16

3.8K 120 6
                                    

"Kau yang berwajah imut, kau yang mengantarku," panggil Erika sembari menunjuk pria itu.

Semua celingak-celinguk mencari siapa yang di tunjuk oleh Erika, begitujuga dengan pria yang di tunjuk Erika.

Erika menggaruk kepalanya gatal, ya, memang karena gatal.

"Yang merasa wajahnya imut kemari," titah Erika dengan malas.

Semua pengawal maju membuat Erika bingung, kenapa maju semua?

"Loh kok maju semua?"

"Kata ibu saya dulu, saya imut dan menggemaskan, Nyonya. Karena itu, saya maju," jawab salah satu dari mereka dengan percaya diri.

"Iya saya juga."

"Saya juga, Nyonya."

"Banyak orang yang membicarakan saya imut, Nyonya."

"Saya yang paling imut, Nyonya."

"Kau? Saya yang lebih imut disini!"

"Saya! Jadi, saya yang akan mengantar Nyonya."

Semua menjadi ribut, dan saling beradu mulut, Erika yang melihat itu pusing namun, ia juga ingin tertawa ketika mendengar ucapan dari mereka.

"Sudah, sudah, aku akan memilih..." ucapan Erika menggantung sembari ia mencari pria yang ia tunjuk tadi, lalu setelah ketemu ia menariknya, "dia, dia yang ku bilang imut tadi."

"Dia imut?"

"Hah? Dia imut?"

"Muka kayak curut gitu, Nyonya."

"Muka belakang panci gosong kok dibilang imut, Nyonya?"

"Saya yang paling imut, Nyonya!"

"Tidak! Saya, kalian lebih muda daripada saya, jadi kalian harus mengalah pada yang tua!"

"Kebalik! Seharusnya yang-"

Kepala Erika bertambah pusing. "Sudah, sudah!" bentak Erika dengan kesal.

Mereka semua terdiam, dan menunduk.

"Jika aku bilang aku memilih dia, jadi aku tetap memilih dia. Paham?!"

"Paham, Nyonya."

Erika mengangguk. "Bagus."

"Ayo, nanti Felix sudah jauh," ajak Erika pada pria yang hanya terdiam di sampingnya.

"Baik, Nyonya."

Erika berjalan menuju garasi dimana terdapat banyak koleksi mobil Felix bersisian, mungkin semua merk mobil ada disini. Saat sudah sampai, Erika segera berjalan menuju salah satu mobil Felix yang jarang digunakan oleh Felix agar Felix tak mengenali mobil ini. Pengawal yang berwajah imut tadi masih membuntutinya sepeti anak ayam membuntuti induk.

"Naik apa, Nyonya?" tanya pria itu dengan sopan. Sangat berbeda dengan pengawal yang lain, yang bisa dibilang menjengkelkan, dan bisa juga dibilang penghibur bagi Erika.

"Becak," jawab Erika cuek.

"Bukankah Tuan Felix tidak ada becak, Nyonya?"

"Ada kok, becaknya versi modern, memakai roda empat."

"Aku tidak pernah mendengarnya, Nyonya."

"Pernah, ini."

Pria itu menggaruk tengkuknya tak gatal, memang benar yang diucapkan oleh Nyonya-nya, tapi kan....

"Di depanmu ini becak," jelas Erika dengan menunjuk mobil Felix yang akan mereka pakai dengan dagunya.

Dahi pria itu mengerut. "Itu becak, Nyonya? Bukankah itu mobil?"

Possessed By Them[Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang