Part 12

19 5 14
                                    

Tokk!

Tokk!

Tokk!

"Bang, bukain pintunya dong. Kendal Jenner pulang nih.."

Lyra mengetuk pintu rumahnya. Saat ini waktu sudah mulai gelap. Karena jam di pergelangan tangannya menunjukkan pukul 18.20. Lyra saat ini masih mengenakan pakaian rok seragam sekolah dan atasan kaos lengan panjang yang di tutupi hoddie putihnya.

Setelah bimbel atau jam pelajaran tambahan itu, Lyra harus ke rumah Renata, teman sekelasnya untuk mengerjakan tugas kelompok. Tentu saja Lyra malas bolak-balik ke rumah dan rumah Renata. Saat di tanya alasannya pasti Lyra menjawab 'kalau gue balik ke rumah dulu itu nanti penyakit males gue kumat. Dan mau nanti lo kalau gue nggak dateng?' oleh karena itu sekarang Lyra masih tetap menggunakan rok seragam sekolahnya.

Merasa tidak ada respon, Lyra mengetuk pintu kembali.

Tokk!

Tokk!

Tokk!

Heran gue, nggak denger apa yaa gue ngetuk pintu begini? Mobil ada nih.. pasti di dalem kan si abang.

Sudah lima menit Lyra berdiri di depan pintu namun orang di dalam rumah tak kunjung membukanya. Lyra lelah,lesu lunglai dan akhirnya duduk di kursi yang ada di teras rumahnya.

''Ya Allah. Capek banget. Abis bimbel langsung kerja kelompok. Nyampe rumah Renata nggak di kasi makan malah minum doang. Kembung woy elah! Nyampe rumah malah nggak di bukain pintu. Ck!"

Lyra merenggut sebal, saat menoleh pada pintu yang masih tertutup itu.

Ini abang. Budek apa yaa.. bener-bener harus di bawa ke dokter THT ini. Bikin repot aja deh.

Lyra masih duduk di kursi teras, menikmati setiap nyeri otot yang menyerangnya di bagian tertentu. Dengan mata yang terpejam tangannya mulai memijat-mijat bahunya yang terasa kaku. Pijatannya berhenti dan turun ke lengan, saat ingin memijatnya tiba-tiba kegiatan nya berhenti karena mendengar suara mistis.

"Pssttt! Onty ontyy! Onty ngapain di luar?"

Lyra membuka matanya. Dan menoleh ke asal suara, benar saja! Pantas ada suara mistis ternyata di dekat jendela namun di bagian dalam terdapat sosok setan kecil perempuan a.k.a Cia.

Memang saat ini kursi yang di duduki Lyra berdekatan dengan jendela rumahnya. Lyra ingin berdiri namun terhenti karena mendengar suara mistis itu lagi.

"Onty nggak mau masuk? Onty tidur di luar? Yaudah nggak papa deh. Nanti aku tidur di kamar onty aja yaa.. aku nggak mau tidur sama uncle Kee. Masa aku di jadiin guling.." ucapnya dengan mata berbinar kemudian cemberut.

Apa tadi katanya? Ingin tidur di kamarnya?

"Jangan ngarep. Sampe negara api menyerang pun gue nggak sudi kalau lo tidur di kamar gue. Gih bukain cepet!"

****

"Hadoh, tulang gue serasa mau rontok deh, kalau kayak gin-"

"Rontok? Emang tulang bisa kayak rambut ya, onty?"

Lyra melotot mendengar suara yang memotong ucapannya tadi. Kini dirinya berbalik dan mendapati setan kecil itu sudah rebahan di kasurnya yang sprei nya bergambar ikan kecil nemo itu.

"Heh! Siapa yang nyuruh masuk? Keluar"

Namun setan kecil itu pura-pura tertidur dengan mata yang sudah terpejam.
Lyra sudah capek hari ini di tambah ingin marah-marah lagi dengan setan kecil itu?

[1] S a l y r a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang