8. Little Mingyu

9.4K 912 254
                                    

Beberapa bulan dengan cepat berlalu. Wonwoo telah memasuki usia hamil besar, dan beruntungnya ia memiliki kesempatan untuk mengajukan permintaan cuti sementara pada kampusnya.

Dan sampai saat ini, Wonwoo masih saja menyembunyikan soal Mingyu dari Jihoon.

Jihoon tentu saja tak bisa tak penasaran. Ia turut merasa geram karena sama sekali tak pernah melihat batang hidung pria yang menghamili Wonwoo itu selama Wonwoo menanggung beban bayinya sendirian.

Setidaknya, Wonwoo beruntung memiliki Jihoon disisinya. Berkat Jihoon, anemia yang dialaminya kian berkurang. Ia tak lagi jatuh sakit sesering dulu. Bahkan Jihoon kerap kali bolos kerja hanya untuk merawatnya di rumah.

Biasanya, ketika Jihoon dituntut untuk lembur di kantor, ia akan menelpon Seungkwan untuk menggantikan perannya menjaga Wonwoo.

Seperti sekarang.

Seungkwan turun dari motor Vernon, lalu memberikan helm yang dikenakannya pada kekasihnya itu.

"Hati-hati." Seungkwan tersenyum, dibalas oleh Vernon yang mengacak lembut rambutnya. Setelahnya, Vernon melajukan motornya pergi meninggalkan Seungkwan.

Seungkwan berbalik berjalan menuju rumah Wonwoo. Hari ini, Jihoon sedang sibuk dan memintanya untuk menginap di rumah serta merawat Wonwoo.

"Wonwoo, aku datang~" Ia masuk ke dalam rumah dengan membawa plastik berisi makanan.

"Wonwoo?"

Seungkwan meletakkan bawaannya di meja dapur, lalu berjalan ke kamar untuk mencari Wonwoo.

Bahkan di kamar pun, Wonwoo tidak ada.

Ia baru ingin berjalan keluar kamar, tapi kemudian langkahnya tersendat saat telinganya menangkap suara rintihan yang menggema dari dalam kamar mandi.

Seungkwan menegang kaku, segera berlari ke sumber suara dan seketika melebarkan matanya melihat Wonwoo terduduk lemas di lantai yang disimbahi darah.

.

.

.

Hentakan kaki Soonyoung saat berlari menjadi satu-satunya suara yang membisingi koridor lantai satu rumah sakit. Ia dengan terburu-buru mengenakan maskernya, lalu lekas masuk ke dalam ruang persalinan, mengabaikan Seungkwan dan Vernon yang duduk gelisah di depan ruangan itu.

Soonyoung melirik sekilas Jihoon yang menggenggam tangan Wonwoo sambil menangis. Ia tak punya waktu untuk menonton kesedihan mereka, dan harus membantu dokter beserta perawat lain untuk mengurus kelahiran anak Wonwoo.

Sementara di luar, Seungkwan mengadahkan wajah untuk menahan air matanya agar tak terjatuh.

Entah ia harus menangis sedih atau menangis bahagia dalam keadaan ini.

Bahagia karena sahabatnya memiliki seorang anak.

Tapi anak itu tak memiliki seorang ayah.

Seungkwan lalu melirik tisu yang Vernon ulurkan padanya, lalu mengambilnya seraya mengusap air yang keluar dari pelupuk matanya.

The Sweetest Disaster • meanie gs [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang