14

4.5K 401 18
                                        

"Belum ada kabar, Jungkook?" Tanya yoongi yang baru saja tiba di kediaman Jeon

Pemandangan yang jarang sekali ada, Bahkan tidak pernah. Ketika melihat jungkook duduk membungkuk dan tangan yang disatukan seperti berdo'a dan berurai air mata.

Apakah ini karma untuk jungkook?

"Jungkook, Kau dengar aku?" Tanya yoongi lagi, Keluarga jeon dan Han sedang berkumpul di kediaman jeon.

"Lisa tidak mungkin meninggal" Satu kata akhirnya keluar dari mulut jeon bungsu.

"Semua berharap begitu, jungkook. Tapi kau sudah memastikan?" Getaran suara jennie begitu memilukan, Ia adalah seorang kakak dari HAN LISA.

"Semua mayat ditemukan, Tapi tidak dengan lisa" Jungkook menjelaskan, Betapa hancurnya saat jungkook mendengar kecelakaan yang menimpa lisa dan penumpang bus lainnya.

Jungkook tidak hanya kehilangan satu orang, Jungkook kehilangan lisa dan calon bayinya.

"Aku pasti menemukan lisa,  Aku tidak ingin kehilangan lisa dan calon bayi kami" Tambah jungkook, Mendengar kata-kata terakhir jungkook maka bertambah sedihlah kedua keluarga itu.

Rose membelalak mendengar ucapan jungkook, lisa hamil anak jungkook.

"Lisa hamil, jung?" Tanya rose tak percaya.

"Dua minggu, Usianya dua minggu" jungkook terdiam, Hukuman macam apa ini? Kenapa menimpa jungkook bertubi-tubi.

"Kau harus menemukan putriku, Karna aku tak ingin kehilangan mereka" appa lisa meneteskan air mata, Putri bungsunya hilang dan belum ada kepastian apakah ia hidup atau sudah tak bernyawa.

"Aku pasti menemukannya, Aku tidak ingin dia kedinginan diluar sana" Jungkook masih menangis, Menangis dalam diam.

Eomma jungkook tak sanggup mendengar lebih lanjut kata-kata yang keluar dari mulut jungkook, Ia seorang ibu. Ia tau bagaimana perasaan jungkook sekarang.

Tapi, jungkook memang harus belajar mengikhlaskan kepergian lisa.

Tidak ada korban selamat atas kejadian itu, Beberapa korban sampai tak bisa di kenali akibat luka bakar yang sangat parah.

Dan mereka hanya bisa berharap dan berdo'a, Bahwa dimanapun lisa sekarang berada, Semoga ia selalu dilindungi oleh tuhan.









***






"Hey, Kau benar-benar tidak tahu namamu?" Tanya taehyung santai.

"Ti-tidak, Aku tidak ingat apapun" Lisa memukul-mukul kepalanya, Berharap dengan begitu ia dapat mengingat sedikit tentang dirinya.

"Berhenti memukuli kepalamu, Bodoh. Itu tidak akan berguna" taehyung menarik tangan lisa yang masih terbalut perban akibat luka.

"Kalau kau tidak ingat apapun, Biarkan saja. Jalani hidupmu yang sekarang dan berdo'alah supaya kau bisa ingat kehidupanmu yang dulu" Taehyung menatap mata lisa, Jarang sekali taehyung bersikap seperti ini.

"A-aku harus mengingatnya, Aku ingin kembali ke kehidupanku" Lisa menangis.

"Hahh, Memang wanita merepotkan, Berhentilah menangis. Kau membuatku merasa aneh, Jika kau hanya membutuhkan sebuah nama maka aku akan memberimu nama" taehyung menyesap kopi hitamnya.

"Na-nama? Untukku?" Tanya lisa tak percaya.

"lalisa, Mulai sekarang namamu adalah lalisa" Kata taehyung, Entah angin apa yang menghampiri taehyung sehingga namja itu bersikap baik pada lisa.

"Lalisa, Kenaapa kau menamaiku dengan nama itu?" Tanya lisa.

"Karna, Aku menyukai nama itu" taehyung kembali menatap mata milik lisa,Tapi kalii ini lebih lama dari yang sebelumnya.

"Te-terimakasih" Lisa tersenyum, Senyum yang menggetarkan perasaan seorang KIM. Menghancurkan tembok raksasa yang taehyung bangun jauh di dalam hati pria itu.

"Jangan lakukan lagi" Ujar taehyung

"Hah?" Tanya lisa binggung, Karna ia merasa tidak melakukan apapun pada taehyung justru sebaliknya pria itulah yang melakukan banyak hal untuk lisa.

"Senyummu, Jangan senyum kepadaku" taehyunh beranjak pergi, Meninggalkan lisa yang kebinggungan.

Apa melayangkan sebuah senyuman ituu kesalahan, Ataukah dosa?

I WANT TO FEEL LOVE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang