4. Stranger

7.4K 797 22
                                    

Gadis itu- ah, tidak. Wonwoo bukan gadis lagi karena kegadisannya sudah diterobos oleh Mingyu tadi malam. Memikirkan hal itu, sekujur tubuh Wonwoo panas dan kepalanya berdenyut sakit.

Bayangkan kau tersesat di sebuah kota besar karena kehilangan sebuah koper dan diperkosa oleh pria asing di negeri orang.

Dia bahkan tak tahu siapa itu Mingyu! Mereka baru saja bertemu dan tahu-tahu saat bangun tidur banyak aroma bekas bercinta di kasur mereka. Wonwoo kenal asal-usulnya Mingyu saja tidak!

Wonwoo yang sedang menenggelamkan sebagian wajahnya di bathup, kemudian mendengus berat. Sambil merintih sakit, ia mencoba bangun dari bathup dan berjalan terseok dengan satu tangan memegangi tembok. Ia lalu melingkarkan tubuhnya dengan sehelai handuk yang terselampir, mengambil pakaian bekas kemarin yang Mingyu berikan padanya beberapa saat lalu.

Yang benar saja.

Wonwoo menatap tak percaya pada noda-noda bekas cairan di celana dalamnya, lalu merutuk kesal.

Sambil mengumpati Mingyu dalam batinnya, Wonwoo membuka pintu kamar mandi dengan kasar.

"Yak! Kim Mingyu!"

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Lima detik.

Ruangan itu senyap. Hanya ada suara uap dari mesin teh.

Wonwoo mendelik panik. Sambil memegangi handuk yang melekat di tubuhnya, ia melangkah ke tengah-tengah ruangan, menengok kesana-kemari menelusuri pandang ke segala penjuru arah.

Hening. Tak ada seorang pun di sana.

Apa raksasa itu benar-benar sudah kabur?!

Wajah Wonwoo memelas, hampir menangis lagi.

Hingga pintu kamar tiba-tiba terbuka, memperlihatkan sosok Mingyu berdiri di ambang pintu dengan menenteng beberapa kantong plastik berisi makanan cepat saji.

Mingyu nyaris tersentak ke belakang karena setelah membuka pintu ia kaget melihat Wonwoo berdiri beberapa meter di depannya hanya dengan mengenakan lilitan handuk dari dada hingga paha.

"Mana pakaianmu?!" protes Mingyu.

Karena Mingyu tiba-tiba muncul, Wonwoo merasa lega -sedikit. Setidaknya Mingyu tidak melarikan diri. Baguslah jika Mingyu hanya kabur untuk membeli makanan lalu kembali lagi.

"Belikan aku pakaian."

"Huh?"

"Pakaian dalam juga!"

Mingyu yang masih berdiri membatu di pintu, masih membuka mulutnya tanpa bisa berkata-kata. Mencoba membuang rasa malu, Wonwoo menghampiri Mingyu dengan langkah lamban -karena kakinya masih sakit, kemudian merebut kantong plastik makanan dari tangan pria itu.

"Jangan lama-lama!" dan Wonwoo seketika menutup pintu dengan gebrakan keras.

Mingyu yang diusir dari kamarnya sendiri, hanya mengecap-ngecapkan mulutnya pasrah seraya menatap pintu yang tertutup. Jengkel? Sudah pasti. Langkahnya terurai lesu meninggalkan hotel, lalu kembali berjalan-jalan menelusuri pusat perbelanjaan terdekat demi menuruti perintah Wonwoo, wanita yang semalam digaulinya. Sejujurnya terbesit rasa bersalah pada diri Mingyu saat membayangkan betapa curamnya masa depan Wonwoo karena ulahnya. Maka dari itu, ia mencoba melakukan kebaikan-kebaikan kecil dulu pada Wonwoo, seperti membelikannya makanan enak, atau menurutinya membelikan pakaian baru seperti sekarang. Tapi di sisi lain, Mingyu sangat ingin melarikan diri saja, kabur menyebrangi lautan lalu pulang mencium kaki ayahnya dan tidak pernah bertemu lagi dengan Wonwoo untuk selama-lamanya.

The Sweetest Disaster • meanie gs [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang