Jungkook baru saja tiba di rumah, Hari ini terasa begitu menyulitkan. Rasanya masih sama seperti hari-hari kemarin.
Terasa sangat sulit.
Jungkook melangkah menuju dapur, Mengambil gelas lalu memasukkan satu celup teh dan setengah sendok gula, Lalu menyeduhnya.
Andai saja ada lisa, Mungkin jungkook tidak perlu repot membuat teh.
Jungkook diam, Menatap teh yang masih mengepulkan Uap panas.
Lisa, Lagi. Wanita itu menghancurkan keteguhan jungkook yang berpura-pura tegar, Seolah-olah semua baik-baik saja, Meskipun justru sebaliknya.
Sial!
Jungkook mengambil gelas tehnya lalu melemparnya ke lantai, jungkook Frustasi.
Semua yang ia lakukan terasa salah, Dimanapun dan kapanpun selalu ada lisa, jungkook kembali mengingat wanita itu yang jungkook lihat di daegu.
Yah, Mungkin itu yang sangat menganggu otak cerdas Jungkook.
Jungkook harus menemukan wanita daegu itu, Apapun caranya.
.
.
.
.
.
.
."Jungkook, Kau mau kemana?" Jimin baru saja tiba dirumah jungkook, Ini hari libur kerja. Jadi, Pria itu menemui sahabat baiknya, jungkook.
Jungkook menoleh, Ternyata si bantet jimin
"Ada apa?" Jungkook memasukkan kopernya kedalam bagasi mobil hitam miliknya.
"Tidak, Aku hanya sekedar berkunjung. Tapi, Jelaskan padaku. Kau mau kemana pagi-pagi begini?" Tanya jimin binggung, Lagi pula ini hari libur harusnya jungkook menghabiskan waktu untuk istirahat. Lima hari bekerja sangat membosankan.
Tapi lihat, Jungkook sudah rapi dengan kemeja putih, Dasi hitam dan celana hitamnya. Rapi sekali.
"Menemui Lisa!" Jimin terkejut, Lisa sudah dinyatakan tewas enam bulan yang lalu. Ada yang aneh dengan Jungkook. Apa Jungkook sakit?
"Jungkook, Kau harus merelakan kepergian Lisa!" Kata Jimin memegang pundak pria itu.
"Aku bertemu dengannya di daegu, Dan aku harus memastikan itu lisa atau bukan" Apa-apann Jungkook ini, Kenapa ia belum menerima kenyataan bahwa Lisa telah meninggalkan dirinya untuk selama-lamannya.
"Jungkook, Mengertilah. Harusnya kau sadar. Lisa sudah--" Ucapan jimin terhenti.
"Aku tidak bodoh, Itu sebabnya aku harus memastikan. Wanita itu Lisa atau tidak" Jungkook menatap tajam mata jimin.
"Hey, Dengarkan aku. Jika dia Lisa, Pasti sekarang dia sudah bersamamu" Jungkook diam. Jimin benar. Jika wanita itu lisa, Sudah pasti Lisa akan kembali kepada Jungkook.
"Aku harus pergi!" Jungkook berlalu meninggalkan Jimin, Tapi sebelum itu.
"Aku akan menikah dengan Jisoo" Ucapan Jimin mengentikan langkah jungkook, Pria jeon itu berbalik menatap jimin.
"Terserah, Aku hanya ingin menjemput cintaku kembali" Jungkook masuk kedalam mobil dan melajukannya, Meninggalkan jimin yang terdiam.
Ternyata, jungkook sangat mencintai lisa melibihi Jiso.
"Selamat pagi, Nona" taehyung membangunkan lisa, Ditangangan taehyung ada sebuah mapan berisi satu mangkuk bubur dan segelas susu ibu hamil. Perhatian sekali bukan?
"Hmmm" Lisa bangun dari tidurnya, Tapi matanya masih terpejam. Taehyung tersenyum.
"Aku tidak ingin melihat wajahmu, Keluar" Usir lisa.
"Ahh, Ternyata mama muda masih marah" taehyung membuat raut wajah seolah-olah ia menyesali perbuatannya.
Lisa marah bukan tanpa sebab, Kemarahan itu bermula saat taehyung meminta izin kepada Lisa untuk pergi keluar.