Typo bertebaran
Selamat membaca 😊
*****
Ting
Tong
Bunyi bel apartemen itu membuat kedua alis perempuan yang sedang menonton tv itu pun menyatu.
Siapa?
Perempuan itu menatap jam di atas sebelah foto Kevin. Alisnya tambah berkerut karena hari ini masih menunjukkan tengah hari yang berarti jika yang berkunjung Egi, berarti temannya itu tidak sekolah. Kalau memang tidak sekolah? Ah sudahlah lebih baik buka saja. Pikir Lyra.
Cklek
Lyra mengernyit saat melihat laki-laki yang berdiri membelakangi nya itu.
Siapa sih?
"Cari siapa ya?" Tanya Lyra hati-hati.
Laki-laki itu berbalik. Dan bersamaan itu juga matanya membola dan mulutnya melongo.
"LO?!" tunjuk Lyra shock tepat di depan hidung laki-laki itu.
Sementara laki-laki itu hanya nyengir membalas respon Lyra. Satu tangannya di masukkan ke kantong celana dan tangan lainnya di sembunyikan di belakang badan nya.
"Ngapain lo!" Tanya Lyra tidak sabar.
Ternyata yang di depan apartemen nya adalah laki-laki yang beberapa hari lalu bertabrakan dengan nya di taman. Kalau tidak salah namanya arga. Yah siapa lagi memang laki-laki culun dengan gigi tonggos, tompel serta kaca mata tebalnya yang di ketahui Lyra selain laki-laki di depan nya itu?
"Hai, kenapa selalu narik urat setiap kita bertemu ? Pertama di tam-"
"Stop. Gue nggak peduli. Yang gue tanya lo ngapain berdiri di depan apartemen gue."
Bukan nya menjawab, Arga malah memberikan bunga tulip biru pada Lyra yang di sambut kernyitan di wajah tidak cantiknya itu.
"Apa nih?"
Arga memutar bola matanya. Pikirnya kenapa perempuan di depan nya itu bodoh sekali. Sudah jelas jika yang di depannya adalah bunga masih saja bertanya. Hhh...
"Sapu" jawab Arga acuh.
"Lo gila? Ini tuh bunga" Shit! Abis ini harus beli stock kesabaran yang baru pikir Arga.
"Buat kamu" ujar Arga dengan senyum yang masih di paksa kan semanis mungkin.
"Apaan, lo pikir gue kuburan pake ngasih bunga segala.." jawab Lyra masih dengan nada ketusnya.
Arga menghela napas. Dia tau kalau dia harus sabar menghadapi perempuan di depan nya itu.
"Yaudah kalau kamu nggak mau, aku buang aja.."
Saat Arga menarik tangannya di depan Lyra. Lyra buru-buru mencegahnya.
"E-eh! Jangan di buang. Kan sayang itu bagus bunga nya. Katanya buat gue, gimana sih lo.."
Allahu Akbar.
Sebenarnya Arga sudah gerah harus berdiri di depan Lyra tapi hatinya selalu menguatkan nya.
Untung sayang, untungg sayaangg gue sama lo Ra!
Lyra kini sudah memegang bunga tulip biru yang di berikan oleh Arga. Lyra sempat heran. Bagaimana bisa Arga bisa tau bunga kesukaan nya? Bukan nya baru beberapa hari lalu dia bertemu dengan Arga? Dan soal apartemen. Kenapa Arga bisa tau kalau ini apartemen Lyra ?

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] S a l y r a
Teen Fiction(Revisi setelah tamat) Tentang Salyra Anna. Perempuan dengan rambut panjang berponi dan tubuh tinggi semampai dengan warna kulit yang putih. Memilik sifat jahil dan jutek tapi penyayang. Menyukai makanan pedas, es krim oreo, dan semua jenis makanan...