Pilihan Akhir

8K 454 30
                                    

Newbi, maklum kalau banyak yang typo dan kalimat yang kurang nyambung..
Mohon bantuannya...

Original fiction
Jangan pernah mengcopy cerita ini

-Hanya mengambil karakter dari anime naruto

-Sasuhina
.
.

Maaf ya, kalau cerita ini kurang berkesan buat kalian.. Tetep dukung author yaaa.. Hehe

Semoga para readers suka, selamat membacaaa....

-----------------------------------------------------------

Setelah memastikan Hinata baik-baik saja, Sasuke keluar dari kamar itu. Mungkin dia akan mengobati lukanya dulu, kemudian pulang untuk membersihkan dirinya, dan kembali lagi ke rumah sakit.

Sekarang Sasuke harus memikirkan dua orang yang akan dia tanggung hidupnya, dirinya juga harus memikirkan bagaimana memberitahu keluarganya tentang Hinata. Yang pasti Sasuke akan bernasib sama dengan putri Hyuga itu, di usir oleh keluarganya bahkan tidak diakui.

Sasuke harus merencanakannya secara matang, dia juga sudah berjanji akan melindungi Hinata dan bayinya.
.
.
.

Keesokan harinya, terlihat seorang Sasuke sedang duduk di kursi dekat pintu ruang inap Hinata, menunggu perempuan itu terbangun dari tidurnya. Hari ini Sasuke sudah mengganti seragam sekolahnya dengan yang baru, dia menyempankan diri datang ke rumah sakit walaupun sebentar lagi sekolah akan segera dimulai.

Tapi bukankah lelaki ini jarang masuk tepat waktu? Jadi bukan masalah besar jika dirinya terlambat, mungkin?

Dia melihat pergerakan dari Hinata, mungkin sebentar lagi akan bangun.

"Mmhh..." gumam perempuan Hyuga itu sambil sedikit menggerakkan tubuhnya.

Hinata mulai membuka matanya, sinar matahari sudah terlihat memenuhi ruangan yang dirinya tempati. Dia masih membiasakan matanya dengan cahaya yang di lihat.

Hinata kemudian menolehkan kepalanya ke sebelah kanan, betapa terkejutnya dia saat melihat Sasuke yang sedang duduk dan menatap ke arahnya, walaupun jaraknya cukup jauh tapi tetap saja membuatnya tidak nyaman jika ada orang asing di dekatnya. Bagaimana jika dia menikah?

"Se-sedang apa k-kau di-sini?" tanyanya gugup. Sedangkan Sasuke hanya menatap heran, kemudian berjalan mendekati ranjang Hinata.

"Hanya memastikan kau bangun," jawab lelaki itu datar setelah sampai di sana.

"Hah?"

"Makanlah... kau pasti lapar," gumam Sasuke sambil membawa mangkuk berisi bubur di atas meja untuk dimakan Hinata.

"Heh?" perempuan itu masih heran dengan sikap Sasuke saat ini.

"Apa kau ingin kusuapi?" tanyanya karena Hinata tidak mengambil mangkuk bubur itu.

"Ti-tidak..." balasnya cepat mengubah posisi tidurnya jadi duduk, lalu mengambil mangkuk bubur itu.

"Boleh aku minum dulu," ucap Hinata sebelum memakan buburnya.

Sasuke kemudian mengambil gelas berisi air putih dan menyerahkannya pada Hinata, perempuan itu langsung minum tiga kali tegukkan, lalu dia menyerahkannya kembali pada lelaki Uchiha itu.

Hinata memakan buburnya. 'Tidak enak.' Itu yang mulutnya rasakan, dia ingin muntah tapi apa boleh buat, sebagai seorang calon ibu muda dirinya tak boleh membuat anaknya kelaparan.

"Setelah ini dokter akan memeriksa keadaanmu, dokter juga bilang jika hari ini kau bisa pulang," ucap Sasuke masih memerhatikan Hinata, lalu direspon dengan anggukan.

Pernikahan Muda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang