"Ada perlu apa hyung memanggilku" tanya jungkook setelah memasuki ruang kerja yoongi
"Aku rasa kamu tahu penyebabnya, jeon jungkook" jawab yoongi santai.
"Apa maksudmu?" suara dingin jungkook terdengar, pertanda bahwa namja itu tidak suka arah pembicaraan mereka.
"Apa kamu berkelahi?" tanya yoongi
"Tidak"jawab jungkook cepat, oh ayolah jangan berbelit-belit.
"Lalu luka di tanganmu"
"Tergores, apa hyung memanggilku untuk menanyakan hal sepele?"
"Jangan terburu-buru jungkook, aku hanya ingin memastikan rumah tanggamu" yoongi tersenyum sinis
"Jangan ikut campur" ucap jungkook bosan.
"Kau bisa memilih, menikah dengan jisoo atau bercerai dengan lisa" jungkook membulatkan mata hitamnya tidak percaya apa yang barusan ia dengar, tapi bukan jeon namanya jika tidak bisa mengubah ekspresi secepat kilat. Wajah tampan itu kembali dasar seperti sebelumnya."........"
"Aku tahu kamu mencintai jisoo, tapi kamu harus sadar jeon jungkook bahwa kamu sudah menikah. Kamu telah berjanji untuk menjaganya dan melindungi dirinya, tapi apa kamu melakukan itu?" yoongi menjelaskan panjang lebar.
"........."
"Kamu sudah memutuskan untuk menikah, Itu berarti kamu sudah siap menanggung apapun resikonya termasuk berkorban cintamu bersama jisoo demi mencintai lisa. Bukan seperti ini jungkook, jadilah pria yang bertanggung jawab. Aku tidak ingin kamu menyesal suatu saat nanti" yoongi bangun dari duduknya lalu menghampiri jungkook.
"Putuskan segera, menikah dengan jisoo atau bercerai dengan lisa" tambah yoongi
"Jika kamu ingin mempertahankan Cintamu, maka pilihlah jisoo. Jika kamu ingin membangun Cintamu kamu tahu harus memilih siapa bukan? Lisa adalah wanita yang cocok untukmu." yoongi menepuk pundak jungkook pelan dan berlalu meninggalkan jungkook di ruang kerja miliknya.
*****Jungkook melaju mobilnya di atas rata-rata, membelah jalanan seoul dengan kecepatan tinggi.
Ia kesal, bingung dan marah
Dan tak tahu harus melakukan apa.
Jungkook tahu tempat yang tepat, menghabiskan beberapa botol minuman beralkohol tinggi sepertinya tidak buruk.
Maka disinilah jungkook, menghabiskan lima minuman keras yang membakar tenggorokan.
Jungkook mabuk berat, ia mengendarai mobil dengan ugal-ugalan menuju apartemen.
Sesampai di apartemen, lisa dikejutkan dengan keadaan jungkook yang berantakan. Bau alkohol tercium dari nafas jungkook.
"Jungkook, kau mabuk?" lisa membopong tubuh kekar jungkook ke kamar.
Membaringkan jungkook di atas kasur king size milik mereka, lalu beralih melepas sepatu yang di pakai jungkook.
Lisa memberikan air putih kepada jungkook, meringankan alkohol yang tersangkut di tenggorokan jungkook.
Lisa hendak bangun, namun tangan besar jungkook mencegahnya.
"A-Aku akan tidur di kamar sebelah jungkook" Lisa menjelaskan.
"Tetap di sini bersamaku, lisa." suara jungkook serak, alkoho telah mengambil kesadaran namja jeon itu.
"Ak__"
Perkataan lisa terhenti, jungkook membaringkan lisa tepat disampingnya.
Lisa panik, jungkook sedang mabuk berat sekarang.
"Jungkook apa yang kamu lakukan, lepaskan aku" jungkook tersenyum sinis, ia melumut bibir lisa.
"Lepaskan, aku mohon lepaskan aku jungkook. Aku sudah berjanji pada jisoo" Lisa menangis, ia takut. Jungkook benar-benar di luar kendali.
"Kim jisoo ya?" jawab jungkook santai.
"Lepaskan hiks-hiks, lepaskan aku" lisa meronta-ronta, Berharap jungkook akan melepaskannya.
"Tidak untuk malam ini" jungkook mencium kembali bibir lisa, merasakan aroma jeruk yang keluar dari tubuh Indah istrinya.
Lisa meronta, ia tidak ingin melakukan ini. Ia juga tahu kewajibannya sebagai seorang istri, tapi itu nanti,saat jungkook telah mencintainya maka dengan senang hati lisa akan memberikan mahkota berharga miliknya kepada jungkook. Bukan seperti ini.
Tapi sekuat apapun lisa mencoba, kekutan jungkook bukanlah tandingan bagi lisa. Lisa menyerah, Takdir kembali mempermainkan lisa dan jungkook.Sampai...
"Akhhh, jungkook. Sakit, aku mohon hentikan." dan malam ini resmilah lisa menjadi seorang wanita, karena bukan lagi seorang gadis.
"Maafkan aku" lirih jungkook.TBC