Kencan? Ciuman?

5.9K 436 26
                                    

Newbi, maklum kalau banyak yang typo dan kalimat yang kurang nyambung..
Mohon bantuannya...

Original fiction
Jangan pernah mengcopy cerita ini

-Hanya mengambil karakter dari anime naruto

-Sasuhina
.
.

Maaf ya, kalau cerita ini kurang berkesan buat kalian.. Tetep dukung author yaaa.. Hehe

Semoga para readers suka, selamat membacaaa....
-----------------------------------------------------------
"Maaf Hinata. A-aku tidak bermkasud-" perkataan pemuda itu langsung dipotong oleh Hinata.

"T-tidak apa-apa, aku mengerti," balasnya cepat, masih dengan suaranya yang gemetar.

"Kau ingin aku pergi?" tanya Sasuke merasa sangat bersalah pada istrinya.

Hinata menggeleng pelan, dia tidak ingin Sasuke pergi. "A-aku ingin me-meluk Sasuke-san, b-boleh?" tanyanya ragu-ragu.

"Hn..." balas Sasuke mengiyakan.

Hinata segera membalikkan badannya mengarah pada Sasuke, dia membenamkan kepalanya di dada bidang itu dan mulai memeluknya sangat erat.

Hinata mungkin masih takut pada Sasuke, tapi entah kenapa saat dirinya memeluk pemuda itu, dia merasa lebih aman dan nyaman. Sasuke sudah tahu kebiasaan Hinata ini, dia tidak akan menjauh dari Sasuke, justru sebaliknya perempuan itu akan mendekat padanya.
.
.
.

Sasuke baru saja pulang dari bengkel Naruto, jam sudah menunjukkan pukul 11 malam lebih 20 menit. Pemuda itu tidak melihat Hinata di kamar mereka, dia kemudian berjalan ke arah kamar bayinya dan benar saja ternyata Hinata ada di sana sedang tertidur pulas dengan posisi miring mengarah pada bayinya.

Sasuke duduk di samping Hinata yang membelakanginya, mulai memerhatikan mereka berdua. Sangat manis, itu yang ada di benak Sasuke. Apalagi anaknya yang mau menginjak umur 1 tahun, Yuki sudah mulai belajar untuk berdiri dan terkadang susah untuk diatur.

Entah kenapa, hari ini Sasuke benar-benar lelah. Dia merebahkan dirinya di atas lantai. Awalnya pemuda itu hanya menatap langit-langit kamar anaknya, karena bosan akhirnya dia memiringkan tubuhnya ke arah Hinata kemudian memeluknya.

Sasuke mulai merapatkan dadanya dengan punggung Hinata, perlahan dia mulai mengendus aroma sahmpo yang menguar dari rambut istrinya. Benar-benar harum, Sasuke sangat menyukainya.

Pemuda itu semakin mengeratkan pelukannya, bahkan yang dipelukpun sedikit menggeliat dalam tidurnya, mungkin merasa sedikit terusik dengan perlakuan itu.

Karena pergerakan di belakangnya  yang tidak berhenti, akhirnya Hinata membuka matanya secara perlahan. Dia masih mengumpulkan kesadarnya.

Sadar ada tangan yang memeluknya, Hinata mencoba menenangkan dirinya, dia tahu kalau ini adalah Sasuke.

"Sasuke-san..." gumamnya sangat pelan, tapi tetap saja bisa didengar oleh pemuda itu.

"Maaf, aku malah membangunkanmu," balas Sasuke menghentikan aksi mengenduskan hidungnya ke rambut Hinata.

"Kenapa tidur di lantai? nanti kau bisa sakit," ucap Hinata khawatir, posisinya masih memunggungi Sasuke.

"Bagaimana ujiannya?" yang diajak bicara malah mengalihkan pembicaraan.

"Eehh...."

" A-ada yang sulit ada juga yang mudah," balas Hinata sedikit bingung dengan Sasuke.

"Kau mau kuliah dimana?" tanyanya lagi.

"E-ehh... aku masih belum memikirkannya, sepertinya aku akan menundanya dulu."

Pernikahan Muda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang