2. Become an Enemy

7.3K 834 57
                                    

.

Mingyu menyesal karena tak menyimpan kotak cincinnya ke dalam tas atau koper saja.

Sebelumnya, ia takut kotak itu akan tertindih dan lecet jika dimasukkan ke dalam tas, karena itu ia memilih untuk membawanya dengan tangannya sendiri.

Tapi hal yang menjadi ketakutannya malah terjadi bahkan lebih parah dari apa yang ia bayangkan.

Ia tak menyangka kotak cincin sebagai hadiah di ulang tahun kekasihnya, malah diinjak dengan konyol oleh salah seorang gadis tak bertanggung jawab di bandara.

Mingyu meratapi kotak cincin itu dengan sendu sekaligus kesal, kesal pada pelaku yang merusaknya. Lalu sekilas ia teringat pada koper Wonwoo yang ia tinggalkan di taksi, kemudian ia mendenguskan tawa miring.

"Rasakan sendiri akibatnya," tukasnya kejam, menyimpan dendam pada Wonwoo karena gadis itu telah membuatnya terkena sial hari ini.

Mingyu tak kenal siapa gadis berwajah rata dan bertubuh kurus seperti tulang berjalan itu. Ia juga tak peduli jika gadis itu kehilangan koper karena dirinya. Intinya Mingyu tak mau bertemu lagi dengan Wonwoo.

Setelah beristirahat sejenak di sofa, Mingyu lantas bangkit menuju lemari hotel untuk mengambil salah satu handuk. Ia melepas pakaiannya yang kotor, dan merapikan rambutnya sebentar di depan cermin. Kemudian, Mingyu meraih ponselnya dan menelpon kontak seseorang sebelum pergi ke kamar mandi.

Ia ingin menghubungi Minghao, kekasihnya.

Tak lama, Mingyu mengerjap dan mengernyit ketika kontak Minghao tak dapat dihubungi.

.

.

.

"Maaf, Minghao. Aku sedikit terlambat. Aku baru saja selesai rapat dengan rekanku." Ujar Jun pada seorang gadis di seberang panggilan telepon, sembari berjalan tergesa-gesa memasuki mobilnya yang terparkir di depan toko perhiasan. Ia baru saja keluar dari toko perhiasan itu setelah membeli hadiah berupa kalung perak yg nantinya akan diberikan kepada gadis yang sedang ditelponnya sekarang.

"Tak apa. Kau sedang di jalan sekarang?"

"Hm. Aku baru mau ke sana. Tunggu aku." Kata Jun, lalu menutup panggilannya.

Jun baru saja menyalakan mesin mobil untuk bersiap pergi ke rumah Minghao. Sampai tiba-tiba, ia dikejutkan oleh sosok seorang gadis yang sedang mengetuk-ngetuk jendela mobilnya.

Jun tak dapat menyembunyikan keterkejutannya melihat gadis tak dikenal itu. Wonwoo, gadis itu, terlihat acak-acakan, berkeringat, dan pakaiannya kusut seperti rambutnya yang tak lagi beraturan. Tapi ketika melihat gadis itu seperti sedang memohon-mohon dengan memelas, Jun pun menurunkan kaca mobilnya.

Jun menatap Wonwoo dari atas sampai bawah.

Lumayan cantik, walau sedikit kacau.

Lalu, mata Jun tak sengaja menangkap sebuah tulisan hangul di jaket milik gadis itu.

Sastra Inggris

Universitas Seoul

"Excuse me. Can I-"

The Sweetest Disaster • meanie gs [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang