Dua minggu berlalu setelah kejadian dimana jungkook bangun pagi dengan kepala yang berat.
Dan sadar apa yang telah ia lakukan dengan lisa, Pagi itu lisa tidak ada di ranjang ketika jungkook bangun.
Yeoja itu terlihat sedang menyiapkan sarapan saat jungkook baru saja ingin pergi ke kantor, jungkook sempat heran.
Heran, seperti tidak ada yang terjadi di antara mereka. Jungkook sudah siap dengan hinaan dan makian lisa. Tapi justru sebaliknya, seperti tidak ada yang terjadi.
Lisa masih dengan senyum manisnya menyapa jungkook, seperti pagi-pagi sebelumnya.
Tapi itu kejadian dua minggu yang lalu, jungkook selalu memikirkan lisa belakangan ini. Bukan tanpa sebab, Ia sedikit merindukan lisa, Istrinya.
Lalu jisoo?
Yeoja itu masih seprti biasa, selalu mencintai jungkook. Yah, setidaknya sampai ia belum mengetahui sebanarnya.
Kebenaran bahwa, Jeon Jungkook mulai memperdulikan Lisa.
Namja itu sedikit demi sedikit berubah, seperti pulang tidak larut malam.
Lebih banyak menghabiskan waktu bersama lisa.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Selamat lisa, kamu hamil" Irene, slah satu dokter handal yang dimiliki rumah sakit terkenal di seoul.
"A-ap-a?" lisa kaget, luar biasa kaget.
"Usia kandunganmu baru dua minggu, jadi. Jangan terlalu banyak beraktivitas yang membuatmu kelelahan" Irene ikut tersenyum, ia ikut senang dengan kehamilan nyonya jeon.
"A-Aku hamil?" tanya lisa tidak percaya.
"Apa aku terlihat berbohong, Lisa?" Tanya Irene, Irene paham lisa sedang kaget di campur senang sekarang.
"Ah tidak, maksudku——"
"Aku paham, kamu terlalu terkejut. Dan aku ikut senang dengan kehamilanmu lisa" lagi-lagi Irene tersenyum.
"Terimakasih eonnie Irene" lisa tersenyum haru, ia akan menjadi seorang eomma. Bahkan secepat ini.
"Ini untuk obat untuk rasa mual,penambah darah dan vitamin" Irene tiga jenis tablet berbeda ukuran dan kemasan.
"Minum dua hari sekali, pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur." Tambah Irene.
"Nee, gomawo eonnie Irene. Aku permisi" seterah berurusan dengan dokter yang masih muda itu, Lisa pamit untuk segerah pergi dari ruangan berbau obat yang menyebabkan lisa ingin muntah rasanya.
#LISAPOV
Aku terkejut saat dokter Irene mengatakan bahwa aku hamil, aku senang. Bahkan selalu senang.
Tapi, gambaran jisoo akan membenciku tiba-tiba melesat di fikiranku. Aku sudah berjanji untuk tidak mencintai jungkook lagi.
Dan aku tidak tahu apa respon yang jungkook berikan saat aku memberitahu saat aku hamil, Tidak. Aku rasa aku tidak akan memberitahunya.
Ia akan tambah membenciku, Harusnya ia hanya bahagia bersama jisoo bukan aku.
Mungkin sebaikanya aku tidak memberi tahu jungkook, tapi sampai kapan.
Kehamilan adalah kabar gembira bagi suami-istri, Tapi itu untuk yang saling mencintai.
Aku dan jungkook saling mencintai, atau hanya akulah yang mencintai dirinya. Bukan dia yang mencintai diriku.
Untuk saat ini aku tidak akan memberitahunya, mungkin nanti. saat ia mau melihatku walaupun sekilas disitulah aku akan mengatakan kebenaran tentang kehamilanku.
#LISAPOVAND.Jungkook baru saja sampai di apartemen, Entah kenapa jungkook merasa senang luar biasa miskipun itu tanpa sebab.
Jungkook membuka pintu lalu melangkah menuju ruang tengah, di sana ada lisa yang tertidur pulas.
Jungkook tertawa dalam hati, Lihat saja. Bukannya lisa yang menonton TV justru sebaliknya TV lah yang menonton lisa.
Jungkook tersenyum, kali ini bukan senyum tanpa sebab. Tapi karena ia baru menyadari betapa cantiknya lisa ketika tertidur.
Jungkook mendekatkan wajahnya tepat di atas wajah lisa yang kini sedang tidur pulas, menatap wajah damai lisa lalu mencium kening putih wanita yang beberapa hari ini memenuhi pikiran jungkook.
Lisa menggeliat pelan, saat jungkook menggendong lisa ala bridal style, memindahkan istri yang sedang tertidur pulas diatas sofa menuju kamar bukan yang berbau dosa bukan?
Membaringkan lisa ditempat tidur lalu menyelimutinya, Enatah perasaan jungkook atau kenyataan. Belakangan ini lisa lebih sering menghabiskan waktu untuk tidur.
Sekali lagi jungkook tersenyum, Dan secepat kilat bayangan jisoo datang ke pikiran jungkook.
Rasa bersalah menghampiri namja itu, mendesah kesal lalu melangkah menuju kamar mandi.
Mendinginkan kepada dengan air mungkin tidak terlalu buruk, itu yang di pikirkan jung kook.
Perkataan yoongi kembali berputar di ingatan jungkook, yah. Jisoo atau lisa.
*****
Untuk pertama kalinya jungkook dan lisa sarapan bersama, di meja yang sama dan saling berhadapan.
Lisa gugup luar biasa, sementara jungkook terlihat santai walaupun dalam hati namja jeon itu sangat senang,
Ah, lisa ingat. ia harus mengatakan sesuatu.
"Ju-jungkook-sii" panggil lisa.
Jungkook menatap lisa, sebagai respon dari panggilan yeoja atau lebih baik dikatakan istrinya.
"A-Aku ingin mengatakan sesuatu" lisa bingung harus mulai dari mana.
"Katakan saja" jungkook sepertinya mengetahui kegugupan lisa.
"A-Aku" Ting, lisa ingat.
"Hm?" jungkook penasaran, sebenarnya apa yang ingin di katakan lisa.
"A-aku ingin minta izin" lisa menunduk, kata awal dari rencananya akhinya terucap.
"Untuk" tanya jungkook.
"Pergi ke acara pernikahan teman kuliahku dulu" Bagus, singkat sekali lisa
"Dimana" jungkook sedikit perhatian sekarang.
"Daegu" lebih singkat lagi lisa.
"Perlu aku temani?" lisa menatap tidak percaya jungkook, ia tidak salah dengar? Ini kenyataan kan?
Aku senang, walaupun itu hanya rasa kasihanmu terhadapku jungkook.
"Ah, ani-ya. Kamu harus berkerja jungkook, lagi pula aku bersama teman-teman semasa kuliahku dulu." sebenarnya jungkook ingin memaksa ikut, meskipun harga dirinya terlalu tinggi.
Sekali saja, biarkan aku bersamamu lisa. Sebenarnya aku ingin sekali tidak mengijinkan kamu pergi. Tapi, itu tidak aku lakukan. Aku ingin kamu bahagia, meskipun berkumpul bersama temanmu akan menghilangkan sedikit penderitaanmu.
"Kendaraan apa?" Hey, jungkook terlalu banyak bertanya.
"Hm?" lisa tidak mengerti.
"Kendaraan apa yang membawamu kedaegu?" jungkook terlalu perhatian, apa jungkook sakit.
"B-Bus"
Cukup jungkook, jangan lebih dari ini. Aku tidak ingin salah paham atas sikapmu.'
"Kalau begitu tidak, aku tidak mengijinkan" kata jungkook dan sangat bingungkan bagi lisa.
Bukanya beberapa minggu lalu jungkook mengatakan pada lisa bahwa ia bebas melakukan apapun.
"Ke-kenapa jungkook?" tanya lisa ragu
"Kendaraan tidak layak" jawab jungkook santai.
"A-Aku bersama teman-temanku jangan khawatir A-" lisa tidak melanjutkan kata-katanya, khawatir katanya?
"Baiklah pergi saja" jungkook menyadari perlakuannya dan mendengar kata terakhir lisa ucapkan dengan baik.
Yah, memang dia khawatir. Secara Sah lisa adalah istrinya, jadi tidak akan menjadi masalah jika seorang suami mengkhawatirkan istrinya.TBC
