Braakk!!
Braakk!!
Brakk!!
Terdengar suara gebrakan keras yang berasal dari pintu. Lyra yang saat ini masih nyenyak dalam balutan selimutnya itu merasa terusik, di tambah lagi dengan suara panggilan yang membuatnya menggeram kesal. Bukan karena panggilannya tapi karena pemanggilnya.
"Ontyy! ontyy Lyra. Banguuunnnnn...."
Lyra menggeram kesal dalam baluran selimutnya itu mencoba menutup telinganya dengan bantal untuk meredam suara si penganggu Cia.
Namanya aja setan kecil. Udah pasti ganggu!
"Berisik!" Ucap Lyra dengan mata yang masih terpejam.
Tak mendapat respon dari dalam kamar itu pun membuat Cia malah semakin bernafsu menggebrak pintu kamar Lyra lagi.
Braakkk!
Braakkk!
"Onty nggak mau bangun? Onty nggak sekolah?"
Lyra yang menggeliat itu pun terhenti karena mendengar kata 'Onty nggak sekolah' dari setan kecil itu. Kini dirinya berganti posisi duduk bersandar dan melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 06.15 yang artinya Lyra bisa jadi telat datang ke sekolah.
Astagfirullah. Yang namanya lagi masa periode emang bikin males ya! Untung setan kecil itu bangunin.
Lyra pun bergegas ke kamar mandi untuk melakukan ritual singkatnya.
*****
"Tumben kesiangan?"
Saat Lyra sampai di dapur sudah ada Keenan, abangnya dan juga setan kecil itu, Cia.
"Biasa. Lagi periode bang. Bawaannya males mulu.."
Keenan hanya ber-Oh-ria mendengar jawaban adiknya itu. Namun tidak dengan Cia yang tidak mengerti.
"Apwa itwu ontwy? Pewriode apwa?" (Apa itu onty? Periode apa?)
Mendengar pertanyaan Cia yang kurang jelas membuat Lyra jengah.
Ini bocah pake nanya segala. Selalu kepo dan kepo. Nggak bisa diem apa. ck!
"Anak kecil jangan kepo!"
"Kwepo itwu apwa ontwy? (Kepo itu apa onty?)
Lyra mendesah kesal. Harusnya tadi diam saja saat abangnya menanyakan alasan dia bangun kesiangan.
"Kepo itu sejenis setan yang sukanya sama anak kecil cerewet kayak kamu.." dengan senyum sinisnya Lyra mengatakan hal itu pada Cia.
Tentu saja hal itu membuat Cia panik dan ketakutan. Lihat saja bibirnya yang berkedut ke bawah itu, dia hampir ingin menangis kalau saja Keenan tidak segera menengahi drama yang di buat Lyra, adiknya itu.
"Udah nggak usah nangis. Kenapa takut hm? Setan nya kayak onty Lyra kok.."
Lyra yang tersenyum itu pun kini bergantian mendelik kepada abangnya itu. Apa-apaan katanya? Setan nya seperti diri nya?
Hih!
"Sialan lo bang, maksud lo apa,ah? Gue adik lo ini bang. Cantik, baik begini di kata setan.." omel Lyra pada abangnya.
"Ya biarin sih, nyenengin Cia biar nggak mewek kalau lagi sama lo.."
"Oooh pilih kasih ceritanyaa..."
"Diem sih, lo nggak tau repotnya gue pas dia nangis gara-gara waku tidur lampu gue matiin. Bisik dek bisik!"
Lyra mendengus mendengar cerita abangnya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] S a l y r a
Teen Fiction(Revisi setelah tamat) Tentang Salyra Anna. Perempuan dengan rambut panjang berponi dan tubuh tinggi semampai dengan warna kulit yang putih. Memilik sifat jahil dan jutek tapi penyayang. Menyukai makanan pedas, es krim oreo, dan semua jenis makanan...