"Bagaimana, Apa misi berhasil?" taehyung baru saja tiba di markas besar milik anggota tiger.
"Ya, Ketua mafia berhasil melarikan diri dan berencana balas dendam" Ketua WhiteTiger melapor kepada taehyung.
"Kalau begitu kita tunggu, Rasanya aku sudah tidak sabar meremukkan tulangnya" taehyung tersenyum, Senyum yang menantang maut bahkan melewati neraka.Itulah taehyung, Menyukai tantangan dan kegelapan.
Sebenarnya, Ia membutuhkan penerang dalam hidupnya. keluarganya bahkan sudah menyerah untuk membuat taehyung menjadi manusia yang berperasaan bukan seperti ini.
Taehyung menyukai cipratan darah dan suara patahan tulang dari musuhnya, Ia merasa puas setelah menyaksikan semua adegan tak manusiawi yang telah ia ciptakan sendiri.
Yah, Dia kehilangan tujuan hidup. Ia kehilangan itu ketika wanita yang paling ia cintai pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.
Sosok yang sangat taehyung sayangi lebih dari apapun, Sosok ibu yang paling taehyung rindukkan.
Tak ada yang bisa menggembalikan senyum hangat taehyunh, Yang ada hanya wajah dingin penuh misteri yang taehyung pakai layaknya topeng.
Ia belum menemukan yang berharga lagi, Dan belum menemukan kehangatan lagi.
Taehyung adalah pria yang tak mengerti kasih sayang, Dan tak memberikan kasih sayang. Dia adalah pria yang kehilangan, Kehilangan segalanya.
Karna, Arti segalanya bagi taehyung adalah sosok wanita yang biasa di panggil Ibu.
Yaehyung hanya hidup sesuai keinginan, Menghabiskan waktu, Hari bahkan bulan dengan keinginan. Jika ia ingin membunuh makan ia akan menjadi pembunuh yang paling menakutkan.
Seseorang diluar sana, Siapapun. Selamatkan taehyung, Selamatkan pria tak berhati itu dari kegelapan tarik ia dan beri cahaya. Agar ia tahu, Bahwa hidup tidak sekejam itu. Hidup memang mengajarkan banyak hal, Entah itu pertemuan yang menyenangkan dan perpisahan yang sangat menyedihkan.
Hidup banyak meninggalkan kenangan dan bekas luka yang tak lekang oleh waktu, Tapi. Hidup terlalu sayang untuk di lewatkan jika hanya untuk bersedih.
Pahit punya tempat tersendiri di hidup ini, Begitu juga dengan manis. Mereka akan datang pada takdir hidup kita menempati tempat masing-masing.
Jangan berharap lebih pada hidup dan jangan pula menghardiknya, Hidup hanya ingin mengajarkan apa arti kehidupan yang sesungguhnya.
Terima dengan tangan terbuka kehidupan itu, Sekalipun itu adalah kehidupan yang paling berat sekalipun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sudah seminggu lamanya pencarian Lisa dilakukan, Namun sampai detik ini tidak ada satupun bukti yang Jungkook temukan selain rasa penyesalan yang sangat dalam.
Setelah kehilangan lisa, jungkook menjadi lebih pendiam dan dingin dari sebelumnya. Ia lebih banyak menghabiskan waktu untuk berdiam diri di apartemen yang dulu ia tinggali bersama lisa.
Menatap figura indah yang terpajang di dinding ruangan, Tatapan hampa terpancar dari bola hitam segelap malam milik taehyung.
Wanita yang tengah bersemu dan mengenakan gaun pengantin putih tersenyum manis penuh kebahagiaan, Sedangkan sang pria justru kebalikan dari sikap manis sang pengantin wanita.
Jungkook menatap datar arah kamera, Saat itu tidak ada sedikitpun rasa bahagia menghampiri jungkook setelah pernikahan itu terjadi. Yah, Itu adalah foto pernikahan dirinya bersama lisa.
Jungkook menyeret langkahnya menuju kamar, Tidak ada lagi aroma mint yang memenuhi ruangan itu, Tidak seperti biasanya ketika ada lisa didalam ruangan yang bernuansa klasik namun mengesankan bagi siapapun yang melihatnya.
Tidak ada lagi lisa. Tidak ada lagi kasih sayang dan tidak ada lagi harapan untuk kembali bersama.
Tidak peduli seberapa lelahpun jungkook meminta lisa untuk kembali, Jika belum saatnya untuk bersama kembali. Maka hal yang mustahil jika jungkook menyebut nama lisa wanita cantik itu akan muncul di hadapan jungkook, Seperti ketika wanita itu ada disisi jungkook.
Jungkook berjalan menuju lemari coklat berbahan mahoni di sudut kamar, Membukanya lalu mengambil satu piyama tidur milik lisa.
Menggenggam erat piyama bergambar unicorn milik lisa, Seolah itu adalah sumber kerinduan yang jungkook cari.
Jungkook tersenyum namun sedetik kemudian air mata menetes membasahi piyama tidur manis itu, Jungkook tersenyum dibalik tangis dan rindunya.
Entah ini hukuman atau kesialan, Disaat jungkook benar-benar mencintai lisa. Wanita itu pergi meninggalkan sasuke yang bahkan belum sempat mengatakan cinta kepada lisa.
Seandainya waktu bisa berputar kembali dan seandainya lisa datang lebih awal sebelum jisoo mungkin jungkook tidak akan mengalami semua ini.
Hari ini cinta jungkook sedang di uji, Hari ini kesombongan Jeon bungsu sedang di pertaruhkan dan hari ini jungkook kehilangan cintanya.TBC
