Part 20

29 3 7
                                    

Typo is everywhere.

Akhirnya bisa update juga, dan rasa-rasa nya masih rada susah. Selain karena mulai sibuk karena berbagai acara di bulan puasa. You know maksud aku buka bersama 😂😂
Di tambah lagi kondisi tangan yang mager 😅

Selamat membaca! Semoga suka 😄

********

Argh!

Sial!

"Siapa sih itu cowok, culun banget. Ganggu lagi. Hih!" 

Lyra terlihat mendumel kesal karena beberapa jam yang lalu bertabrakan dengan laki-laki aneh di taman kota yang membuatnya ingin menendangnya ke pluto.

# Flashback On #

Brukk!

Dohh- sialan

Lyra menoleh pada seseorang yang telah menabraknya itu. Dirinya tiba-tiba flashback dengan kejadian dulu saat dimana Gilang menabraknya hanya untuk menolong seekor anak kucing.

Tapi bukan Gilang yang menolong anak kucing yang di lihatnya sekarang. Tapi laki-laki dengan tinggi tegap, kulit putih dan aneh karena gigi depan yang maju dan ada tahi lalat besar di bawah mata kiri nya yang membuatnya tambah aneh adalah kacamata bulat kuno nya itu.

Lyra meringis saat melihat laki-laki itu. Bagaimana bisa laki-laki itu lebih jelek daripada mantan chairmate nya itu. Egi tentu saja!

Namun Lyra berhenti meringis karena mendengar ucapan laki-laki itu.

"Bodoh! Apa kau tidak mempunyai mata ha? Apa kau tidak bisa melihat?!"

Lyra membulatkan mata nya dengan mulut yang sudah menganga. Tidak menyangka kalau laki-laki itu akan mengatai nya seperti itu.

Lyra menoleh kan kepalanya ke kanan dan kiri untuk memastikan bahwa tempat yang akan dia gunakan untuk adu cekcok adalah tempat yang sepi. Meskipun untuk ukuran sebuah taman. Karena ini siang hari. Biasanya banyak yang datang saat sore hari.

"Heh Gila! Yang nabrak lo. Yang rugi gue malah lo yang sewot. Gue punya mata nih liat nih!" Jari telunjuk dan tengah Lyra di gerakkan di depan matanya membentuk huruf V mengisyaratkan agar laki-laki itu tau jika Lyra mempunyai mata.

"Jalan pake kaki. Ngeliatnya sama mata biar tau arah jalan. Heran. Sok-sok.an ngatain gue bodoh sendiri nya juga!"

Laki-laki itu hanya menatap Lyra dengan tatapan mencemooh. Tanpa tau di dalam hatinya sedang berbunga-bunga bertemu perempuan yang selalu di rindukan nya.

Lyra jengah melihat penampilan laki-laki culun di depan nya itu. Sehingga dia ingin pergi. Namun belum sepenuhnya berbalik Lyra merasa lengan nya di tahan oleh sebuah tangan.

Sebelum melihat siapa pemilik tangan itu. Pergerakan Lyra terhenti karena mendengar ucapan laki-laki itu.

"Aku minta maaf, bolehkan aku minta tolong padamu?"

Akhirnya Lyra sepenuhnya berbalik menghadap laki-laki itu. Tangan nya menyilang di depan dada nya.

"Lo bilang apa.."

Laki-laki itu mendengus. "Aku yakin kamu nggak budek.."

Mendengar jawaban laki-laki itu membuat Lyra melepas masker dan topi nya untuk menyudahi urusan nya dengan laki-laki aneh ini.

Sejenak Lyra bisa melihat bahwa laki-laki di depan nya itu sempat tertegun dan memandang Lyra dengan tatapan sendu nya.

Bukan nya Lyra tidak tau, karena Lyra pun saat melihat mata laki-laki itu dirinya merasa sudah pernah mengenal lama laki-laki itu.

[1] S a l y r a Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang