Part 19

27 4 11
                                    

Halooooo!
Up lagi yaa. Maaf lama..
Abis mode readers nya masih on 😄
Typo bertebaran!

Selamat membaca 😊

********

Sejak hari dimana Lyra bertemu dan membawa Egi ke apartemen nya. Kini mantan chairmate nya itu selalu datang mengunjungi nya saat dia sedang ada waktu kosong.

Sejak hari itu juga Egi tau apa permasalahan yang di hadapi Lyra. Oleh karena itu saat Egi bosan dengan Lyra versi kalem. Dia akan berkunjung ke Lyra versi liar.

Bisa di katakan sekarang sudah waktu nya kelas XII sedang sibuk-sibuknya. Karena ujian sebentar lagi akan di adakan.

Egi saat ini sedang duduk di sofa depan tv sedang menonton acara kesukaan Lyra. Yaitu spongebob squarpants bersama kedua kucing Lyra, migu dan miko.

"Gi, ikut yook. Supermarket.."

Egi hanya melirik Lyra. Dengan penampilan yang biasa seperti kemarin. Sebenar nya Egi sedikit tidak terima. Kenapa Lyra harus berpakaian seperti itu? Berpenampilan feminim pun tidak ada yang tau. Karena Lyra saat ini sedang memakai kacamata, bermasker dan berambut pendek.

Ck! Untung lo cantik, Ra! Coba nggak mana sudi gue liat lo begini. -Egi

"Heh! Cepet napa!"

"Duh iya-iyaaaaa astagfirullah.."

*****

"Gue pengen bikin bakwan goreng, pasti enak nih buat cemilan sambil nonton spongi (sebutan kesayangan dari Lyra untuk spongebob)"

Saat akan mengamgil tepung bakwan di rak yang sudah tersedia ternyata tangan nya tidak memegang nya dengan benar. Alhasil kemasan tepung itu jatuh dan saat ingin mengambil nya. Ternyata ada sepasang kaki di depan nya.

Lyra tadi nya biasa saja. Namun saat pandangan nya sudah sampai di pinggang pemilik kaki itu. Jantung nya seolah berhenti. Aroma itu, terlalu familiar di hidung Lyra.

Wangi ini, ini wangi Gilang!

Hatinya tiba-tiba sesak, air mata nya sudah memupuk namun di tahan nya agar tidak terjatuh. Kalau boleh jujur, dirinya sudah sangat merindukan pemilik wangi itu, Perlahan kepalanya mendongak untuk memastikan apa yang menganggu nya saat ini.

Deg.

Tampak lah sosok laki-laki tampan yang sedang memilih variasi dari tepung bumbu itu. Lyra tidak bisa bohong jika mengatakan tidak tau siapa laki-laki itu, walau pun hanya melihat wajah laki-laki itu dari samping. Lyra sangat tau dengan jelas bahwa laki-laki itu adalah...

Gilang!

Pandangan mata nya sayu, di saat laki-laki itu masih sibuk memilih barang yang ada di depan nya itu, di saat itu juga Lyra tidak mampu mengalihkan pandangan nya dari laki-laki itu.

Lo selalu indah di mata gue. Anjir! kenapa gue malah puitis begini cobak!

Saat Lyra masih menikmati pemandangan di depan nya itu namun pikirannya sudah melayang jauh, sambil sesekali tersenyum.

Tanpa sadar, ternyata Gilang sudah menoleh pada nya.

"Maaf?"

Lyra tersadar karena mendengar suara berat Gilang yang sudah sangat dia rindukan.

"Eh? Eum sorry.."

Lyra menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Tentu saja dengan Gilang yang memperhatikan nya.

Gilang merasa tidak asing dengan tingkah kegugupan perempuan di depan nya itu. Yang Gilang tau, hanya satu perempuan yang mempunyai kebiasaan salah tingkah seperti itu. Tetangga nya. Lyra!

[1] S a l y r a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang