Erika membeku, dan kemudian terbelalak kaget, "A-aku...aku hanya...aku..."
"Untuk apa kau disini, Erika?" Mata elang Felix menusuk tepat di rentina Erika membuat Erika bertambah gugup.
"A...aku..."
"UNTUK APA KAU DISINI, ERIKA?! JAWAB AKU!" bentak Felix dengan emosi. Karena, terbakar emosi Felix menyalakan sengatan listrik bertegangan cukup tinggi pada tubuh Elix.
"ARGGHHH!!!"
Erika terbelalak, "FELIX! STOP IT!!" Erika berlari ingin mengambil remote control tersebut dari tangan Felix, namun Felix sudah lebih cepat menghindar, "Dimana naluri dan akal sehatmu itu, Fel?!"
Felix mendekatkan bibirnya pada telinga Erika, dan berbisik, "Ini semua juga karenamu, sayang."
"Karenaku? Aku melakukan apa?"
"Kau tidak ingat jika kemarin ingin melarikan diri, huh?" desis Felix.
Erika terdiam. Tidak tahu harus menjawab apa.
Felix menatap Erika merendahkan, "Terdiam, bukan?"
Felix menatap tubuh Elix yang semakin lemas dengan puas, "Kesalahanmu kemarin harus dibayar oleh hukuman, El."
"Begitujuga dengan kesalahanmu yang selalu membunuh orang, bukan? Pikirkan itu!" bentak Erika.
"Kau membentakku?" tanya Felix sembari memiringkan kepalanya tak percaya.
Erika tercekat.
"Kau membentakku? Jawab aku, Erika." Felix mengangkat dagu Erika untuk menatapnya.
Erika merasakan hawa yang dikeluarkan oleh Felix sangat berbahaya, ia tidak mampu bersuara, badannya seketika lemas.
"JAWAB AKU NYONYA PAYNE!!"
"Y...ya...," jawab Erika dengan terbata-bata.
"Sudah berani kau denganku?"
"T...ti...tidak, Fel."
Elix dalam kesakitannya masih dapat mendengar balasan yang lemah dari Erika. Sungguh, Elix sangat ingin membantu Nyonya-nya itu, namun bagaimana? Keadaannya pun seperti ini. Sama halnya dengan Greg, ia juga kasihan dengan Nyonya-nya, tapi mau bagaimana lagi? Ia masih menyayangi nyawanya, karena di balik jas yang selalu di pakai Felix terdapat pistol yang siap ditembak pada siapapun yang berani menentang Felix Vladimir Payne, seorang pengusaha sukses di usianya yang masih muda.
Felix menekan off pada remote control-nya untuk menghentikan sengatan-sengatan listrik pada tubuh Elix, lalu mengangkat tubuh Erika seperti membawa karung.
Sontak Erika memegang tubuh Felix dengan kuat karena takut jatuh, ia ingin memberontak. Namun, ia takut Felix akan bertambah murka.
Erika menggeleng-gelengkan kepalanya tak percaya, jadi ini sisi lain dari Felix? Pembunuh?
"Greg, bawa Elix pada Liam," titah Felix.
"Baik, Tuan."
Greg membopong tubuh Elix menuju mobil meninggalkan Erika yang gugup, sedangkan Felix berjalan keluar menuju mobilnya yang ia taruh di halaman belakang. Bagaimana jika Erika mendapatkan—
"Hukuman kembali menanti, sayang,"
—Hukuman? Baru saja ia ingin bertanya, namun ucapan Felix mendahului ucapannya di dalam batin.
"Ta...tapi, Fel—"
"Tidak ada tapi-tapian," potong Felix.
Felix memasukkan Erika kedalam mobil, ia memutar arah, dan masuk kedalam kemudi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessed By Them[Slow Update]
RomanceDARK ROMANCE. RATED M, 21+ UNTUK ADEGAN PEMBUNUHAN. Harap bijak dalam memilih cerita yang ingin dibaca. Harap dihayati ketika membaca dan rasakan apa yang dirasakan Erika, Felix, Liam, Tuan V dan Si Gila, dijamin deg-degan serr. *** "Dia suamiku yan...