Typo bertebaran!
Selamat membaca 😊
********
"Jelasin.." ujar seorang laki-laki itu dengan tenang.
Mendengar ucapan laki-laki yang duduk di depan nya itu membuat perempuan itu mengedipkan mata nya beberapa kali.
"Jelasin apa?" Cicit perempuan itu akhirnya.
Laki-laki itu menghembuskan napas nya kesal.
"Semuanya Lyra.."
Perempuan itu menggigit bibir bawah nya karena gelisah. Kedua tangan nya pun mencengkeram baju bagian bawah nya karena panik dengan situasi seperti ini.
Lyra menyatukan kedua jari telunjuk nya "tapi panjang banget, Gil.."
"Lo bisa nyingkat kan Ra? Ibaratnya kalo pelajaran itu lo ngerangkum.."
Lyra memberenggut mendengar jawaban Gilang. Apa tadi katanya? Ngerangkum? Yang benar saja.
"Jadi gini..."
Lyra melihat Gilang sebentar dan ternyata posisi Gilang sudah mantap untuk mendengar cerita nya. Dan hal itu membuat Lyra mendesah.
"gini....hmm tapi panjang banget loh. Gil.."
Gilang hanya merespon Lyra dengan mengebrak pelan meja makan yang memisahkan mereka saat ini.
"Duh nggak usah gebrak meja bisa kali Gil, peluk aja deh. Nggak kangen apa.." ujar Lyra dengan memajukan bibirnya.
Gilang hanya memutar bola matanya. Pikirnya kenapa perempuan ini setelah tau kalau dirinya menemukan nya bukan nya panik malah tambah gila. Ck!
"Dari gue nolak lo dulu" lirih Gilang, "dan lo yang nggak masuk. Sebenernya ada apa sih Ra? Gue liat bang Keenan juga murung terus?" Tanya Gilang sambil menatap dalam mata Lyra.
Lyra menelan ludahnya dengan susah payah. "Lo yakin bakal dengerin semua cerita gue.." tanya Lyra lirih.
"Lama! Lo cerita atau gue peluk?"
Lyra yang tadi termenung langsung berbinar. "Peluk aja deh Gil.."
Gilang mendengus. "Gue mau dengerin cerita lo bukan nya mau meluk lo.."
Kening Lyra berlipat dan pipinya menggembung. "Loh? Tadi bikin penawaran. Gimana sih Gil!"
Gilang hanya mengendikkan bahu nya acuh. Khas Gilang sekali.
"Dulu waktu lo nolak gue.." lirih Lyra. "Gue sakit hati. Sakit banget Gil, lo tau nggak sih rasa nya di tolak? Itu bener-bener bikin gue jatuh Gil! Jatuh!" Ujar Lyra berapi-api.
"Ya udah biasa aja kenapa, nggak usah berapi-api gitu!"
"Karena lo nggak ngerasain Gil!" Ucap Lyra.
Kini wajah nya menunduk melihat kedua tangan nya yang meremas ujung baju nya. Tidak tau kenapa kalau tangan nya sekarang lebih menarik daripada harus melihat laki-laki di depan nya itu.
"Gue tau Ra.."
"Tau apa.."
"Gue tau rasanya gimana pas lo jatuh. Karena gue udah ngerasain waktu lo udah pergi.."
Ucapan Gilang membuat Lyra mendongak dan menatap Gilang. mencoba mencari sesuatu seperti cerita-cerita wattpad yang dia baca yang katanya di mata itu ada kebohongan, ketulusan, kejujuran dan sebagainya.
Tapi memang dasar Lyra. Dia tidak bisa melihat apapun di mata Gilang. Karena memang tidak ada tulisan 'kebohongan' atau 'kejujuran'. Yang dia lihat hanya bola mata Gilang yang berwarna hitam kecokelatan.
![](https://img.wattpad.com/cover/141824382-288-k366834.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] S a l y r a
Teen Fiction(Revisi setelah tamat) Tentang Salyra Anna. Perempuan dengan rambut panjang berponi dan tubuh tinggi semampai dengan warna kulit yang putih. Memilik sifat jahil dan jutek tapi penyayang. Menyukai makanan pedas, es krim oreo, dan semua jenis makanan...