Tetesan air langit perlahan mulai membasahi bumi kering ini, yang merupakan karunia Tuhan bagi seluruh makhluk hidup didalamnya. Dimana air dapat membantu kehidupan yang membutuhkannya, seperti tumbuhan, hewan dan juga manusiaDisebuah kota yang cukup padat akan penduduk, terlihat orang-orang berlarian menghindari tetesan air hujan yang semakin turun dengan lebatnya. Termasuk salah satu gadis yang masih mengenakan seragam sekolahnya dan berlari menuju halte bus terdekat.
Gadis perawakan mungil dengan mata bulat dan pipi tembamnya itu mengusap tubuhnya pelan untuk mengurangi hawa dingin yang kian lama kian menusuk indera perabanya. Ia merutuki kebodohannya karena menghiraukan ucapan sang Ibu yang menyuruhnya untuk membawa payung hari ini.
Kala tengah menunggu hujan reda, tiba-tiba ia melihat sosok pria berlari menuju halte tempat ia berpijak saat ini. dari pandangannya, pria itu memiliki kulit putih bersih dengan rambut blonde yang kini basah akibat tetesan air hujan saat ini.
Tanpa sadar tatapannya terpaku pada sosok disamping kanannya, matanya tak berkedip ketika tatapan mereka bertemu. Cukup lama pria itu menatapnya hingga pada akhirnya ia mengakhiri sesi tatap-menatapnya dengan memberi seulas senyum yang sanggup membuat hati siapapun yang melihatnya berdebar, termasuk gadis itu.
"Menunggu hujan reda?" tanyanya membuyarkan lamunan gadis berperawakan mungil itu.
"Oh? Ahh iya, aku lupa membawa payung jadi aku menunggu disini." Jawabnya membuat pria itu kembali menampakan senyumannya.
Tiba-tiba pandangannya melirik seragam yang dikenakan gadis itu.
"Oh? Kau murid Sekolah Hanlim?" tanya lelaki itu membuat yang ditanya langsung melihat seragam yang dikenakannya.
"Ahh ya, aku murid kelas 2 SMA Hanlim." Jawabnya membuat pria itu kembali tersenyum.
"Mengapa aku jarang melihatmu ya?" tanyanya membuat sang gadis kebingungan.
"Maaf tapi apa yang..." gadis itu menghentikan kalimatnya ketika mengetahui bahwa sosok di samping kanannya ini ternyata mengenakan seragam sekolah yang sama dengannya.
"Woaa bagaimana bisa ada kebetulan seperti ini?" ucapnya tanpa sadar membuat lelaki itu terkekeh.
"Astaga kau lucu sekali. Anyway, namaku Mark. Mark Tuan." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
"Namaku Seungwan. Son Seungwan."
Ready for first episode? 🤗🤗
pie_cheesecake
July 04, 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Hearts Four Lives [END]
Romance"I can explain this." - Mark "What have gotten into you?!!" - Wendy "Semua ini salah paham." - Mijoo "Apa kau sudah gila?!" - Yoongi Apa yang akan dilakukan seorang Mark Tuan bila ia dihadapkan pada situasi yang mengharuskannya memilih satu diantara...