"I can explain this." - Mark
"What have gotten into you?!!" - Wendy
"Semua ini salah paham." - Mijoo
"Apa kau sudah gila?!" - Yoongi
Apa yang akan dilakukan seorang Mark Tuan bila ia dihadapkan pada situasi yang mengharuskannya memilih satu diantara...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa kau melewati malammu dengan baik selama aku tak disini?"
Mijoo terdiam, mengingat hari-harinya saat Mark tak menginap disini. Sejujurnya, ia sering menghabiskan paginya untuk tidur karena setiap malam ia selalu tak bisa menutup matanya akibat bayangan masa lalunya bersama sang kakak.
Namun ketika Mark disini, ia merasa aman dan bisa tidur dengan nyenyak. Malam yang ia habiskan bersama Mark kemarin benar-benar bisa membuatnya tertidur dengan nyaman. Walaupun ia harus kehilangan harta paling berharga yang ia miliki, namun terbayar dengan kualitas tidur yang ia dapatkan.
"Sejujurnya... insomnia-ku sering kambuh jika kau tidak ada disini. Maafkan aku, tapi aku merasa aman ketika kau menginap disini dan aku bisa tidur sangat pulas ketika kau disampingku."
Mark tertegun mendengarnya, ia tidak menyangka bahwa kejadian ini malah membuat Mijoo merasa lebih baik. Tanpa sadar, tangannya melingkar di tubuh wanita itu dan membisikkan kata-kata manis.
"If it can make you better, I'm gladly to spent my time with you."
Pipi Mijoo merona ketika mendengar perkataan Mark. Namun kenyataan pahit menghantamnya cukup keras mengingat pria dihadapannya kini memiliki status sebagai suami orang lain.
"Maaf, aku tidak bermaksud untuk menghacurkan mood-mu. Tapi, bagaimana dengan istrimu di rumah? Aku... tidak ingin merebut kebahagiaan orang lain."
Mendengar Mijoo membahas istrinya Wendy membuat perasaannya kembali bersalah. Ia melupakan kenyataan bahwa dirinya sudah terikat dalam status pernikahan. Apa yang akan terjadi jika Wendy mengetahui semua ini? Ia yakin istrinya akan sangat kecewa dan tidak akan pernah memaafkannya.
"A-aku tahu... maafkan aku, Mijoo. Maafkan aku sudah menyeretmu dalam masalahku. Jika kemarin aku bisa berpikir lebih jernih, semua ini tidak akan terjadi. Maafkan aku, Mijoo."
Sejujurnya, Mijoo merasa sedikit kecewa karena Mark menganggap semua ini adalah kesalahan. Kenyataannya, ini pertama kalinya ia merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Ia tahu semua ini salah namun, Mijoo tak bisa membohongi perasaannya. Ia sudah jatuh dalam pesona Mark yang merupakan dosa terbesarnya.
Sementara dari sudut pandang Mark, pria itu merasa sangat dilema dengan semua yang terjadi. Jika boleh jujur, Mark kecewa pada Wendy yang membiarkan pria lain memasuki rumah mereka tanpa izin darinya dan ketika ia sedang tak berada di rumah. Membuatnya melampiaskan kekecewaannya pada alkohol sehingga Mijoo menjadi korban dari efek yang ditimbulkan minuman keras itu pada tubuhnya.
Namun ia harus bisa menyelesaikan semua masalah yang ia timbulkan. Pertama-tama ia akan berbicara pada istrinya, Wendy, dan membicarakan permasalahan dimana wanita itu mengizinkan Yoongi masuk ke dalam rumah ketika ia tak ada disana.