingyu belum sempat menyentuh makanan di atas meja. Tapi Mingyu seketika meletakkan uang ke meja itu dan berdiri menarik kasar lengan Wonwoo untuk berjalan cepat pergi meninggalkan kedai itu.

Wonwoo melotot, dengan sigap tangannya meraih mengambil kentang goreng di meja sebelum akhirnya Mingyu menariknya pergi.

Wonwoo berjalan tertatih-tatih karena tak mampu mengimbangi kaki-kaki Mingyu yang melangkah terlalu cepat. Dengan kentang goreng yang memenuhi mulutnya, ia mengumpat. "Sialan! Jangan cepat-cepat! Kau mau bawa aku kemana?!"

Mingyu mengacuhkannya. Ia tak menampakkan ekspresi apapun, tapi sorot pandangannya terlihat marah. Wonwoo tak peduli itu, hanya mendengus jengkel sekaligus pasrah kemana Mingyu akan membawanya.

Tak lama Mingyu berhenti tiba-tiba, membuat Wonwoo belum sempat mengerem langkah sehingga mukanya menabrak punggung Mingyu.

"Aduh! Sakit tahu!"

Mingyu mengabaikan ocehan Wonwoo lagi. Pria itu menengok kesana-kemari, lalu pandangannya terarah pada lokasi penyewaan perahu. Seketika ia menarik lengan Wonwoo lagi dan membawanya ke sana.

Wonwoo hanya menganga dengan tatapan kesalnya pada Mingyu yang sekarang ini membayar sejumlah uang pada pria tua untuk menyewa sebuah perahu.

"Ayo." Mingyu berujar dingin, menarik Wonwoo lagi untuk menghampiri salah satu perahu.

Wonwoo mengeluh. "Kalau kau mau naik, naik sendiri! Jangan ajak aku!"

"Kenapa? Kau tidak senang naik perahu bersama pria tampan seperti aku?"

Wonwoo menatap Mingyu datar. Dalam hati mengumpati Mingyu yang terlewat percaya diri.

Dengan terpaksa, Wonwoo ikut duduk di perahu itu karena Mingyu memaksanya. Gadis itu terlihat semakin merengut. Bukan hanya karena Mingyu mengajaknya naik perahu, tapi juga karena dia masih lapar.

Wonwoo memalingkan wajah datarnya dengan tangan terlipat di depan dada, tak memperdulikan Mingyu yang mendayung perahu seorang diri.

Oke. Wonwoo akui, ia sangat ingin menaiki perahu ini dengan seorang pria. Tapi bukan Mingyu orangnya! Dia tak kenal siapa pria sedang bersamanya saat ini. Tampan memang, tapi amat menjengkelkan sampai-sampai koper Wonwoo dibuatnya hilang.

Terlebih lagi, tujuan Wonwoo diajak naik perahu ini sangat tidak jelas. Mingyu sedang naik pitam karena kekasihnya selingkuh, tapi itu sama sekali tak ada hubungannya dengan Wonwoo. Wonwoo sangat tak suka jika dia terikut pada permasalahan orang lain, apalagi permasalahan internal dari orang-orang asing yang baru hari ini ia kenal.

"Apa kau membawaku untuk menyuruhku jadi pacar bohonganmu di depan Minghao?! Memuakkan." Wonwoo berceloteh.

Mingyu menoleh sebentar. "Tidak. Aku membawamu agar jika nanti aku terlanjur emosi pada kekasihku, kau lah orang pertama yang kudorong dari perahu ini."

Wonwoo mendelik tak terima. "Kau menjadikanku pelampiasan, begitu?!"

"Jangan berisik! Aku sedang marah!"

"Aku juga marah!"

"Aku lebih marah!"

"Aku tak peduli! Cepat turunkan aku! Selagi tepi danau masih dekat!" Wonwoo memukuli punggung Mingyu dan mengguncang bahu besar pria itu dengan kencang, membuat perahu ikut bergoyang dan sedikit berderit.

"Kau! Diamlah! Nanti kita— Akh!" Mingyu menjerit keras saat kuku-kuku tajam Wonwoo mencubit pinggangnya. Akibatnya, salah satu dayung yang Mingyu pegang terlepas dan terjatuh di permukaan air. "Lihat! Ini karenamu!" rutuknya, lalu meraih dayung itu dengan tangan panjangnya.

The Sweetest Disaster • meanie gs [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang