And now your song is on repeat
And i'm dancin' on to your heartbeat
And when you're gone, I feel incomplete
So if you want the turth
I just wanna be part of your symphony
Will you hold me tight and not let go?
Symphony
Like a love song on the radio
Will you hold me tight and not let go?
( Symphony - Clean Bandit )
Satu persatu lirik lagu keluar dari bibirnya menyanyi mengikuti lagu yang sesuai dengan hatinya. Yang berbunga-bunga karena perlakuan seseorang yang menolong seekor anak kucing yang terlihat kebingungan hendak menyebrangi jalan raya.
Dan hatinya menghangat, juga otaknya yang mau tak mau memutar kembali ingatan adegan beberapa menit yang lalu.
Mengingat kejadian itu, membuat kedua sudut bibir dan matanya seakan bekerja sama untuk berkedut membentuk lengkungan manis seperti bulan sabit.# Flashback On #
Duukk!!
Aww
Ya Tuhan! Siapa sih yang nabrak? Masih pagi juga, Nggak lihat apa kalau jalan seluas ini?
Ck!
Namun, badan si penabrak berjalan menjauh tanpa repot-repot untuk meminta maaf pada orang yang di tabraknya itu.
Lyra yang penasaran pun kini menatap ke depan memperhatikan seseorang yang telah menabraknya itu yang berada beberapa langkah di depannya.
Tapi, kening Lyra mengernyit saat dia mulai meneliti ciri-ciri orang tersebut. Dan tidak lama kemudian orang itu menoleh ke kanan yang membuat Lyra bisa melihat wajahnya walau hanya dari samping. Dan ternyata itu..Gilang Pradja
Ya, itu Gilang.
Jadi, tadi yang nabrak gue si Gilang?
Seriusan?Lyra terlihat begitu panik sekaligus senang. Juga terlihat seperti orang linglung, terdiam dan akhirnya berdecak kesal.
Ck!
Tau gitu kan gue pura-pura jatuh aja,elah!
Tukk!!
Dan kebetulan ada ranting pohon yang jatuh di kepalanya yang membuat Lyra sadar dari kekesalannya. Dan mulai melihat kembali ke arah depannya, dimana Gilang berdiri. Saat itu juga hatinya menghangat atas perlakuan laki-laki di depannya yang menggendong seekor anak kucing itu. Oh anak ku-HAH?!
Anak Kucing ?
Apa Gilang suka kucing?
Kalau iya, Lyra juga suka!!
Kalau Gilang suka kucing, berarti Gilang bisa suka dong sama Lyra. Kan, Lyra juga suka kucing.
Hm, bermimpilah
"Gilang it'so cute, coba kalau lo telat nolonginnya. Pasti itu kucing udah berpulang ke Rahmatullah.."
Ungkap Lyra setelah menghampiri dan berdiri di samping Gilang yang sedang menggendong anak kucing.Gilang yang melihatnya hanya bergumam tidak jelas yang membuat Lyra mengernyit bingung dan menanyakannya..
"Hngg? Lo ngomong apa deh?"
"Bisa diem nggak? Pagi-pagi denger suara lo bikin telinga gue panas"
"Panas gimana?" Tangannya terangkat menyentuh untuk memeriksa telinga Gilang yang katanya panas itu. Tentu saja, hal itu membuat Gilang menggeram kesal karena Lyra dengan seenaknya menyentuhnya.
"Lo-"
"Nggak panas kok. Bohong banget sih?" Lyra memberenggut sebal karena Gilang telah membohonginya kali ini.
Hal itu membuat Gilang mendesah dan berdecak kesal.
Ini cewek bener-bener polosan apa emang bego, sih?
Ck!
Lalu Gilang membawa dan menuruni anak kucing itu di tempat yang lebih tinggi dan yang menurutnya aman. Setelah itu, berlalu meninggalkan Lyra dengan tampang bodohny di belakang.
"Woy Gilang! Tunggu kenapa sih? Buru-buru amat. Sekolahan nggak bakal lari kali.." kesal Lyra yang baru saja menyusul dan berjalan mensejajarkan badannya dengan badan tinggi tegap di sampingnya itu. Namun, lagi dan lagi Lyra membuat Gilang merasa kesal.
"Lo diem bisa nggak? Kalau nggak bisa. Sana lo berdiri tengah jalan-"
Belum selesai Gilang berbicara, Lyra dengan cepet memotong ucapannya dan berkata dengan riangnya. Gilang? Jangan di tanya. Mukanya tampak selalu datar.
"Oh gue tau! Maksud lo, gue juga bakal jadi kucing gitu? Terus abis itu lo bakal berhentiin semua kendaraan biar lo bisa bawa gue dengan selamat, gitu kan?"
"Kalau lo yang jadi kucing, bakal gue biarin ketabrak"
Gilang pun berlalu, lagi lagi meninggalkan Lyra di belakangnya yang sudah tidak ingin menyusulnya itu.
Deg.
Ucapan Gilang membuat jantungnya seperti berhenti seketika. Pikirannya kosong, kalau boleh jujur pun hatinya kini juga ikut sakit.
Memang bukan rahasia umum kalau laki-laki yang beberapa saat lalu berbicara padanya itu bersikap seperti itu. Satu sekolah pun tahu, kalau dia terkenal dengan kejudesannya.
Namun, karena tak ingin terus-terusan merenung. Perlahan otakny mengalihkan pikirannya. Kini kedua sudut bibirnya tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman. Dan hatinya menghangat setiap mengingat kejadian beberapa menit yang lalu.# Flashback Off #
"It's ok. Gue strong kok meskipun kali ini lo judesin. Asal bisa ngobrol sama lo.."
Lalu Lyra mengambil earphone nya dan memasangnya. Apalagi yang di lakukannya kalau bukan untuk mendengarkan salah satu lagu yang akan mewakili perasaannya saat ini. mengambil ponselnya dari sakunya dan jari lentiknya mulai menari di layar ponselnya untuk memilih salah satu lagu yang pas. Saat menemukan nya dia pun mengkliknya. Detik demi detik durasi pada musiknya itu dia pun ikut menyanyi dan bersenandung sampai membawa langkahnya pada gerbang gedung sekolah menengah atas tempatnya menuntut ilmu, SMA Wijaya Kusuma.
******
Hi!
Ini cerita ku yg pertama.
Dari sekian lama pengen banget nulis tapi baru sekarang berani nulis disini heheHope u like my first story, guys! 😄
Please vote and comment 😊
Aku cuma pemula yg jauh dri kata cukup. Jadi butuh bgt kritik dan saran dri kalian semua 😻😻Terimakasih. 💞💞
Madura,
14 Maret 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] S a l y r a
Teen Fiction(Revisi setelah tamat) Tentang Salyra Anna. Perempuan dengan rambut panjang berponi dan tubuh tinggi semampai dengan warna kulit yang putih. Memilik sifat jahil dan jutek tapi penyayang. Menyukai makanan pedas, es krim oreo, dan semua jenis makanan...