Twenty Four

54 1 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Soojung memasuki rumahnya dengan lesu dan rasa tak percaya. Setelah pertemuannya dengan Mark, ia merasa ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Ia terus melangkah dengan tatapan kosong dan menarik perhatian sang Ayah yang masih terjaga di ruang televisi.

"Soojung? Kau baik-baik saja?"

Dengan cepat Soojung menggelengkan kepalanya dan menoleh pada sang ayah yang menatapnya khawatir.

"Tentu saja aku baik-baik saja. Aku lelah, aku akan langsung tidur." Jawabnya sambil kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar tidurnya yang berada dilantai atas.

"Apa yang terjadi padanya?"

Dikamarnya, Soojung menaruh pouch-nya di atas meja rias dan langsung membaringkan tubuh mungilnya di ranjang empuk kesayangannya. Sesaat pikirannya melambung memikirkan percakapannya dengan Mark beberapa waktu lalu.





Flashback




"Alright, alright. Since you are so impatience, I will tell you what I have in my mind."

"Just spill it now!" Mark menarik sudut bibirnya mendengar Soojung yang sangat tidak sabar.

"Lee Mijoo..." Soojung membeku mendengar nama itu keluar dari mulut seorang Mark Tuan. Apa yang Mark inginkan darinya?

"Is still alive."

Deg!

Rasanya jantung Soojung terhenti sepersekian detik ketika mendengar kalimat yang dilontarkan Mark padanya. Bagaimana bisa? Bukankah Lee Mijoo dinyatakan tidak selamat dalam kecelakaan 17 tahun lalu? Lalu bagaimana sosok Mark Tuan yang tidak ada kaitannya dalam keluarga mereka bisa mengetahui hal ini?

"Hahaha! Berhentilah membual Mr. Tuan. Aku tahu betul bahwa keluarga pamanku sudah lama tiada." Kembali Mark tersenyum miring mendengar penuturan wanita dihadapannya kini.

"Are you sure? Bukankah hanya Lee Myungdae dan Kim Miyoung yang ditemukan sudah tewas? Bagaimana dengan putri mereka Lee Mijoo?" tanya Mark membuat Soojung menelan ludah kasar.

"Polisi tidak menemukan jasadnya dan mengasumsikannya dimakan binatang buas."

"Really? Dan kau percaya begitu saja? Bagaimana jika ada yang menemukannya dan merawatnya sampai sekarang?" Soojung menatap tajam Mark yang mulai ikut campur dengan masalah keluarganya.

"Listen, I apreciate your time for meeting me here, but I think what happen in my family is none of your business, sir."

Mark meletakan gelas wine yang telah ia teguk sebelumnya dan kembali menampakkan senyuman khasnya yang cukup membuat Soojung tak nyaman.

"Aku tahu akan hal itu Nona Lee. Aku takkan mengajakmu bertemu seperti ini jika tidak ada hal yang ingin aku sampaikan. Aku hanya memberitahumu yang sesungguhnya."

Two Hearts Four Lives [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang