Pernikahan

7.9K 492 44
                                    

Newbi, maklum kalau banyak yang typo dan kalimat yang kurang nyambung..
Mohon bantuannya...

Original fiction
Jangan pernah mengcopy cerita ini

-Hanya mengambil karakter dari anime naruto

-Sasuhina
.
.

Maaf ya, kalau cerita ini kurang berkesan buat kalian.. Tetep dukung author yaaa.. Hehe

Semoga para readers suka, selamat membacaaa....
-----------------------------------------------------------

"Uc- S-sasuke-san..." gumamnya, hampir saja dia mengucapkan kata Uchiha.

Walaupun pelan Sasuke dapat mendengarnya, entah kenapa dia merasa senang Hinata memanggil namanya.

Sasuke pun menolehkan kepalanya, seakan bertanya ada apa.

"T-terima kasih. Terima kasih banyak," ucap Hinata tulus sambil sedikit membungkukkan badannya.

Aneh.... Itu yang ada di benak Sasuke, padahal dia bukan orang baik-baik, tapi Hinata  malah mengucapkan terimakasih padanya.

"Hn." Pada akhirnya Sasuke hanya bisa bergumam dan pergi meninggalkannya.

"Haaahh..." hela Hinata setelah menutup pintu kamarnya.
.
.
.

Hinata terbangun dari tidurnya karena ada yang mengetuk pintu kamar, bahkan ini masih gelap.

"S-sasuke-san..." gumamnya setelah membuka pintu kamar.

Dilihatnya Sasuke sudah siap dengan  kimono berlapis hakama berwarna coklat tuanya, benar-benar sangat gagah.

"Ini." Pemuda itu menyodorkan kimono pada Hinata yang berwarna sama dengannya.

"Eehh...." Perempuan itu hanya menatap bingung saat menerima kimononya.

"Cepat bersihkan dirimu, dan pakai itu." Setelah mengatakan itu, Sasuke pergi sambil menutup pintu kamar.

Hinata mengingat percakapan mereka tadi malam, dia sekarang mengerti. Mereka berdua akan ke kuil dan menikah di sana.

"Kau pasti bisa Hinata... kau harus kuat," gumamnya menyemangati diri sendiri. Hinata bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Sekitar 20 menit Hinata sudah siap dengan kimononya, dia terlihat sangat cantik padahal hanya mengoleskan bedak dan pelembab bibir saja. Rambutnya ia ikat setengah, terlihat sekali aura kebangsawanannya, ya walaupun sekarang dia bukan bagian dari Hyuga lagi.

Ini baru pukul setengah 6 pagi, matahari saja belum memancarkan cahayanya. Hinata bergegas keluar dan melihat Sasuke yang sedang duduk di kursi ruang tamu.

"Sasuke-san..." gumamnya, lelaki itu menolehkan kepalanya ke sumber suara.

'Manis.'  Aura seorang gadis bangsawan memang beda, pikir Sasuke.

"Kita akan pergi sekarang?" tanyanya masih berdiri di dekat pemdua itu.

"Hn." Sasuke berdiri dan mulai berjalan ke luar.

"T-tapi Sasuke-san, apa kita tidak sebaiknya makan dulu?"  tanya Hinata gugup.

"Nanti saja setelah pemberkatan, karena kita tidak diperbolehkan makan dulu sebelum itu," jawab Sasuke yang dibalas tatapan bingung oleh perempuan itu.

"Kepala biksu yang mengatakannya padaku, mereka juga sudah menyiapkan minuman dan makanan untuk kita di sana." Sasuke seolah mengetahui kebingungan Hinata.

Dengan pikiran yang masih bingung, akhirnya perempuan itu menurut saja, dan pergi menuju kuil yang berada di dekat Sungai Rikugien.

Perjalanan menuju kuil membutuhkan waktu sekitar 20 menit dengan berjalan kaki, kuilnya memang berada di paling ujung pemukiman ini. Pantas saja mereka berangkat pagi-pagi sekali.

Pernikahan Muda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang