2

12.3K 320 19
                                    

Pagi yang cerah. Erika dan Felix sedang makan bersama, dan sama sekali tidak ada yang mengeluarkan suara. Hingga mereka selesai makan, Erika mengambil piring, dan gelas yang kotor, berjalan kearah wastafel didapur, dan mencucinya. Erika kembali ke meja makan, Felix masih tetap dimeja makan sambil membaca Koran pagi itu.

"Yang, aku pergi dulu ya?" izin Erika pada Felix yang masih anteng membaca koran.

Felix menoleh, dan meneliti pakaian yang dipakai oleh Erika, "Kenapa kau memakai baju ini?"

Erika melihat pakaian yang ia pakai, "Memangnya ada apa? Ini kan tertutup, bukankah kau menyuruhku untuk memakai pakaian seperti ini?"

Memang, Felix menyuruh Erika untuk memakai pakaian yang tertutup. Erika sedang memakai kaos putih panjang dengan di padukan rok span hitam selutut, dengan riasanya yang natural, sepatunya high heels hitam yang setinggi 5 cm ditangan kanannya, dan tas Gucci ditangan kirinya, beserta kunci mobil.

"Atasnya tertutup sih, tetapi roknya? Dari lututmu sampai bawah masih terlihat, sayang," ujar Felix sambil menekankan kata dibagian akhir.

"Sudahlah, hanya dibagian lutut sampai bawah," jawab Erika dengan acuh.

Felix yang ingin membantah tidak jadi dan memilih diam, dan melanjutkan membaca korannya.

Erika terkekeh, "Aku pergi dulu ya?"

"Pergi sana. Yang jauh bila perlu, dan tidak usah balik lagi," ujar Felix menatap Erika sinis.

Erika mengernyit, lalu tertawa keras, "Ciee marah ciee..."

"Kau menantangku?" ujar Felix menatap tajam istrinya.

"Siapa yang bilang? Ge-er deh," jawab Erika menatap remeh Felix.

Felix yang sudah akan menangkap Erika pun telat 1 detik, karena Erika sudah berlari keluar rumah sambil menenteng kunci mobil, tas Gucci, dan high heelsnya.

Melihat Erika yang sudah akan masuk kedalam mobil pun berdehem, "Tidak salim dulu dengan suami? Kau kira aku suami takut istri? Sayangnya itu tidak akan pernah terjadi."

Dengan menyengir Erika tak jadi masuk kedalam mobil, mendatangi suaminya yang sedang ngambek, "Aku pergi dulu ya, my husband," pamit Erika menyalimi tangan Felix.

Felix tersenyum mendengar panggilan yang diucapkan Erika padanya, "Iya, hati-hati ya my wife. Ingat jangan pulang malam-malam, makan yang bayak, jangan berduaan dengan pria lain, jangan duduk di sebelah pria lain, jangan berbicara dengan pria lain, jangan dekat-dekat dengan pria lain, jangan di tanggepin bila ada pria yang menegormu, jangan—"

Erika memutar bola matanya jengah, "Iyaiya. Lagian aku hanya ingin ke mall itupun tak lama, bukan mau keluar negeri, sayang."

"Aku itu khawatir, banyak yang menyukaimu. Bagaimana jika nanti ada yang menyulikmu, memerkosamu, membuatmu hamil, terus menikahkanmu? Aku tidak rela seumur hidup," ujar Felix sambil memeluk istrinya dengan erat tak ingin kehilangan.

Erika balas memeluk sambil mendengus geli, "Kau terlalu banyak membaca novel yang tidak benar, dan nonton sinetron."

"Tapi aku lebih suka menontonmu bila lagi tidak memakai apa-apa," ujar Felix mengedipkan mata kanannya dengan genit kearah Erika.

Erika terbelalak, dan merona, "Comes nya tetap ada! Malahan nambah parah."

"Mesum dengan istri sendiri tak apa bukan? Daripada aku mesum dengan wanita lain, memangnya kau mau?"goda felix.

"Awas sampai kau berani selingkuh di belakangku," ujar Erika dengan menatap tajam suaminya.

"Ya masa selingkuh didepan sih sayang?"

Possessed By Them[Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang