28. Propose

7.5K 676 58
                                    

"Mommy, Daddy! Besok jangan lupa beri Wonmi kejutan!"

Wonwoo terkekeh geli. Bagaimana mungkin ia dan Mingyu bisa memberi kejutan ulang tahun sedangkan gadis kecil itu sendiri yang meminta. Tak hanya itu, Wonmi bahkan memaksa memilih hadiahnya sendiri secara selektif.

Beruntung keinginan Wonmi di hari ulang tahunnya terbilang normal dibandingkan tahun lalu, dimana ia selama berhari-hari merengek ingin bertemu paman santa dan meminta ayahnya membelikan kuda poni seperti dalam film kartun kesukaannya. Walau cukup nakal, gadis manis itu semakin pintar semakin bertambahnya usia.

Mingyu penasaran, bagaimana putri kebanggaannya tumbuh nanti? Akan secantik apa dia? Akan sepopuler apa dia di lingkungannya? 

Wonmi adalah anaknya yang lahir sebagai pengacau dan penyelamat, dalam satu paket. Dan Mingyu bersyukur Wonwoo pernah berjuang untuk kehadirannya di dunia.

"Wonmi, tadi kakek menitipkan satu box roti custard untukmu." 

Wonmi menjerit bahagia melihat kotak kemasan menggemaskan yang diletakkan sang ayah di atas meja, dengan semangat bangun dari sofa untuk membuka kotak besar itu lalu berbinar haru setelahnya. "Yang ini isi apa, Daddy??" Wonmi mengambil salah satu roti.

"Itu rasa kopi."

"Kalau yang ini??"

"Tiramisu."

"Yang ini apa??"

"Mulberry."

Wonmi kebingungan. Ia suka semua rasa dalam kotak itu. Jadi mana yang harus ia makan terlebih dahulu??

Dan sudah  diputuskan, ia akan mencicipi semuanya satu per satu.

"Mingyu, kau tak sedang mencoba membuatnya menjadi gemuk, kan? Wonmi makan terlalu banyak akhir-akhir ini."

"Kenapa kau khawatir? Wonmi memang harus makan banyak agar dia tinggi sepertiku. Dan agar tidak menjadi kurus seperti ibunya."

"Jadi menurutmu aku masih kurus?! Tapi berat badanku sudah bertambah banyak."

"Nyatanya kau masih ringan saat aku menggendongmu."

"Memang aku harus segemuk apa agar kau puas?"

"Aku tidak memaksa. Dan hey, kenapa kita jadi berdebat soal berat badan?"

"Kau yang memancing." 

"Astaga, kau marah?" Mingyu menghalangi pandangan datar Wonwoo dengan wajahnya. Tawa kecilnya terlepas melihat betapa sebal ekspresi wanita itu. Lantas kemudian Mingyu berbaring di pangkuan Wonwoo, menahan senyum kecil. Tangannya terulur, menggapai bibir Wonwoo yang masih nampak merengut. "Jangan cemberut begitu. Ayo senyum."

Wonwoo semakin mencebikkan bibirnya kesal dan melirik sekilas tanpa berminat.

"Wonwoo."

Wonwoo masih bungkam, teguh pada rajukannya.

"Wonwoo. Dengar aku."

"Apa?!"

"Aku menyukai apapun tentangmu."

Wonwoo memutar bola matanya malas. "Aku sudah bosan mendengar itu."

"Hey, aku belum selesai bicara." protes Mingyu. "Kau tahu sendiri aku mencintaimu. Tapi sepertinya akan lebih bagus jika kau menambah lagi berat badanmu sedikit."

Wonwoo memicing sinis. "Ya.... lantas?!"

"Kau ingin membuatku senang, bukan? Aku mau kau bertambah gemuk sedikit saja. Kau ingin tahu caranya?"

The Sweetest Disaster • meanie gs [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang