26

2.7K 99 3
                                    

Happy 32,7k viewers🎉🎉
Ayo dong, jangan mau kalah sama total votenyaa
Happy reading
Hope you like it
***
Sinar matahari menyinari kamar Rumah Sakit yang ditempati Erika dan Liam dari jendela besar yang baru saja dibuka oleh Victria.

Tampak Robert yang sedang menerima telpon didepan pintu kamar inap yang sengaja ia buka dengan serius. Mungkin menyangkut perusahaan atau lainnya karena untuk sementara sembari menunggu pemulihan Felix, perusahaan pria itu ia yang pegang.

Victria mengambil mangkuk berisi buah-buahan yang ada didalam kulkas kecil lalu mengupas beberapa buah yang harus dikupas sebelum dimakan. Tangannya dengan teliti mengupas buah jeruk hingga sudah tak ada kulit dan akar putihnya, kemudian menaruhnya kembali dimangkuk sebelumnya. Sekarang ia ingin mengupas buah apel dan lain-lainnya.

"Mom."
Tiba-tiba terdengar suara lirih yang memanggilnya membuat tangannya seketika berhenti dan menoleh pada Felix yang ternyata sudah sadar. Lantas ia menaruh pisau dari tangannya ke atas meja disampingnya dan berdiri mendekati anak sulungnya.

"Syukurlah, kau sudah sadar," ujarnya bernafas lega.

Felix hanya bisa meringis pelan memegangi pelipisnya yang terasa sakit.

Victria yang melihat itu segera memanggil suaminya dan menyuruhnya untuk memanggil dokter untuk memeriksa kondisi Felix sekarang.

"Permisi, nyonya, saya akan memeriksa keadaannya," ucap dokter lelaki yang baru saja tiba dengan Robert dibelakangnya.

"Ah, ya." Victria mundur memberi akses dokter itu untuk memeriksa Felix.

Dokter itu segera memeriksanya kemudian tersenyum menatap pasangan pemilik Rumah Sakit. "Kondisinya berangsur-angsur pulih, namun harus banyak istirahat, makan yang banyak dan bergizi, serta tak banyak pikiran."

Victria dan Robert mengangguk paham sembari tersenyum.
"Baik, dok."

"Erika dimana?" Felix mendongak menatap wajah cantik ibunya.

Victria menunjuk sebelah Felix dengan matanya. "Disampingmu, sayang."

Felix mengikuti arah mata ibunya dan terkejut melihat tubuh istrinya masih terbaring lesu diatas ranjang Rumah Sakit. "Ada apa dengannya? Apakah belum sadar?" Pandangannya beralih pada Dokter yang berdiri disampingnya.

Dokter tersebut mengangguk meng-iyakan. "Sepertinya dulu ia juga mengalami benturan pada kepalanya dengan keras hingga sekarang untuk menunggunya sadar cukup lama. Kita harus mendoakannya agar cepat sadar."

Felix terlihat menegang ditempatnya dan terdiam melamun menatap selimut Rumah Sakit yang membalut tubuhnya.

Robert teringat sesuatu dan lantas menatap anak sulungnya dengan tajam. "Felix."

Felix tersadar dan mendongak menatap wajah ayahnya. "Ya?"

Baru saja Robert ingin berbicara, Victria segera memotongnya, "kau bisa pergi, dok."

Dokter tersebut mengangguk mengerti dan berlalu keluar.

"Jujur pada kami, apa kau pernah membawa Erika ke Rumah Sakit di Singapura?" tanya Robert to the point.

Felix terkejut mendengarnya. Bagaimana ayahnya bisa tahu?
"Tidak, aku tak pernah membawanya. Aku juga tak pernah ke Rumah Sakit disana, lebih baik aku mengurusi perusahaanku," elak Felix dingin.

"Kau tahu, bukan, bahwa aku sama sekali tidak suka dibohongi?" Tatapan Robert semakin menajam.

"Mom juga tak suka dibohongi, Felix," sahut Victria menatap Felix curiga.

Possessed By Them[Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang