Bercerita

5.4K 429 30
                                    

Newbi, maklum kalau banyak yang typo dan kalimat yang kurang nyambung..
Mohon bantuannya...

Original fiction
Jangan pernah mengcopy cerita ini

-Hanya mengambil karakter dari anime naruto

-Sasuhina
.
.

Maaf ya, kalau cerita ini kurang berkesan buat kalian.. Tetep dukung author yaaa.. Hehe

Semoga para readers suka, selamat membacaaa....
-----------------------------------------------------------

"Kau dan aku hanya butuh alasan untuk tetap bersama, kan? Kalau begitu aku ingin belajar mencintaimu Hinata, aku ingin mencintaimu. Apa boleh?" ucap Sasuke tanpa keraguan.

Deg....

Hati Hinata bergetar tak karuan, dia tidak tahu harus berkata apa. "A-aku tidak tahu Sasuke-san... aku takut," balasnya ragu.

"Kita hanya perlu memulainya perlahan, aku juga tidak akan memaksamu. Jika kita memang tidak bisa saling mencintai, kita mungkin bisa menjadi teman dekat," balas Sasuke meyakinkan Hinata.

"Apa tidak apa-apa? Aku merasa tidak pantas bersama dengan Sasuke-san."

"Aku juga merasa tidak pantas bersama denganmu, kau bahkan masih trauma dekat dengan laki-laki karena diriku. Tapi aku juga ingin melindungimu apapun yang terjadi. Bolehkah?" ucap Sasuke lagi meyakinkan perempuan itu.

"Humm... aku mau mencobanya, bantu aku Sasuke-san," ucap Hinata pada akhirnya.

"Hn, aku juga. Mohon bantuannya."

Mulai saat itu, mereka memutuskan untuk belajar saling mencintai, walaupun memang akan cukup sulit.

Flashback off
.
.
.

Setiap minggu, hubungan mereka mendapatkan progres yang cukup baik, walaupun hanya sedikit.

Sasuke dan Hinata sudah agak nyaman dengan keberadaan masing-masing, tapi tetap saja mereka belum siap untuk seutuhnya menerima itu dalam hidupnya. Apalagi Sasuke, dia masih sangat mencintai sahabatnya yang sudah lama meninggal, terlebih selalu menyalahkan dirinya tentang kematian sahabat kecilnya itu.

Hinata sudah merebahkan dirinya di atas ranjang, sedangkan Sasuke masih sibuk membaca satu buku sambil duduk di samping kanan istrinya.

"Sasuke-san belum mau tidur?" tanya Hinata, masih menatap ke atap-atap langit.

"Hn, besok aku ada test," balas Sasuke masih membaca bukunya.

"Hmm... tapi aku yakin, tanpa Sasuke-san belajar juga, kau pasti dapat nilai bagus," ucapnya sambil tersenyum.

"Apa aku sejenius itu Hinata? Aku juga manusia biasa."

Hinata terkekeh pelan, dia mengingat masa-masa sekolahnya. "Kenapa?" tanya Sasuke heran dengan perempuan itu.

"Aku jadi ingat saat awal-awal sekelas denganmu, Sasuke-san datang ke kelas hanya untuk tidur. Saat guru memergokimu, kau akan dengan senang hati pergi dari kelas saat guru itu memerintahmu untuk keluar dari kelasnya. Tapi anehnya, tugas dan ulanganmu selalu bagus, walaupun satu langkah di bawah ketua kelas," jawab ibu muda itu, terlihat mengingat-ngingat masa lalunya.

"Tch... jangan samakan aku dengan si sok sibuk itu, dia hanya mencari perhatian," balas Sasuke sedikit kesal.

"Ta-tapi ketua kelas sangat baik padaku, dia juga kadang mengajariku pelajaran yang menurutku sulit," belanya.

Pernikahan Muda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang